39 Dinukha, Bagian Akhir

Kali ini, sang 'Kakek Rha' menemani ketiga pemuda anggota pasukan Cerberus itu di sana. Ia tersenyum lebar pada ketiganya, lalu berkata, "Maaf, tadi aku harus memastikan dulu identitas kalian!"

"Tidak apa-apa, Master," jawab Ain sambil menunduk hormat.

"Hahaha! Latihan belum dimulai, jangan panggil aku dengan panggilan 'Master', Ain!"

"Oh, maaf... Tuan Rha. Jadi... Tuan berkenan untuk melatih kami?"

Rha tersenyum lebar, lalu mengangguk, "Tentu saja! Hahaha!"

Sikap Rha berubah drastis saat ia sudah mengetahui identitas ketiga pemuda itu. Awalnya, ia menunjukkan sikap penuh kewaspadaan. Sekarang, Rha malah bersikap akrab pada mereka.

Ain diminta untuk menjelaskan situasi oleh Rha. Secara rinci, Ain menjelaskan semuanya tentang kondisi Logard sekarang.

"Soal itu, aku sudah tahu. Begini-begini, aku punya mata dan telinga di mana-mana," jawab Rha ketika mendengar soal situasi dan kondisi Logard saat itu.

Mendengarnya, Ain merasa menemukan sebuah peluang untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang masih belum ia pahami, "Mengapa Grief bertindak sejauh itu?"

Rha terdiam sejenak setelah mendapati pertanyaan dari Ain. Secara bergantian, ia menatap ketiga pemuda yang duduk di hadapannya.

"Karena memang, itulah tugas Abaddon," jawabnya singkat, sambil beranjak dari kursinya. Ia berjalan menuju dapur yang masih satu ruangan dengan tempat mereka berada.

Jawabannya tentu saja membuat Ain, juga kedua pemuda kembar itu menyimpan pertanyaan lain. Rha bisa melihat dengan jelas raut wajah penuh pertanyaan dari mereka bertiga.

"Teh atau Kopi?" ujar Rha menawarkan.

Ketiga pemuda itu ikut beranjak dari kursi mereka, "Tidak perlu repot-repot, Tuan Rha!" ucap Kiev dengan rasa segan.

"Hahaha! Kalian duduk saja. Sudah jadi tugas tuan rumah untuk menjamu tamu!" jawab Rha, sambil menyiapkan empat buah cangkir.

"Jadi, Kopi atau Teh?" sambung Rha lagi.

Ain dan Riev memilih kopi, sedangkan Kiev memilih Teh. Sebenarnya mereka merasa segan dengan perlakuan yang begitu ramah dari Rha. Tapi mereka juga tidak ingin menolak keramahan tersebut.

Setelah selesai meracik kopi dan teh, Rha membawa minuman-minuman itu ke tempat mereka duduk.

"Percakapan kita akan jadi obrolan yang panjang. Akan sangat membosankan kalau tidak ditemani kopi dan teh hangat! Hahaha!" ujarnya sambil menyajikan kopi dan teh itu di meja persegi, di hadapan mereka.

"Melihat reaksi kalian tadi, aku rasa harus menceritakan tentang 4 penjaga," ucap Rha membuka obrolan mereka. Ia menyeruput kopi yang ia buat, lalu mulai melanjutkan penjelasannya.

Ain, Riev dan Kiev memasang telinga mereka baik-baik. Mereka tidak mau ada satu hal pun yang terlewat dari penjelasan Rha tentang 4 penjaga.

[•X-Code•]

Tidak disangka-sangka, Rha bercerita tentang sejarah Logard. Tentang perang besar yang melanda Logard, ratusan tahun yang lalu. Perang yang hanya menyisakan penderitaan bagi penduduk Logard, juga kerusakan besar akibat keserakahan para penguasa di Logard.

Sampai suatu ketika, di tengah badai besar peperangan itu. Muncul 4 orang yang tidak diketahui asal-usulnya.

Tidak ada yang tahu siapa, dari mana, dan apa tujuan mereka. Tapi keempat orang itu menaklukkan ketiga kelompok kerajaan, yang sekarang dikenal dengan tiga wilayah penguasa Logard; Rovan, Munkan dan Zinzam.

Sejarah itu memang sempat mereka dengar sebelumnya, di antara simpang siurnya versi-versi lain dari sejarah Logard. Bahkan ada yang mengatakan kalau perang besar ratusan tahun yang lalu itu berhenti karena pernikahan. Ada juga versi sejarah yang mengatakan kalau Logard bisa damai karena bencana alam yang meluluhlantakkan seluruh daratan. Entah mana yang benar.

Rha melanjutkan ceritanya soal sejarah Logard. Ia bercerita, keempat orang tersebut tidak hanya menaklukkan seluruh daratan Logard. Mereka juga membangun beberapa pasukan, yang mereka latih secara langsung dengan tujuan menjaga Logard secara diam-diam.

Cerberus adalah salah satu dari pasukan yang dibangun oleh salah seorang dari keempat orang misterius itu.

Selama ini, hanya Cerberus-lah yang dikenal oleh penduduk Logard. Padahal, ada 3 pasukan rahasia lagi yang bergerak untuk menjaga Logard. Chronos, Bahamut dan Abaddon.

Chronos berperan sebagai pusat. Sebagai pembimbing, pelatih, koordinator, serta penyedia anggota untuk ketiga pasukan lain.

Itulah alasan mengapa Dinukha didirikan. Rha beserta anggota pasukan Chronos miliknya, melatih anak-anak dengan kemampuan khusus dan anak-anak yang tidak memiliki tempat tinggal, untuk nantinya dijadikan pasukan pelindung Logard.

Rha tersenyum lebar, lalu memperkenalkan dirinya sebagai pemimpin dari Chronos. "Aku, Rhaidra, adalah pemimpin dari Chronos," ujarnya, yang disambut dengan rasa takjub dari ketiga pemuda itu.

Lalu Bahamut, adalah kelompok pasukan yang dibuat oleh seorang wanita, di antara empat orang legendaris yang tadi diceritakan sebelumnya.

Bahamut bertujuan untuk meneliti dan melindungi Logard dari angkasa. Seorang wanita, yang dikenal dengan sebutan 'Ratu Kebangkitan', membangun bahtera raksasa untuk membuat inovasi-inovasi teknologi yang nantinya akan disebarkan ke seluruh penjuru Logard guna memakmurkan penduduknya. Tujuan lainnya adalah memantau untuk menjaga kelestarian Logard dari atas. Itulah mengapa Bahamut berada di bahtera anti-gravitasi, agar tidak ada yang mengganggu penelitian mereka.

Namun waktu telah mengubah fungsi dan tujuan dari bahtera tersebut. Bahtera itu berubah nama menjadi Elyosa, dan membentuk teritori baru. Itu terjadi ratusan tahun yang lalu, setelah perang berhasil dihentikan.

Semenjak saat itu, Bahamut tidak terdengar lagi kabarnya. Tapi Rha bercerita kalau di Elyosa, ada beberapa orang yang berusaha membangkitkan lagi Bahamut untuk mengembalikan Elyosa ke sebagaimana mestinya.

Rha juga bercerita soal Abaddon. Pasukan rahasia yang bergerak dalam bayangan. Tugas utama pasukan ini adalah 'menghancurkan'. Maksud dari menghancurkan di sini adalah, kalau terjadi suatu hal genting yang menyangkut keselamatan Logard, Abaddon akan muncul dan menghancurkan sumber kekacauan tersebut.

Penjelasan itu membuat Ain, Riev dan Kiev berpikir lagi untuk melawan Abaddon. Kalau diperhatikan lagi dengan seksama, pasukan Abaddon tidak pernah menyerang penduduk sipil. Dari setiap serangan Abaddon di Rovan, hanya pasukan militer Rovan sajalah yang mereka incar. Walaupun kota-kota di Rovan mengalami kerusakan parah, tapi bisa dipastikan kalau tidak ada korban jiwa dari warga sipil.

Penyerangan itu pun terpaksa Abaddon lakukan, untuk menakut-nakuti Zinzam dan Munkan, sebuah tindakan untuk mencegah adanya pertumpahan darah lain.

Rasa ragu yang melanda ketiga pemuda itu bisa terbaca jelas oleh Rha. Ia hanya tersenyum, lalu menyeruput kopinya.

"Seperti yang kalian ketahui. Cerberus, telah keluar dari jalur," ujar Rha sambil kembali menatap tajam ke arah mereka.

Cerberus adalah pasukan yang dibentuk oleh salah seorang dari empat penakluk serta penjaga Logard, yang bertujuan untuk menjaga kestabilan Logard. Makanya, Cerberus tidak ada di pihak manapun.

Tujuan aslinya adalah untuk menjaga perdamaian di antara tiga wilayah daratan Logard. Itulah alasan kenapa hanya Cerberus yang diketahui oleh penduduk Logard.

Tapi entah sudah berapa lama, Cerberus berubah haluan menjadi tentara bayaran yang menerima pekerjaan dari siapapun yang mau membayarnya. Bahkan terkadang, tugas yang diterima oleh Cerberus sangatlah tidak layak. Seperti yang terjadi pada misi untuk menculik anak-anak panti asuhan yang sebenarnya berada di bawah naungan Chronos.

Dari sana, Ain bisa memahami maksud Rha menceritakan tentang 4 Penjaga Logard. Tidak seperti Riev dan Kiev, seluruh keraguan sudah tidak lagi bersemayam di hatinya.

"Bertahun-tahun kami menunggu waktu yang tepat. Kami menunggu Sang Utusan Perdamaian hadir. Dan sekarang, ia sudah muncul. 'X-Code' akan segera dikeluarkan." Rha tidak melepas tatapan tajamnya dari mereka ketika ia mengucapkan kata-kata itu.

Riev dan Kiev hanya mengerutkan alis seraya berkata pelan, "X-Code?"

Lain lagi dengan Ain yang pernah mendengar tentang X-Code dari Heim. Ia hanya bisa terdiam sambil berpikir keras, mencoba menerka apa itu X-Code.

Rha sedikit menjelaskan pada mereka kalau sistem 'Code' tidak hanya dipakai di Cerberus. Chronos, Bahamut, serta Abaddon pun memakai sistem Code yang sama dengan Cerberus untuk misi yang dijalankan.

"Tuan Rha, siapa 'Utusan Perdamaian'? Lalu, apa itu 'X-Code'?" tanya Ain, berusaha menggali informasi lebih dalam lagi.

Untuk yang kesekian kalinya, Rha tersenyum lebar pada mereka. Ia menyeruput kopi miliknya hingga habis, menyisakan ampas di cangkir.

"Jangan mau disuapi terus. Carilah sendiri! Nah, sebaiknya kalian beristirahat malam ini. Besok kita mulai latihan pagi-pagi," Rha beranjak dari kursinya, lalu pamit pergi meninggalkan mereka.

Ketiga pemuda itu hanya terdiam. Pikiran mereka tengah melayang kesana-kemari, mencerna ulang semua penjelasan dari Rha.

avataravatar
Next chapter