154 Bangkit dari Keterpurukan

Kiev terdiam dengan tatapan kosong di kursi singgasananya. Penyesalan masih menghantui pikirannya. Bukan hanya karena terbunuhnya Ratu Elyosa, tapi juga karena kejadian itu terjadi di istana-nya, rumahnya sendiri. Apalagi, Tiash–yang sebenarnya Yola–terbunuh di depan matanya sendiri. Ia yang masih belum tahu tentang kebenaran itu, masih terus-menerus menyalahkan dirinya. Baru saja ia bangkit setelah kematian Skeip, kali ini ia harus tenggelam dalam duka lagi.

Ailia merasa harus melakukan sesuatu, karena selama beberapa hari ini, Sang Raja hanya termenung di singgasana-nya, membuat resah para penghuni istana.

"Itu bukan salahmu, Yang Mulia...." ucap Ailia dengan lembut, di sebelah Kiev dengan tatapan kosongnya.

"Jelas ini salahku, Ailia. Aku merasa gagal menjadi seorang raja," jawabnya tanpa ekspresi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter