198 Asya

Nama gadis itu Asya. Usianya 18 tahun, tidak jauh dari usia Skia. Di usianya yang semuda itu, ia sudah mengalami banyak penderitaan hidup. Tapi itu sudah tidak aneh lagi di Logard.

Asya terlahir di keluarga peternak. Ayahnya peternak sapi yang sukses. Daging sapi hasil ternaknya sering dikirim ke kota-kota di Munkan, bahkan tak jarang juga dikirim ke Rovan dan Zinzam.

Tapi semua berubah saat walikota baru Linuala menaikkan pajak berkali-kali lipat. Lambat laun tabungan keluarganya habis, hingga ayahnya kesulitan untuk memberi pakan dan merawat sapi-sapi ternaknya. Hingga akhirnya, dengan sangat terpaksa peternakan milik keluarganya harus dijual dengan harga murah pada saudagar yang menjabat sebagai walikota itu.

Sempat terpikir oleh keluarganya untuk mengungsi. Tapi mengungsi ke mana? Kota-kota lain di Munkan tidak jauh berbeda kondisinya. Kalau mengungsi ke Rovan atau Zinzam, akan memakan biaya perjalanan yang tinggi. Mereka tidak punya cukup uang untuk itu.