webnovel

How We Meet

Hari ini meeting diadakan di Aman Venice telah selesai. Seorang lelaki yang berparas tampan dan berahang tegas, Mew Jongcheveevat bukan tipe orang yang suka beramah tamah dengan klien nya. Bahkan menjamu klien nya ato sekedar menerima kebaikan klien nya nya juga dia tidak pernah mau repot-repot. Setelah sampai hotel, Mew langsung melakukan kegiatannya berendam di air panas dan beristirahat. Saat akan tidur tiba-tiba dia mendapat panggilan dari anak buahnya yang mengatakan kalo mereka diserang dan menyuruh Mew untuk segera lari dari hotel.

Mew pun berganti pakaian dan mengambil senjatanya untuk menolong anak buahnya. Saat berada di depan hotel, seorang pria berpakaian hoodie menikam Mew. Mew yang masih dalam keadaan setengah sadar menembak pria tersebut dari arah belakang. Mew pun berjulan terhuyung-huyung sampai akhirnya dia pingsan di depan pintu masuk sebuah apartment.

Malam itu entah kenapa jalanan sangat sepi & sedikit gelap. Seorang pemuda manis nan rupawan sepertinya sudah biasa melewati jalan tersebut karena pekerjaan nya adalah seorang pattisier di sebuah hotel mewah di Venice & hari itu adalah hari terakhir dia bekerja, karena dia harus kembali ke kampung halaman nya. Pemuda itu mendapatkan shift siang & banyak sekali orderan Chocolate Cake menu andalan nya.

Pemuda itu menapaki jalan yang setapak untuk sampai di apartment kecilnya sekitar jam 12 malam & mendapati seorang lelaki terbaring di depan apartment nya dalam keadaan tak sadarkan diri ditikam di bagian perut. Pemuda itupun mendekati lelaki tersebut.

"OMG sir!! Are you okay? Can you hear me?" tanya pemuda rupawan itu sambil mengecheck nadinya yang lemah. Pemuda itu pun segera membopong tubuh besar lelaki itu dengan sedikit menyeret tubuh lelaki itu.

Sesampainya di kamar, pemuda itu mengambil kotak P3K & membuka baju lelaki itu untuk membersihkan darahnya. Dia juga membersihkan luka tikaman yang ada di perut tersebut. Setelah selesai, dia memakaikan baju sweater oversized miliknya. Setelah itu dia melanjutkan packing untuk dia bawa pulang ke tanah kelahirannya, Bangkok.

Pemuda itu pun ingin tahu siapa lelaki yang ditolongnya itu dan mencari kartu identitas nya. Akhirnya dia menemukan kalau Lelaki yang dirawat nya itu adalah Mew Jongcheveevat. Mew saat itu yang masih setengah sadar & berusaha membuka matanya untuk melihat siapa yang sudah begitu baik hati menyelamatkan nya. Saat dia berusaha membuka matanya, dia mencium bau feromone seperti wangi lavender bercampur musk yang sangat menenangkannya. Mew tidak bisa melihat dengan jelas siapa yang menolongnya, lalu pingsan kembali.

Pagi pun menjelang. Mew bangun dan melihat pemuda itu sedang tidur dengan nyenyak nya. Lalu dia berpikir apakah pemuda ini yang berbau lavender bercampur musk? Dia pun mengelus kepala pemuda itu dan mencium keningnya sambil mengatakan terima kasih dan pergi.

Pemuda itu pun kaget saat mendapati Mew sudah tidak ada lagi di tempat tidurnya. Dia pun mencari keseluruh apartment nya tapi tetap tidak ada. Memang malam itu setelah mengobati Mew, pemuda itu sangat lelah hingga akhirnya tertidur di sofa yang berseberangan dengan tempat tidur Mew.

"Dasar gak sopan, bukannya pamit malah pergi begitu saja. Lihat saja kalo ketemu lagi, aku akan ajari dia sopan santun." kesal pemuda itu sambil membereskan tempat tidur yang ditiduri Mew tadi malam.

🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇🍇

1 bulan setelah peristiwa itu Mew menyuruh asisten nya Mild untuk mencari pemuda yang menyelamatkannya itu. Dari hasil penyelidikan Mild, diketahui pemuda itu bernama Gulf Kanawut ato biasa dipanggil Kana yang merupakan nama kecilnya.

"Mild, sudah kautemukan Kana untukku?" tanya Mew dengan nada datar.

"Yang aku tahu kalo Kana bekerja di hotel Aman Venice 1 bulan yang lalu. Tapi dia sudah resign. Sekarang dia bekerja di hotel Mandarin Oriental, Bangkok. Sekarang aku masih mencari keberadaannya khun." jawab Mild.

"Siapkan jetku. Aku akan berangkat sekarang juga untuk kembali Bangkok!!" pinta Mew.

"Dalam 10 menit khun." jawab Mild.

Bangkok

"Gulf, besok ada meeting besar-besaran di hotel ini & semua tamu memesan chocolate cake andalanmu. Aku mau kamu yang menghandle semua. Aku sudah memilihkan 5 asisten untuk membantumu di dapur" ujar Krist, kepala chef yang terkenal cerewet.

"Baik p' Krist. Acaranya penting ya sampai banyak yang memesan chocolate cake?" tanya Gulf sambil menghias chocolate cake untuk pesanan ulang tahun customer.

"Sangat penting. Makanya jangan sampai terjadi kesalahan sekecil apapun itu. P' percaya padamu. Kali ini perusahaan SJ Corp yang akan menjadi tamu kita. Pemiliknya sangat disiplin & keji. Jadi nong harus hati-hati." ucap Krist yang menjelaskan dengan wajah meringis.

"Baik p'...." jawab Gulf mantap.

"Selain chocolate cake, mereka masih mau makanan yang lain. Nanti p' emailkan menunya." ujar Krist.

Dalam pesawat jet nya, Mew terbayang wajah Gulf yang sudah menyelamatkan nyawanya. Baru diketahui oleh Mew kalo nama pemuda yang menyelamatkannya itu adalah seorang yatim piatu yang selalu bekerja keras siang & malam hanya untuk menghidupi dirinya sendiri. Tak bisa dibayangkan bagaimana lelahnya Gulf saat berusaha memapah badannya yang besar itu untuk diobati. Mew juga tidak bisa melupakan wangi feromone yang keluar dari tubuh Gulf yang sangat menenangkan. Seberapa keras dia berusaha melupakan Gulf, dia tetap tidak akan pernah bisa. Mew berpikir apakah di umur hampir kepala 3, dia harus kembali merasakan cinta setelah sebelumnya dia pernah dihianati oleh pasangan gay nya. Ada sedikit keraguan dalam hatinya untuk kembali menjalin hubungan dengan Gulf yang umurnya terpaut 6 tahun darinya.

Next chapter