1 Bab 8

Saat ini, apa yang sebenarnya terjadi kepadaku? Tiba-tiba sekali aku jadi tertarik kepadanya. Ada yang salah, ini pasti ada yang salah dengan pola pikiranku.

Mencoba memikirkan kembali apa yang sedang terjadi kepadaku, aku tidak menyadari kalau ada seseorang yang sedang bersiap menyerang dengan ujung pedang yang mengarah kepadaku. Itu adalah Maura.

Melihat ke arah depan, dengan memegang sebuah pedang yang mengarahkannya kepadaku, Maura mencoba mengatakan sesuatu.

"Le-lepaskan!"

Dengan tubuh yang bergemetar, Maura memegang pedang itu dengan bergoyang tidak seimbang.

"Lepaskan Asura Onee-San sekarang juga!"

Menurut apa yang kuketahui, Maura bukanlah orang yang berani mengacungkan pedang kepadaku.

Tetapi sepertinya itu wajar, dia hanya ingin melindungi kakaknya. Tetapi, apakah aku seperti keberadaan yang mengancam baginya?

Tetapi, bagiku Maura sudah kuanggap seperti adikku sendiri, dia persis sekali seperti adikku yang berada di bumi. Mencoba mengingatnya, kalau dirutkan dengan umur manusia, umur Maura seharusnya sama dengan adikku. Dia baik sekali kepadaku, dengan sifat dan wajah polosnya, hatinya masihlah bersih seperti bayi yang baru lahir. Tetapi akibat ajaran dari kedua kakaknya, kini sifatnya sedikit berubah.

Mencoba memikirkan kembali tentang masa laluku, aku teringat dengan adikku yang berada di bumi. Ya, dia adalah Kirino. Aku penasaran bagaimana keadaannya sekarang ini.

Aku hanya ingin melihat wajah adikku dan bagaimana keadaannya sekarang, pasti dia sulit sekali dengan kepergian kakakmu ini. Pasti Kirino merasa kesepian sekali. Jika dipikir-pikir, aku juga ingin melihat ayahku. Dia adalah orang pertama yang ingin kulihat. Ayah, Kirino, Bagaimana dengan keadaan kalian berdua? apakah sehat-sehat saja? Sebentar lagi.... Tunggulah aku sebentar lagi... Aku pasti akan melihat kalian bedua kembali. Maka dari itu, tunggulah kepulanganku kalian berdua.

Hmm.... Sepertinya Maura tidak bersungguh - sungguh untuk menyerangku. Mungkin dia hanya terpaksa melakukan ini untuk melindungi kakaknya.

Sungguh adik yang sangat pengertian sekali. Sifat itulah yang sama mirip dengan Kirino. Pengertian dan kasih sayang dari seorang adik kepada kakaknya. Andaikan saja waktu itu aku mempercayainya, mungkin aku tidak akan berakhir menjadi kakak yang bodoh seperti ini.

Karena aku melihat Maura sebagai yang bukan ancaman bagiku, aku kembali fokus ke masalah yang ada di depanku.

Melihat ke arah wajah Asura, dia masih tertidur dengan mengigau. Maka dari itu, Ini adalah kesempatanku. Selama ini adalah waktu yang kutunggu - tunggu, jalan menuju kembali ke bumi. Selama ini, 10,000 Tahun lamanya aku selalu terjebak di dunia yang menyebalkan ini. Dengan adanya dia yang sedang tertidur ini, ini adalah kesempatanku.

Dengan tidak membuang-buang waktuku, ini adalah kesempatan emasku. Dengan memegang kening Asura, mencoba mengaktifkan Skill [Mencopy Ingatan].

Proses penyalinan ingatan dimulai. Pencarian ingatan yang berada di dalam otaknya Asura sedang dalam proses penyalinan masuk ke dalam kepalaku.

Mencarinya satu demi satu, yaitu sebuah cara untuk kembali ke bumi.

Mencoba mencarinya, aku secara tidak sengaja menemukan salah satu ingatan yang aneh di dalam ruang ingatannya.

Ingatan itu menceritakan tentang diriku. Penasaran dengan ingatan ini, aku mencoba menyalinnya dan memasukannya ke dalam kepalaku.

Aku terkejut dengan salah satu ingatan ini. Ingatan ini menceritakan di dalam kamar Asura itu sendiri. Ini benar- benar mengejutkanku.

Aku sama sekali tidak berpikir dia sampai melakukan hal itu terhadapku. Yang aku lihat saat ini dalam ingatannya adalah Gambar atau Foto yang terpajang di dalam kamarnya. Itu tidaklah satu, melainkan banyak sekali. 7, bukan, 18, bukan, melainkan dua puluh lebih fotoku terpajang di dalam kamarnya. Sampai guling yang dia kenakan adalah gambarku.

Sekarang ini aku berfikir betapa menyeramkannya dia, sebaiknya mulai saat ini aku harus menjauh darinya. Dia adalah wanita yang sangat cabul, menyimpan fotoku di dalam kamarnya. Jika itu di Jepang, mungkin aku sudah melaporkannya kepada pihak yang berwajib.

avataravatar
Next chapter