7 6

Satu minggu kemudian

Ketika bel istirahat berbunyi Micky keluar kelasnya menuju kekantin, ia berjalan dengan santai seraya menggunakan headphones Yang terpasang di telinganya

Ia berjalan menuju kelas XI.1 kelas para sahabatnya. Sesampainya di kelas itu ia membuka headphonesnya

"Kalian gak ke ngantin? " tanya micky pada ketiga sahabatnya itu

Alex menatap brayen yang sedang menyembunyikan kepalanya di lipatan tangan atas mejanya

Micky melihat kearah tatapan alex "yan, gak ngantin?"

"duluan aja, gua ngantuk tadi malam gak bisa tidur" jawabnya tetap dengan posisinya

Merasa aneh, micky barjalan menghampiri brayen. Saat akan sampai tangannya kanannya tiba-tiba di tarik oleh jonatan "yuk, gua udah lapar" sambung jonatan dan membawa micky menjauh dari brayen

"Tunggu" micky menghentikan langkahnya, "udah ayok princess, gua juga kelaparanni" alex menimbrungi dan memegang tangan kiri micky menariknya keluar

Micky masih memikirkan brayen. Tapi Semua itu buyar  saat alex nenepuk pundaknya bertanya

"Lo mau pesan apa?" ternyata mereka sudah di kantin

"eh, samain aja" terkejut tapi ia menjawabnya singkat

Usai makan, alex mengantarnya kekelas sedangkan jonatan langsung kekelasnya dengan alasan kalau dia lupa ngerjain tugas fisika

Alex yang mengerti langsung mengiyakan saat jonatan pamit untuk pergi, takut micky akan bertanya

©©©

4 jam sebelumnya, tepatnya jam 6:35 wib brayen sudah sampai kesekolah tanpa menunggu micky seperti biasa

mobil micky, alex dan jonatan sampai di parkiran. Saat keluar Micky melihat ke arah tempat biasa brayen memarkirkan mobilnya.

"tumben brayen belum datang" herannya

"telat bangun kali, biasa" jawab alex santai

Mereka berjalan beriringan dengan posisi micky di tengah-tengah alex dan jonatan

Saat melalui kelasnya mata jonatan membulat sempurna. Disana brayen tengah duduk dengan wajah pucat dan babak-belur. Ia menyuruh micky berjalan lebih cepat dan menghela navas berat.

Merasa aneh alex mengalihkan pandangannya kedalam kelasnya dan mengerti yang terjadi. Di sisi lain micky tidak curiga seditpun dengan tingkah dua sahabatnya itu. Ia berjalan lebih cepat seperti yang disuruh jonatan.

Karna jonatan dan alex tau dengan benar bagaimana sifat micky yang sangat menyayangi mereka. Dan seperti apa kemarahannya, jika tau mereka terluka. Ya seperti biasa Micky akan menjadi benteng untuk mereka dan ia akan menghancurkan apapun saat dia marah, membalas orang itu dengan lebih kejam. Mereka tau dengan baik

Setelah mengantar micky dengan selamat kekelasnya, alex dan jonatan pamit untuk langsung kekelasnya. micky  masuk kedalam kelasnya

"Lagi? " tanya jonatan saat sampai di bangkunya

"Bry, kenapa lo diam aja?" tanya alex sedih melihatnya dalam kondisi mengenaskan

"Micky mana?" tanyanya dengan suara agak bergetar

"Lo tau gak, micky hampir ngeliat lo tadi" alex menahan amarahnya

"Tapi dia gak liatkan?"

"gak usah khawatir. mau ke uks?" tawar jonatan

Brayen bernafas lega " thanks"

Alex hawatr "yuk Uks, gua antar"

"Gak, gak usah. Kalau gua ke uks micky bisa tau nanti, gua gak mau kalau micky ikut jatuh sakit" jawab brayen "cukup gue aja, princess jangan"

"Ya udah, lo istirahat" lanjut jonatan

"Kalau guru nanya, gua yang urus" jelas alex, brayen hanya menganggukkan kepalanya pertanda setuju dan menyembunyikan kepalanya di lipatan tangannya

©©©

Kembali ke sekarang

Ilham merasa aneh dengan tingkah brayen karna dari tadi pagi sampai sekarang dia terus diam tanpa mengangkat kepalanya dari lipatan tangannya

"Bray, lo sakit?" tanyanya hawatir

"Gak"

Ketika ingin kembali bertanya gurunya telah masuk, siapa lagi kalau bukan suryo guru paling kiler di skolah ini yang membuat kelas langsung sunyi bak kuburan

Pak suryo menjelaskan materi fisika dan seperti biasa ia memberi mereka soal yang tidak nyambung dengan contoh yang ia telah jelaskan panjang lebar tadi tak lupa dengan mengancam kelas itu jika pertanyaan itu tidak di jawab maka mereka akan di jemur di lapangan dan setelah itu ia keluar

Semua murit dikelas berdecak kecewa, karna tidak ada satupun yang mampu menjawabnya termasuk tama

Kelas Micky lagi-lagi jam kosong karna guru yang mengajar cuti melahirkan. dan tidak ada guru yang berniat masuk kekelas itu membuat kelas itu kembali ribut

Micky izin kepada ketua kelasnya untuk keluar dengan alasan ingin ke toilet

Saat micky berjalan, langkahnya berhenti karna melihat seseorang yang dari tadi terus mempertahankan posisinya saat terakhir kali melihatnya. Ya, micky sekarang berada di depan kelas XI.1 dan memperhatikan brayen.

Karna khawatir micky langsung masuk karna tidak ada guru. Ia menghampiri brayen, dan minta izin pada tama "oy boy, numpang duduk ya" ucapnya sedangkan alex dan jonatan panik seketika

Tama menjawab dengan anggukan kepala, mengizinkan micky duduk karna bangku di sebelahnya memang kosong

Anggap saja micky melupakan rasa malunya karna masuk kelas orang sembarangan

Tanpa pikir panjang ia  duduk di bangku itu dan melihat brayen tajam. Alex dan jonatan mengeluarkan keringat dingin di pelipisnya

"Bray, lo kenapa? " tanya ilham karna merasa terganggu dengan tatapan tajam micky. Tapi brayen tidak menggubris pertanyaan tersebut

Tama melihat smartphonenya saat sebuah notifikasi masuk

IlhamHansom

Itu sibidadari gua kok tatapannya tajam amat ya, jadi makin cinta gua😍😍

Tama menatap ilham tajam Dan beralih pada micky, tanpa sadar ia hanyut dalam pesona micky, dalam hati ia mengakui micky itu sangat cantik. Dengan cepat ia menepis pikirannya itu jauh-jauh dan kembali menatap ilham, matanya beralih saat seorang guru masuk ke kelasnya

"Selamat siang anak-anak hari ini kalian kedatangan satu teman baru" ucap guru itu tanpa basa basi

Mendengar itu, micky mengalihkan pandangannya pada sumber suara dan menyadari kalau yang sedang berbicara adalah seorang guru membuat dia agak kikuk dan tama menyadari hal itu, membuatnyatersenyum

"Kamu, silahkan masuk" lanjut giru itu

Melihat anak baru itu masuk, semua siswi sontak bersorak girang. Mata micky membulat saat melihat orang itu dan kesal tentunya

Peria itu masuk dengan angkuh, ketika ia melihat micky tengah duduk di bangku belakang senyumnya langsung merekah, membuat semua siswi kelas itu tambah bersorak

"Silahkan perkenalkan dirimu pada teman-temanmu" lanjut guru itu

Tanpa memalingkan wajahnya dari micky pria itu memperkenalkan diri " hello everybody my name is Vernon Brian Jecson, saya berasal dari L.A dan kalian bisa memanggilku dengan panggilan vernon atau brian. Aku harap kita akan menjadi teman baik" jelas vernon

Alex, jonatan, ilham dan tama merasa risih dengan pandangan vernon pada yang mereka tau dengan jelas kepada siapa pandangan itu di tujukan. Dan mereka berempatpun melihat ke arah micky, tapi yang ditatap malah acuh

"Baik vernon kamu bisa duduk di dekat tama" micky terkejut

"Tama?"

"Iya, dibangku itu" tunjuk ibuk tu ke sebelah kiri tama dan micky memegang dadanya lega

"Baik bu" vernon berjalan santai ke arah yang di tunjuk tadi

"Baiklah kalau begitu kalian lanjutkan pelajaran kalian, saya permisi dulu" sambung guru itu dan permisi keluar

Vernon duduk ditempatnya dan kembali menatap micky. Alex menatap vernon tajam. Micky berdiri menghampiri brayen "yan, lo kenapa?" tanya miki lembut mengabaikan vernon

"Gua gak papa princess" jawabnya dengan suara serak

Mendengar itu membuat micky emosi dan menarik bahu brayen keras sehingga kepala brayen terangkat. Micky syok melihat keadaan brayen yang mengenaskan. Ia menggenggam tangannya kuat

"yuk, kerumah.sakit.sekarang" ucapnya dengan penuh penekanan, ketika akan melangkah ia dihentikan oleh sesil "brani banget lo narik-narik brayen " micky menatapnya tajam penuh emosi. membuat sesil gugup

"Princess, pak suryo gak bolehin siapapun keluar dari kelasnya sebelum soal itu belum di jawab" sambung alex dengan menunjuk papan tulis "nanti kalo brayen keluar dia bisa dapat masalah" lanjutnya

Micky melepaskan tangannya pada brayen berjalan menuju papan tulis. Tanpa ragu Ia mengambil kapur yang ada diatas meja dan menjawab soal itu dengan waktu singkat. Ia kembali ke brayen dan membawa brayen keluar dengan memapanya

"Brayen kenapa lex?" tanya ilham ikut syok

Anak-anak kelas itu menatap seakan tak percaya. Vernon melihat mereka, dengan tatapan kesal

Tepat didepan pintu miki berhenti dan berbalik menatap alex dan jonatan "tolong izinin gua kekelas gua, sekalian tas gua sama tas brayen"

Alex mengangguk. Tidak lama setelah mereka pergi pak suryo masuk kembali dan melihat ke arah papan tulis yang telah di isi dan berganti melihat ke arah muritnya yang tengah tegang, menyadari bangku brayen kosong dan bangku di sebelah kiri tama ada yang mendidukinya

"Kamu" tujuknya pada vernon "kamu murit baru?" tanyanya dan di jawab oleh anggukan oleh vernon

"Siapa yang menjawab soal ini? kamu?" tanyanya pada vernen, vernen menggelengkan kepalanya dan itu membuat guru itu penasaran dan bertanya lagi "saya tanya siapa yang menjawab soal ini" bentaknya pada seluruh siswa yang membuat vernon ikut terkejut "JAWAB" gertaknya

Sesil yang menyadari itu tersenyum licik dan mangangkat tangannya "saya tau pak"

"Sipa?" tanayanya

"anak baru kelas kelas XI.5 Pak, kalau gak salah namanya micky" jelasnya, alex dan jonatan menatapnya penuh amarah

"Setan" umpat mereka

#TBC

Maaf masih banyak tayponya

Jangan lupa like and comments guys

🙏👋

avataravatar
Next chapter