1 Hasil Dari Satu Pukulan

"Haah. Sungguh dunia yang membosankan. Seandainya saja aku bisa pergi ke dunia lain. Itu pasti akan menyenangkan."

Seorang remaja sedang berbaring di padang rumput hijau sambil memandangi langit biru dan gumpalan awan putih yang bagaikan gulali manis dengan mata yang terlihat sayu.

Dari sikap yang ditunjukkan dirinya. Kita bisa melihat, seolah-olah di dunia ini tidak ada yang bisa menarik minatnya.

Krul Glacies! Itulah nama dari remaja yang sedang bosan itu. Hampir setiap hari dia selalu mengulangi kata yang sama 'Sungguh dunia yang membosankan'.

Rasa kebosanannya yang berlebihan bukanlah tanpa alasan, melainkan karena baginya di dunia ini tidak ada lagi yang bisa menghiburnya.

"Hei! Berhentilah mengatakan hal itu di waktu dan tempat yang sama! Aku sudah muak dengan skenario pengulangan ini."

Terdengar sebuah suara yang asalnya berada tepat di bawah tanah. Dari suaranya, sudah bisa diketahui bahwa pemilik suara itu sudah sangat kesal.

Berguncang!

Tanah tiba-tiba saja berguncang cukup keras layaknya gempa bumi.

Merasakan guncangan aneh pada tanah tempat dia berbaring saat ini. Krul langsung melompat ke belakang sejauh beberapa meter demi keamanannya.

Retak!

Tanah yang awalnya mengalami fenomena aneh itu menjadi retak. Membuat kawah yang terbilang cukup besar. Untunglah Krul tidak dalam jangkauannya. Jika tidak, bisa-bisa Krul jatuh kedalam lubang gelap itu.

Dan dalam sepersekian detik, keluarlah sesosok pria jangkung dengan raut wajah yang tidak senang.

Namun alih-alih merasa takut dengan kemunculannya. Krul malah hanya menatapnya dengan pandangan bosan.

"Aku peringatkan padamu! Jangan pernah melakukannya lagi jika kau masih ingin hidup damai!."

Pria itu memiliki tanda centang di kepalanya. Wajahnya sangat merah karena terlalu emosi. Sepertinya dia sudah membendung emosinya terlalu lama dan berkat tingkah Krul hari ini, emosinya terlepas semua.

"Hmm! Jika dilihat dari jumlah aura mu sepertinya kau adalah Arwah dari orang yang kuat di masa lalu. Kau juga sepertinya memiliki kemampuan yang cukup bagus"

Krul menyentuh dagunya sambil terus mengamati pria itu dari atas ke bawah.

"Dan sepertinya akan merugikan kalau aku bertarung denganmu."

Krul memejamkan matanya dengan sedikit mengangguk dengan gagasan yang dia miliki.

"Maka dari itu. Jangan memprovokasiku lagi!"

'Heh! Akhirnya kalimat yang kutunggu-tunggu.' Pikir Krul dengan sedikit seringai.

"Karena jika tidak. Kau akan ku-"

"Daga Kotowaru."

Krul langsung memotong kalimatnya dengan wajah serius ala Kishibe Rohan.

"Apa?" Menanggapi kalimatnya yang dipotong. Dia hanya bisa tertegun dengan apa yang dikatakan Krul.

"Hal yang paling kusukai adalah 'Mengatakan tidak kepada orang-orang yang berpikir bahwa aku akan setuju'."

Kali ini ekspresi bosannya digantikan dengan sedikit tertarik. Bagaimana tidak?!. Ini adalah kalimat yang selalu ingin dia katakan jika ada satu kesempatan. Dan kesempatan itu sekarang muncul didepannya.

"Kau!!" Merasa dirinya telah dipermainkan oleh bocah bau kencur di depannya. Dia segera melancarkan tinjunya ke arah Krul.

Tinju yang dia arahkan ke Krul telah dilapisi dengan aura berwarna putih transparan. Namun bukan itulah yang membuat tinjunya aneh, melainkan ketika tinjunya menyentuh udara kosong. Tinjunya justru berhasil merobek ruang dan membuka celah dimensi yang cukup besar.

Akibatnya banyak material padat dan cair seperti tanah, bebatuan dan air sungai yang tak terhitung jumlahnya, terhisap kedalam celah dimensi yang telah terbuka.

Krul mengabaikan apa yang telah dihisap oleh celah dimensi itu. Lagipula tidak ada manusia lain yang berada dekat dengan lokasinya. Jadi dia tidak khawatir sama sekali.

Menghadapi tinju yang mengarah padanya. Krul juga mengepalkan tangannya dan melancarkan pukulan lurus tepat ke arah kepalan tangan pria itu datang yang membuat pukulan mereka berdua saling bertubrukan.

Bang!

Hasilnya terjadilah ledakan gelombang kejut yang membuat sepertiga planet itu hancur.

Tempat yang awalnya dipenuhi dengan rerumputan hijau dan sungai yang indah telah berubah menjadi tanah yang dilapisi oleh magma dan lava.

Hanya dengan gelombang yang dihasilkan dari satu ayunan tangan saja bisa menghancurkan sepertiga dunia. Apa yang akan terjadi jika keduanya masih melanjutkan pertarungan?!

avataravatar
Next chapter