webnovel

WITCH'S LOVE

-Selesai- Sebuah pertemuan yang tidak pernah diduga terjadi, Amara Iris, seorang Penyihir yang terjebak selama ratusan tahun di rawa kematian bertemu dengan Thomas Phyla, Pangeran dari Kerajaan Megalima yang terbuang dari tahta dan dikutuk oleh Penyihir Putih. Iris awalnya hanya memanfaatkan Thomas agar bisa keluar dari rawa kematian, tapi melihat penderitaan Thomas dengan kutukannya, ia bertekad untuk membantu sang Pangeran untuk mematahkan kutukan Penyihir Putih dan mempertahankan laki-laki itu di sisinya sebagai Pasangan jiwa. Karena kutukan Penyihir Putih, Thomas selalu berjalan mendekati kematian, ia sekarat dan berkali-kali hampir mati. Keadaan menjadi kacau dengan kemunculan Morgan Lloyd, manusia serigala yang diyakini telah membantai packnya, laki-laki itu dengan seenaknya menjadikan Iris sebagai pasangan sehidup sematinya, membuat Iris kebingungan. Apa yang akan dilakukan oleh Iris? Akankah ia tetap bersama Thomas sampai akhir dan membantunya mematahkan kutukan dari Penyihir putih atau pergi bersama Morgan sebagai kekasih dari sang serigala? "Selama kita terhubung, kamu adalah milikku!" Iris. "Apa pun yang terjadi aku tidak akan pergi darimu." Thomas. "Kita harus bersama, kau adalah pasanganku, jangan melirik laki-laki lain!" Morgan. Pilihan manakah yang akan Iris pilih? Petualangan penuh pengorbanan, kehangatan, keromantisan dan pertumpahan darah segera dimulai! Ig : Winart12

Winart12 · Fantasy
Not enough ratings
517 Chs

Pemburuan Malam 2

Namun ketenangan iris tidak berlangsung lama.

Alita yang berada di belakang mereka memekik, mereka terhempas dari atas kuda dan terjatuh ke tanah.

Iris dan Morgan berhenti, jarak mereka cukup jauh dari Thomas dan Alita, ia melihat sosok laki-laki berdiri dengan angkuh dan menendang tangan Thomas.

"Sialan, apa yang kau lakukan!" Alita mengumpat, gigi taringnya memanjang diikuti kukunya, ia mengarahkan cakarnya ke arah laki-laki itu.

Thomas mendongak dengan tenang, ia melihat seringai lebar di wajah Andreas. "Terkejut?"

Iris hendak turun dari kuda menyusul Thomas, namun sebuah sapuan angin membuat mereka terpental dan jatuh dari kuda.

Morgan bangkit dengan cepat, ia berdiri dengan siaga. Suara sayap mengepak mendarat dengan keras di depan mereka, sayap itu terentang lebar, mengeluarkan angin yang membuat kulit terasa diiris silet.

"Harpy?" Iris mengeluarkan akar melindungi dirinya dan Morgan.

Kyle, sang Harpy berdiri dengan sayapnya menghalangi pandangan Iris pada Thomas dan Alita, tidak hanya satu Harpy saja yang mengepung mereka, kini ada lima Harpy dengan baju zirah mengelilingi mereka.

Morgan dengan cepat berubah menjadi manusia serigala, giginya gemerutuk dan ia menggeram, cakarnya mencengkeram tanah, matanya berkilat mode siaga.

"Menyingkir dariku." Iris berkata dingin, Litzy terbang berputar-putar di atas kepalanya.

Kyle memicing, sayapnya meringkuk ke belakang punggungnya, sebuah pedang muncul dari tangannya, berkilat-kilat terpantul cahaya bulan. "Tidak bisa."

Iris tidak menyangka ia harus bertarung lagi, ia tidak bisa menunda-nunda, penyihir putih sedang dalam perjalanan kemari, jika sampai ia dan Thomas bertemu, ia tidak tahu apa yang akan terjadi.

Pedang menghunus, mata Kyle datar dan dingin, sayapnya terentang lebar, dalam sekejap ia melesat ke arah Iris dan Morgan.

Morgan melompat ke udara, ia menghadap serangan Kyle, serigala abu-abu itu berkelit dan mengigit sayap Kyle, membuat sang Harpy terbang mundur.

Iris merentangkan tangannya sambil mengucap mantera, akar pohon berduri-duri muncul dari dalam tanah dan melilit kelima Harpy yang lain, menjeratnya dengan erat.

"KRAK!"

Kekuatan sayap Harpy tidak lemah, dalam sekali kibas, akar berduri itu hancur berkeping-keping, Iris paham, kekuatan Harpy tidaklah lemah seperti penyihir, mereka adalah pasukan tempur yang fisiknya sekuat manusia serigala, serangan sihir selemah ini tidak ada apa-apanya untuk mereka.

Iris menggores tangannya, ia merapal mantera lagi, sebuah rune sihir muncul di tanah diiringi dengan mayat hidup yang memegang pedang dan memakai baju zirah melindunginya.

"Nalakilaxios!"

Prajurit mayat hidup itu memiliki bentuk fisik yang lebih baik daripada mayat hidup yang ia panggil ketika melawan Sarah. Sihir ini adalah kekuatan istimewa penyihir merah, ia dapat memanggil mayat tingkat dua, tidak hanya satu tapi puluhan mayat.

"GRAAA!!" Bunyi pedang bertemu dengan baju zirah antara Harpy dan prajurit mayat hidup, Iris mundur dan menyembunyikan dirinya, ia menatap dari kejauhan Morgan sedang bertarung dengan Kyle.

Namun ia tidak dapat melihat Thomas ataupun Alita, ia menjadi cemas.

"TRANG!" Prajurit mayat hidup itu berhasil menggores sayap salah satu Harpy, manusia burung itu memekik dengan suara yang memekakkan telinga, ia mengibaskan sayapnya dengan kasar.

"Uhuk!" Iris terbatuk, dadanya berdebar begitu cepat, terasa panas dan membakar, darah menetes dari hidungnya.

Efek penyegelan kekuatannya semakin tidak terkendali, sejak ia menggunakan kekuatan aslinya melawan Sarah, segel itu semakin lama semakin melemah.

Jika terus seperti ini, Iris khawatir ia takut tidak bisa mengendalikan kekuatan aslinya.

Iris tidak bisa duduk diam melihat pertempuran yang terjadi di depan matanya, ia kemudian melompat mengendap-endap menerobos para Harpy ia berniat menyelamatkan Thomas terlebih dahulu.

Angin menyayat-nyayat menggores tangan Iris akibat kibasan sayap Harpy, ia menutup wajahnya dengan pergelangan tangan, rambutnya yang panjang itu berkibar, salah satu prajurit mayat hidup muncul melinduginya dari serangan angin itu.

"Aku benci mereka," gumam Iris sambil menyeka darah dari hidungnya.

Litzy berputar dengan gelisah di langit yang gelap, ia berapa kali berkoak-koak memberi peringatan akan kedatangan penyihir putih. Iris berlari, ia melihat Morgan yang bergulat dengan sengit bersama Kyle, ia mengabaikannya, penyihir itu yakin jika manusia serigala itu cukup kuat melawan Kyle.

Langkah kakinya berderap, peluh menetes mengalir di punggungnya, ia merasakan detak jantungnya semakin meningkat dari waktu ke waktu, napasnya memburu dan menjadi pendek.

"Sial!" Iris menyeka darah yang lagi-lagi keluar dari hidungnya.

"Andreas, kau brengsek!" Suara Alitaa terdengar melengking, Iris melihat sosok gadis vampir itu berdiri dengan mata merah menyala, gigi taringnya memanjang bersamaan dengan kukunya yang hitam, ia melayang di langit dengan sepasang sayap kelelawar.

Andreas berdiri dengan angkuh sambil memegang pedang panjang yang berkilauan, cahaya putih menyala dari sana, pedang itu memiliki kekuatan sihir dari penyihir putih.

"Bagaimana mungkin?" Iris bertanya pada dirinya sendiri, ia tidak tahu jika penyihir putih bisa memberikan sebagian kekuatannya pada pedang milik Andreas, ini tidak pernah terjadi sebelumnya.

Alita menjerit, lengannya berdarah akibat goresan pedang, ia melesat menyerang kakak tirinya itu dengan cakarnya.

Iris melihat kesana kemari, ia menelan ludah dengan cemas, Thomas tidak ditemukan di manapun. Di mana dia?

"BRUK!"

Alita terpental ke tanah, sayapnya terkulai ke tanah, gadis vampir itu terbatuk tidak berdaya, ia meringis, pedang itu menggores dadanya.

Andreas tidak meyadari kehadiran Iris, ia melangkah maju dengan mata penuh nafsu menebas kepala adik tirinya pedang itu melayang di udara.

"PRAK!" Seorang prajurit mayat hidup menghalangi pedang Andreas atas perintah Iris, pedang itu patah menjadi dua akibat pedang Andreas.

"Mati kau!" Andreas mengayunkan pedangnya lagi, namun ia hanya mendapati udara.

"Sialan," umpatnya, ia mendongak dan mendapati Iris membawa Alita ke atas akar yang tinggi menjulang yang tiba-tiba muncul.

Prajurit mayat hidup muncul dari tanah, menyerang Morgan dengan membabi buta, Iris membungkuk dan terduduk di akar sihirnya, ia merasakan pandangannya berputar.

"Iris, kau baik-baik saja?" Alita memegangi dadanya sambil menahan pendarahannya, ia melihat sang penyihir mimisan.

"Aku …" Iris terdiam, ia menarik napas panjang, dadanya terasa panas dan sesak, napasnya semakin pendek dari waktu ke waktu. "Di mana Tomy?"

Alita menggeleng, ia melirik Andreas yang tertawa-tawa melawan prajurit mayat hidup milik Iris dengan pandangan gelisah.

"Aku tidak yakin." Alita wajahnya pucat, darahnya yang hitam itu terus mengalir. "Ketika kami jatuh, ia menghilang … kupikir ia bersamamu."

Iris menggeleng dengan wajah ketakutan, jika Thomas tidak bersamanya atau Alita itu berarti hanya ada satu kemungkinan. Thomas sedang bersama penyihir putih!

"Tidak mungkin." Iris mendongak dan melihat Litzy berputar cepat dengan suara melengking nyaring, ia menggeleng, tangannya gemetar hebat. "Dia sudah datang?"

##

Hai, tidak terasa Witch's Love sudah sampai chapter 32, sebelumnya terima kasih karena telah membaca cerita fantasi pertama saya. Silahkan tinggalkan kritik dan saran jika berkenan :)