1 prolog

Namaku iann. Umurku 14 tahun dan tinggiku 178 CM. Aku anak campuran Amerika-Indonesia. Ayahku orang Amerika dan ibuku orang Indonesia. Aku masih duduk dibangku SMP kelas 7. Hobiku bermain alat musik, bela diri, dan olahraga lari.

Aku selalu mengisi waktuku untuk olahraga keras, itulah kenapa diumurku yang sekarang aku sudah punya otot yang sedikit kekar dan memiliki postur badan yang tinggi.

Aku termasuk anak yang beruntung, dikarenakan aku adalah anak satu-satunya mereka dan dilahir dari pasangan suami-istri orang kaya. Hebatnya, mereka tidak pernah memamerkan harta mereka kepada orang lain atau bisa dibilang "sombong harta". Kita hidup simple, membeli barang yang dibutuhkan dan tidak pernah foya-foya. Beruntungnya diriku, mungkin itulah kenapa aku selalu diajarkan untuk bersyukur dan jangan pernah mengeluh. Orang tuaku memang yang terbaik.

Aku bersekolah di SMP favorit yaitu SMP 7 di jakarta selatan. Banyak orang yang bilang kalau SMP 7 itu adalah SMP yang paling sulit untuk daftar masuk ke sana, tetapi aku tidak merasa sedikitpun kesulitan saat mengerjakan soal tes daftar masuk. aku mendapatkan nilai 98 untuk matematika, nilai 100 untuk Bahasa Indonesia, 100 untuk Bahasa Inggris, dan 96 untuk IPA. Bagiku itu semua mudah untuk masuk ke sekolah "tersulit". Semua guru termasuk kepala sekolah yang ada di sekolah terlihat bingung sekaligus curiga terhadapku mungkin mereka mengira aku mencontek tapi nyatanya tidak, aku malahan aku tidak serius belajar untuk tes itu (tes daftar masuk). Tak lama kemudian, aku langsung dipanggil oleh kepala sekolah untuk verifikasi tentang nilaiku yang katanya "mempecah rekor nilai tertinggi dalam tes daftar masuk".

*Aku masuk ke dalam ruang kepala sekolah*

"Silakan duduk iann." kata kepala sekolah.

aku langsung duduk tanpa bicara apa-apa.

"Kamu tau kan kenapa bapak panggil ke sini?"

"Tidak tau."

"Yakin, kamu gak tau ap..."

*Aku memotong pembicaraan kepala sekolah, lalu....*

"Cepat beri tau."

*kepala sekolah terlihat kaget.*

"Jadi... kamu mendapat nilai yang bagus untuk semua tes daftar masuk."

"Yeah"

"Nilai ipa mu...."

*memotong pembicaraan lagi.*

"Langsung ke intinya saja." dengan nada yang agak keras.

"Intinya:kamu menyontek atau tidak?"

*aku langsung berdiri dan jalan menuju pintu dan bilang...*

"Kukira ada sesuatu yang penting, ternyata hanya pertanyaan aneh. Tidak, Aku tidak menyontek, bagaimana bisa menyontek jika aku hanya butuh waktu 7 menit 24 detik untuk mengerjakan tes itu."

*Aku meninggalkan ruang kepala sekolah dan bilang...*

"Bye."

Aku langsung pulang dengan kendaraan umum tanpa memikirkan sedikitpun masalah. Aku berhenti di dekat pasar yang tidak jauh dari rumahku karena aku ingin membeli cemilan untuk di rumah nanti. Aku membeli kentang goreng ukuran sedang dan dua minuman dingin. Aku berjalan pelan ke arah rumahku sambil memakan kentang goreng, dan tiba-tiba ada orang yang menabraku dari belakang. Karena tabrakan itulah kentang gorengku jatuh ke tanah, dan orang itu pergi begitu saja tanpa menengok sedikitpun. Aku merasa kesal, aku pun berlari kecil ke orang itu, mendorongnya dan bilang...

"Hey, apa maksudmu bajingan!?" Ucapku dengan lantang.

*dia menoleh dan bilang...*

"Apa maksudmu?huh?"

"Dasar bodoh, kau tadi menabraku dan menjatuhkan kentang gorengku."

"Terus, apa yang harus aku lakukan?"

"Kau memang bodoh atau bagaimana sih? Minta maaf dan ganti kentang gorengku."

"Aku tidak peduli, sekarang kau pergi dari hadapanku."

*Dia memalingkan pandangannya dan lanjut berjalan menjauhi ku.*

"Tidak peduli ya?" Kataku

*aku lari dengan sekuat tenagaku lalu aku tabrak dia menggunakan bahuku sampai dia terjatuh.*

*lalu aku memukul wajah dia tanpa ampun, selagi aku memukul wajahnya aku bilang...*

"MASIH TIDAK PEDULI DENGAN KU!? HUH!? INILAH AKIBATNYA BERURUSAN DENGAN KU!"

*dia terbaring tidak berdaya di tanah.*

*aku berdiri.*

Setelah aku puas memukulinya, aku mengatur napas karena aku menghabiskan tenaga untuk memukul si bajingan ini. Hasil dari perkelahian itu membuat orang-orang mengerumuni ku dan membuat plastik yang digunakan untuk membawa dua minuman itu robek. Jadi aku harus membawanya dengan kedua tanganku. Aku lanjut berjalan ke rumahku dengan santainya, merasa seperti tidak ada hal yang terjadi sebelumnya.

Sampainya di rumah, aku lepas sepatuku lalu berjalan menuju kamarku dengan membawa dua minuman dingin. Sebelum masuk kekamarku, aku bertemu ibu dan ibu bilang...

"Wih, anak ibu dah pulang. Kok lama?"kata ibuku

"Tadi ada masalah dikit."

"Oalah. Lho katanya kamu pengen beli kentang goreng, kok gak beli?"

"Tutup tadi, gak jadi beli deh."

"Yaudah besok aja belinya."

"Iya bu..."

Aku masuk ke kamarku lalu berbaring capek. Lalu aku mengambil Handphone ku, cek kalau sesuatu yang penting. Lalu aku menaruh handphone ku di meja, lalu tidur.

avataravatar
Next chapter