2 Chapter 2 -WOULD YOU COME FLY TO ME

Tae dan Seokjin memasuki caffe. Suasananya sangat sederhana tapi hangat, perabotan serba kayu, cat dinding warna coklat dan dihiasi tanaman ditepi ruangan. Tae dan seokjin berjalan menelusuri caffe dan menduduki bangku yang kosong.

"Ahh Tae.. Mau aku lanjutin nih ceritanya..",

"Wait dulu, aku pesankan dulu", berdiri sembari celingak celinguk kesekitar.

"Hei, tenang dulu. Pelayan caffe nya akan datang kemeja menayanyakan pesananan, tunggu disini aja", masih gak sabaran ingin cerita.

"Ooh.. bgeitu.. gimana ceritanya", sebenarnya tidak terlalu menghiraukan.

"Begini, jadi teman kampusku itu dia sangat jenius, punya IQ148 tapi dia punya kelemahan!!",

"Kelemahan apa?",

"Ketika dia memegang sesuatu, pasti barang itu langsung rusak! Lucukan!!? WKWK!", ketawa tidak karuan.

"Haha", ketawa sederhana, sebenarnya tidak lucu, hanya menghargai saja.

"Tau gak dia siapa??, kamu pasti kaget?", masi semangat dengan rumpinya.

"Siapa?",

"Kim Nam Joon!!, Bahkan di jurusan kami memberi dia gelar 'CRACK MONSTER'. Wkwk!!", ketawa sambil mukul-mukul pahanya.

"Namjoon Hyung?? Wah! Terus kenapa dia ninggalin caffenya?",

"Yaaa.. karena dia takut merusak property caffenya!! WKWK!!",cekikikan gajelas.

"Astaga Hyung!! Jangan bikin malu!!", masih celingak celinguk kesekitar masih belum menemukan yang ia cari.

"Ahh Yaa!! Tae, ada pelayan disini yang ramah, dia juga cantik, aku dekat dengannya, mau kukenalin??",

Tanpa disadari seorang pelayan berdiri dibelakang tae membawa tampan dengan kedua gelas air putih.

"Jin oppa??", meletakkan gelas ke atas meja di hadapan seokjin. Lalu, meletakkannya kearah lelaki didepannya.

"Tae, kenalin namanya Hana", ujar seokjin.

Tae terkejut lalu menatap wajah pelayan tersebut, tidak salah lagi itulah orang yang ia cari-cari sejak tadi.

"Taehyung oppa??", menatap tae dan tersenyum bahagia.

"Hana?? Hyung kenal sama Hana??", tae kaget lalu menatap seokjin.

"Tae? Kamu kenal Hana dari mana?", seokjin tidak kalah kaget.

"Dia tetangga di rumah baruku", menelan ludahnya."Lalu, hyung kok bisa kenal Hana?",

"Ahh.. Aku langganan di Caffe ini, kami dekat ketika Hana tau aku adalah CEO dari B-Ent. Hana juga menyukai lagu-lagu yang kita rilis".

"Iya.. Aku menyukai lagu-lagu dari penulis V", ujarnya Hana sangat senang.

Seketika taehyung sangat senang, dia sudah lama tahu kalau gadis itu sering melantunkan lagu yang ia karang.

"BDW, Hana.. Penulis V itu tak lain dan tak bukan si...", kata-katanya terhenti, tae menyumbat mulutnya dengan tangannya.

"Hehe.. Hana-sshi kami ingin makan siang, apakah ada makanan yang recommended dari kamu", buru-buru tae mengganti topic.

"Eum?? Kami ada salad, pasta, steak, bagi Hana semuanya enak",

"Kalau gitu aku pasta, jin hyung???", melepaskan tangannya dimulut seokjin.

"Ahhhh.. aku steak aja deh", memasang muka bingung kearah tae.

"Baik, pesanan siap meluncur", menulis di buku kecilnya dan menuju dapur.

"Why tae, aku hanya ingin dia ketemu idolnya", tanya jin.

"Haha.. ingat aku penulis anonym, jangan beri tahu identitasku seenaknya!", jawab tae gugup. "Lagian aku tidak begitu mengenal dia", manggut-manggut agar tidak kelihatan.

"Ohh. Yaa maaf.. aku lupa hehe..", meneguk air minumnya.

Hati tae senang, akhirnya dia memiliki teman curhat untuk bercerita tentang Hana.

"Tae.. Mengenai Hana..", jin mengelap bibir dengan jempolnya.

"Kenapa?", tanya tae yang tidak terlalu focus.

"Aku menyukainya", menatap kearah gelas dan mengusap tetesan air dipinggir gelas dengan jempolnya.

Tae terdiam serentak menatap ekspresi wajah hyungnya yang belum pernah ia lihat. Kasmaran, wajahnya sayu menatap kegelas, bibirnya sedikit tersenyum, dan tatapannya hangat. Menandakan hyung satu ini bukan main akan perkataannya barusan. Tae terdiam, tidak komentar, tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

"Hahah!! Ayo lah.. Jangan terlalu serius, aku belum bergerak. Hanya saja masih menatapnya dari jauh", ujarnya.

Tae hanya tersenyum sekilas, lalu menyibukkan diri dengan ponselnya, berusaha menutupi perasaannya. Sampai detik Hana mengantarkan pesanan mereka, tae tidak berani menatap Hana, dan tidak banyak bicara dengan Seokjin.

***

Acara sesi makan mereka berlalu begitu aja. Jujur, tae sangat tidak menikmati waktunya, alhasil saat ini dia sakit perut. Dia berjalan kaki menuju pulang lalu dikejutkan suara gadis.

"Baaahhhh!!!", menyergap bahu tae dari belakang.

Sontak tae meloncat dan setengah berteriak.

"Ahhh!! Kaget!!", menatap lebih seksama dan kaget lagi bahwa gadis itu adalah Hana.

"Hana-sshi.. Kaget..", wajah tae cemberut.

"Hahaha.. Aku suka reaksi nya Tae oppa",

Merekapun melanjutkan perjalanan, Tae tidak banyak berbicara, ataupun bertanya. Entah kenapa niat untuk berbicara hilang begitu aja. Hana bingung, sesekali menatap tae karena kali ini dia melihat wajah dan perlakuan Tae dingin terhadapnya.

"Oppa..",

"Hmm..",

"Kamu kenapa", menghentikan langkahnya.

Tae menatap Hana yang telah membelakanginya.

"Oppa kenapa? Apakah aku melakukan kesalahan? Wajahmu tiba-tiba dingin semenjak kau tahu aku dekat dengan jin hyung",

"..", tae tidak bereaksi apa-apa. Dia tahu apa haknya untuk berbicara tentang perasaannya. Hana dan seokjin hyung sudah lama mengenal dari padanya. Lalu apa, ingin menjawab, aku menyukaimu bodoh! Tidak mungkin, dia lebih menghargai hyung nya, tae pasrah. Tidak! Melupakan jalan lebih baik, mengalah bukan hal yang pertama ini dia pernah lakukan. Contohnya saham dari keluarganya, dia lebih mengandalkan adiknya Jungkook sebagai pewaris walau dunia tau, pewaris itu pasti dijatuhkan keanak sulung. Tae lebih memilih keluar dari rumah, tidak mau bertarung merebut warisan, harta dll. Menurutnya hidup yang ia jalani selama ini sudah cuku nyaman dan bahagia.

Tae menunduk wajahnya pucat. Tiba-tiba tatapannya buram ketika ingin melihat wajah Hana.

"Oppa??", wajah Hana mulai khawatir melihat badan Tae terhuyung-huyung.

"Hhhhh...!!", tae terduduk, nafasnya tidak beraturan, tanpa sadar keringat sudah bercucuran. Perutnya sakit, mual, pusing. NO! bukan hamil ya! Dia ingat, saat dia makan tadi, seperti salah makan.

"Oppa", Hana setengah berlari dan menyentuh tangan tae dingin.

"Oppa? Oppa sakit perutkah? Tanganmu dingin sekali padahal keringetan", panik.

Tae hanya mengangguk.

"Oppa.. Ayo Hana bantu", mengalungkan lengan kekar tae ke lehernya dan memopoh badan Tae. Berjalan perlahan namun pasti.

Membuka pintu rumah Hana, dan memopoh badan Tae diatas sofa dikamar tamunya.

"Oppa bentar ya", Hana berlari menuju kamarnya, mencari jarum dan benang di rak lacinya. Berlari lagi kearah tae, dan meletakkan diatas meja didepan Tae, masih setengah berlari Hana menuju dapur dan menuangkan air hangat ke cangkir dari termosnya. Lalu berlari lagi kearah tae dan meletakkan kedua genggaman tangan tae.

"Pegang ini, agar tanganmu hangat", dan mulai memegang benangnya.

"Be.. bentar.. Mau apaa??", Tae panic dengan benang dan jarum diatas meja.

"Mau ngilangin sakit perut Oppa, tenang Hana handal kok", senyumnya yang tak karuan. Hana menggapai jempol tae dan melilitkannya dengan jarum, bersiap-siap untuk menusuk jempolnya.

Tae menelan ludahnya.

"OPPA!! MALING!!", tiba-tiba hana menunjuk keluar jendelanya yang mengarah kerumah tae. Sontak Tae-pun menoleh kearah luar Jendela.

"AAAHH!!", Hana menusuk jempolnya.

"Waaahh! Lihat warna darahnya, hitam sekali", senyum Hana dengan segala rasa tidak bersalahnya.

"Heol!!", tatap tae terdiam seakan tidak percaya, dia tertipu. "Haha.. baboo!", ketawa dan tersenyum tak karuan.

"Bodoh apanya, syukurlah oppa tidak marah denganku, aku kira aku melakukan kesalahan, aku tidak mau dibenci dengan oppa", senyumnya dengan hangat.

Sungguh, senyuman Hana melelehkan hati Tae, jatungnya berdetak tak karuan. Ingatan ingin melupakan tiba-tiba mengilang, dan tae mendekati wajahnya ke Hana, melumat bibir kecilnya, Hana kaget tapi tidak ada gerakan penolakan ke Tae. Hana terdiam masih terbelalak melihat wajah tae sangat dekat dengan wajahnya. Tae perlahan berhenti dan kembali diposisi duduknya. Tatapan tae sangat hangat, tersenyum kearah Hana.

"Baboo..! Hana.. Aku tidak membencimu, Tidak akan", menarik lagi sudut bibirnya.

*

*

*

*

Annyeong readers.. Jangan lupa like and support nya yaa.. Gumawoo :*

avataravatar
Next chapter