Alex awalnya ingin memperjuangkan keinginannya untuk tetap tinggal di rumah Jelita, tetapi ponselnya bergetar. Lidya yang meneleponnya.
"Halo, nenek? Ada apa?" tanya Alex dengan suara biasa.
"Ssstt!" Jelita memberinya isyarat agar mengecilkan suaranya, "Keluar, jawab telepon di balkon saja, Biru masih tidur."
Alex terdiam. Dia melirik Biru dan mengetahui dengan baik bahwa si kecil ini jelas berpura-pura sedang tidur. Lihat saja, wajahnya sangat merah, kelopak matanya bergetar. Sekarang Alex merasa bahwa anaknya itu menjadi berlebihan.
"Keluarlah untuk menjawab telepon." Jelita mendesaknya lagi karena Alex tidak kunjung bergerak.
Alex tidak bisa membantah, jadi dia hanya bisa berjalan ke balkon, "Nenek, ada apa?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com