20 Chapter 20

Setelah itu Arima meninggalkan Ayanokoji dengan sebuah tugas, sedangkan dirinya mandi di fasilitas pemandian air panas yang mewah dari rumah ini.

Di dalam kamar mandi ada air panas yang mewah beserta ruang uap dan semua fasilitas dari pemandian mewah ada di rumah ini.

"Lumayan, rupanya ada upaya yang diberikan oleh negara ini kepadaku."kata Arima...

Arima melepas semua baju yang ada di tubuhnya dan mulai mandi di hari yang cerah ini.

__________

Setelah membersihkan dirinya, Arima memakai setelan piyama hitam, untuk bersantai di rumah barunya ini.

Arima berjalan ke berbagai arah, mengelilingi rumah ini, sedangkan Ayanokoji sedang membersihkan rumah ini dari kamera pengintaian.

Setelah mengelilingi rumah ini Arima merasa takjub dengan luas rumah ini.

Ini adalah rumah moderen yang minimalis, rumah 400 meter persegi berlantai 3, belum termasuk lapangan kosong di belakang rumah sekitar 200 meter persegi dan ruang bawah tanah untuk pelatihan sihir bersekala besar.

Arima melewatkan ke ruang bawah tanah, dan langsung menuju ruang tamu utama.

Selagi Ayanokoji masih membersihkan kamera-kamera pengintai, Arima menyalakan TV, dan bergerak ke arah dapur yang dekat dengan ruang tamu, dan menyeduh Kopi, dengan mesin pembuat.

Lalu menikmati waktunya menonton berita.

______________

Setelah menunggu selama beberapa saat, Kiyotaka kembali dan mendekati Arima.

Kiyotaka meletakan, beberapa benda hitam di depan meja Arima, yang terlihat seperti berbagai benda yang sepele, tapi itu semua adalah kamera pengintai.

"Jendral apa yang harus kulakukan dengan ini."kata Ayanokoji.

Arima bisa merasakan bahwa sudah tidak ada lagi, sesuatu yang aneh pada rumah ini.

"Buang saja, setelah itu pasang kamera keamanan kita sendiri, dan juga jangan panggil aku jendral ketika kita sedang santai, panggil saja aku dengan Arima, maka aku juga akan memanggilmu Kiyotaka."Kata Arima sambil mencicipi kopinya.

Kiyotaka mengangguk dengan santai dan mulai berjalan.

"Ohh.. benar, kerja bagus kiyotaka."kata Arima sembari pandangannya menuju ke layar yang berada di dinding.

Kiyotaka berhenti di tempatnya lalu melirik ke arah Arima, mengisyaratkan mata penuh pemikiran, yang hanya diketahui oleh dirinya.

___________

Ketika sore hari, Arima merasa bosan dan ingin berjalan-jalan di luar.

Arima mengganti bajunya dengan jas kasual hitam dan kaos putih, celana hitam dan sepatu Armani putih, yang sama dengan warna rambutnya.

Arima berjalan di sepanjang jalan, dia melihat pria dan wanita yang berpakaian sekolah SMA Divisi ke-1 menuju ke arah stasiun.

"Apakah Tatsuya dan Miyuki juga sudah meninggalkan sekolah?."Kata Arima

"Nee.. lihat pria itu, dia sangat keren.! Kira-kira berapa umurnya yah?!."kata seorang wanita yang sedang membisikan sesuatu kepada teman di sampingnya.

"Kyaa.. kau benar, apakah dia adalah pangeran dari luar negeri?!, Yang berkunjung ke Jepang?."jawab temannya.

Obrolan mereka berlangsung, tapi semua pembicaraan mereka dapat di dengar oleh Arima dengan peningkatan ke-5 Indranya lewat

[manipulasi molekul].

Berkat [manipulasi molekul]

Ke-5 Indra, beserta semua fungsi-fungsi tubuh Arima sudah ditingkatkan ke tingkat bahkan "Katana biasa" tidak akan menggores kulitnya.

Mendengar pujian berbagai siswi sekolah menengah itu, Arima hanya mengabaikan pandangannya dan fokus ke arah tujuannya.

Setelah berjalan beberapa saat Arima sampai di sebuah cafe yang sudah Arima tandai sebagai cafe yang nyaman, Einebrise.

Melihat bangunan simpel itu, Arima merasakan beberapa orang di dalam cafe tersebut, tapi Arima segera tersenyum melihat aura yang familiar tersebut.

Arima membuka pintu dan masuk ke dalam.

Di dalam Arima bisa melihat, Dua orang pria dan Tiga orang siswa yang mengenakan seragam sekolah menengah ke-1.

Arima mengenali kedua pria dan wanita yang ada di kelompok tersebut.

Pria dan wanita tersebut juga melirik ke arah Arima, sangat terkejut dengan kedatangan Arima dan segera berdiri bersama.

"Kishou-sama?!."kata Miyuki, menahan teriakannya.

"Kishou-san, kenapa anda berada di sini?."Kata Tatsuya dengan wajah pertanyaan.

"AHH... Tatsuya, Miyuki sungguh kebetulan kita bertemu di sini."Kata Arima, tangan kanannya mengangkat memberikan salam kepada Miyuki dan Tatsuya.

"Terakhir kali aku ke sini, tempat ini adalah tempat ternyaman yang pernah ku singgahi, jadi aku hanya berkunjung ke tempat ini sesekali."jawab Arima sambil tersenyum menatap Tatsuya.

"B-begitu rupanya."kata Tatsuya dengan ekspresinya yang biasa.

Arima melihat ke arah kelompok yang bersama dengan Tatsuya, dan menundukkan kepalanya sedikit.

"Selamat sore."Kata Arima melihat ke arah Satu pria dan dua wanita.

Pria tersebut bertubuh besar bagi sebagian siswa di level sekolah menengah, dan seorang wanita berkacamata yang sangat jarang di temui oleh Arima di jaman ini, bisa di simpulkan dari matanya spesial.

Dan yang terakhir, dia adalah seorang wanita berambut pendek dan memiliki postur tubuh seorang pendekar pedang, apalagi matanya Arima memiliki suatu pemikiran tertentu ketika melihat mata dari wanita berambut merah tersebut.

Mereka berdiri serempak, Karena [Aura pahlawan] Arima memberikan kesan bahwa jangan bertindak tidak sopan didepannya.

Mereka balas menundukkan kepalanya dan mulai berbicara.

"Semuanya beliau adalah kenalan saya dan Oni-sama, namanya adalah Kishou Arima."Kata Miyuki, segera memperkenalkan Arima kepada teman-temannya.

"Selamat sore nama saya Saijou Leonhard, saya teman sekelas dari Tatsuya."katanya dengan sopan setelah mendengarkan Miyuki.

"Na-nama saya, adalah Eto.. Shibata Mizuki."kata wanita berkacamata tersebut dengan gugup, bahkan matanya menghadap ke tanah, tidak berani melihat ke arah Arima secara langsung.

Dan wanita terakhir sedikit memiliki pemikiran di kepalanya melihat ke arah Arima dengan serius.

Arima melihat ke arah wanita berambut merah tersebut, mata vertikal Arima bertemu dengan mata merahnya, dan Wanita tersebut langsung menundukkan tubuhnya.

"Halo, perkenalkan namaku Chiba Erika, teman sekelas Tatsuya."kata Erika dengan nada riangnya.

Arima sedikit tersenyum tapi matanya masih tetap setenang air.

"Senang bertemu dengan anda semua, saya Kishou Arima, panggil aku sesukamu, dan semoga kalian menjaga Tatsuya dan Miyuki."Kata Arima sambil tersenyum ke arah kelompok tersebut.

Leo dan Erika mengangguk, kepada Arima, sedangkan Mizuki masih tertunduk, tidak berani melihat ke arah Arima secara langsung.

Melihat ke arah Mizuki, Arima tersenyum sedikit, karena mengerti akan beberapa hal yang mengusik Mizuki.

___________________

teman-teman jika kalian ingin membantu saya menulis, dan mensupport. bisa memberikan dukungan\donasi ke link di bawah ini.

https://saweria.co/Davidsohay

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Dan kepada kalian semua...!! terimakasih banyak, karena sudah membaca fan-fic "White Emperor" ini :).

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Donasi Saweria.

Tanpaknya tidak ada yang ingin berdinasi hehe.., tapi, terimakasih banyak karena terus mengikuti fan-fic ini ;).

avataravatar
Next chapter