webnovel

WWY -1-

Jennie berlari dilorong kampus nya, dia terlambat. sedari tadi ia merutuki diri nya sendiri, pabo. Mungkin kalau ia tak bermain game hingga larut malam tidak akan sampai seperti ini. apa lagi hari ini yang masuk adalah dosen killer kalau telat sedikit bisa rusak nilai mata pelajaran nya.

"Maaf" ucap nya sambil berlari saat ia menabrak orang orang yang ada disana karena buru buru.

"Sial, terlambat lima menit" jennie masih berlari sambil melihat kearah jam tangan nya.

Bugh

"Ah mian, aku tak bisa membantu mu. Aku sudah terlambat" jennie membungkuk tanpa melihat wajah gadis itu dan berlari lagi. Gadis yang di tabrak jennie mendengus kesal sambil membereskan buku buku nya. Ya masalah nya gadis itu juga telat ditambah lagi jennie menabrak diri nya dan membuat buku nya berserakan.

Sesampai nya di depan kelas, jennie mengatur nafas nya dan merapihkan sedikit baju nya yang berantakan. Ia memegang knop pintu, oke apapun yang terjadi kau harus tetap masuk jen. Jennie memutar knop pintu itu, dosen nya sedang menulis di papan tulis, ia berjalan mengendap endap ke arah meja nya takut menganggu yang lain juga.

"Kim jennie!" Jennie menegang saat mendengar suara berat itu, ia membalikan badan nya dan berjalan ke depan kelas sambil menunduk.

"Sudah berapa kali kau telat di kelas ku, jennie-ssi ?" Dosen itu berbalik ke arah jennie yang sedang berdiri disudut ruangan.

"B-baru hari ini Prof " jennie sedikit mendongak untuk melihat ekspresi dosen nya ini, tapi yang didapatkan hanyalah ekspresi datar.

"Benar itu Irene-ssi ?" Tanya dosen itu sambil menghadap irene, si penanggung jawab kelas. Irene hanya diam ia melihat ke arah jennie yang sedang mengangguk cepat sambil memohon, menyuruh nya untuk mengatakan iya. Faktanya jennie cukup sering terlambat.

"I-iya benar itu Prof " dosen itu menatap jennie lagi, membuat jennie kembali tertunduk. Dosen itu menghela nafas nya.

"Duduk lah, jika kau telat di kelas ku lagi. Jangan harap kau bisa masuk kelas apalagi mendapatkan nilai dari ku" jennie membungkuk ke arah dosen nya, ia berjalan kembali ketempat duduk nya, tepat di samping irena.

"Irene, Terimaksih " ucap jennie berbisik sambil mengedipkan sebelah mata nya, hal itu membuat irene jadi tersipu malu.

***

"Ayo kekantin, aku yang teraktir sebagai ucapan termakasih karena kau sudah membantu ku tadi" Irene mengangguk, tangan nya langsung di tarik oleh jennie menuju ke kantin.

"Jennie lepas, lihat lah kita jadi bahan tontonan orang" irene melihat sekeliling nya 'fans' nya jennie menatap nya dengan tatapan mematikan. jennie cukup populer di kampus, banyak orang yang tergila gila oleh nya. Irene melepas genggaman tangan jennie. Jennie berjalan mundur ia menghadap ke arah Irene yang malu malu.

Jennie menceritakan alasa nya kenapa ia terlambat tadi pagi, membuat gaduh di lorong kampus gara gara ia berlari. Irene hanya terkekeh mendengar curhatan jennie itu. Jennie masih betah berjalan mundur, sampai akhirnya . .

"Awas jenn!" Jennie merasakan punggung nya menabrak sesuatu, jennie langsung berbalik. Terlihat gadis yang sudah basah kuyup karena kena tumpahan air minum.Gadis itu melihat kearah baju nya sebelum melihat ke arah jennie, oke emosi gadis itu memuncak. Gadis itu memberanikan diri menatap orang yang menabrak nya.

"Kau lagi ?!" Jennie menautkan alis nya, 'Lagi' katanya? perasaan ia baru bertemu dengan gadis ini di kantin.

"Aku ?" Jennie menunjuk diri nya.

"Iya kau ! Kau yang menabrak ku kan tadi pagi hingga buku ku berserakan ?! Gara gara kau, aku tak di perbolehkan masuk ke kelas! Dan sekarang kau menumpah kan minuman ku. ck yang benar saja!" Omel gadis itu. Jennie pun ikut tersulut emosi nya. Orang orang di kantin pun sudah mengerubung melihat acara perkelahian mereka.

"Yak! Jangan berteriak kuping ku sakit. Lagi pula aku sudah meminta maaf" ucap jennie sambil mengusap ke dua kuping nya. Gadis itu mengepalkan tangan nya bersiap untuk memukul jennie.

Irene dengan sigap menarik mengamankan jennie sebelum gadis didepan nya ini memukul jennie nya.

"Yak! Pengecut jangan kabur kau!" Gadis itu hendak menghampiri jennie tapi ditahan oleh teman nya.

"Sudah lah Chaeng, lagi pula dia tak sengaja" teman nya itu memeluk Chaeyoung dari belakang, jaga jaga kalau chaeyoung nanti memberontak.

.

"Maaf, karena ku kita tak jadi makan" Irene tersenyum dan mengangguk.

"Tak apa. Tak usah dipikirkan "

"Sebagai ganti nya, bagaimana kalau aku antar pulang?" Tawar jennie. Irene menggeleng cepat, sebenar nya ia mau tapi mau bagaimana lagi supir ayah nya sudah menunggu nya sekarang.

"Tidak usah, jemputan ku sudah menunggu. Aku duluan jenn" Irene meninggalkan jennie sendirian di ruang kelas nya. Jennie menghela nafas nya, ia merasa tak enak dengan irene karena kejadian tadi. Tapi kalau di lihat lihat, gadis dikantin tadi lucu juga.

Jennie menggeleng, menghilangkan pikiran pikiran aneh nya dari kepala nya. Jennie mengambil tas nya bergegas untuk pulang.

"Kenapa sering sekali macet disini" jennie membunyikan klakson nya berulang kali. Jennie mendesah frustasi, sudah hujan macet pula, Membosan kan.

Tak jauh dari mobil nya, ia melihat gadis yang terduduk di halte bus kampus nya, gadis itu mendekap tubuh nya sendiri. Mobil nya semakin mendekat, ia mengenali gadis itu. Gadis yang tadi memarahi nya di kantin ia menaiki bus tepat di depan nya

Jennie masih tak terima dengan perlakuan gadis itu, ia berniat untuk membalas dendam nya hari ini juga. Jennie memutuskan untuk mengikuti gadis itu.

Gadis itu turun dari bus, jennie memberhentikan mobil nya tak jauh dari halte. Jennie mengetuk ngetuk stir mobil nya, bagaimana caranya balas dendam. Bus itu pergi, jennie melihat genangan air di depan halte itu.

Jennie melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi melalui genangan itu. Benar saja, genangan itu membuat gadis yang duduk disana basah kuyup. Jennie tertawa terbahak bahak di dalam mobil nya sambil melihat gadis itu yang menahan amarah nya.

"Satu sama nona" jennie melajukan mobil nya kembali untuk pulang ke rumah.

.

Chaeyoung mendobrak pintu kamar nya, ia merasa sangat kesal. Pertama ia diusir dari kelas nya, kedua pakaian nya basah karena tumpahan minuman, dan yang ketiga ia terkena cipratan genangan air kotor di dekat halte.

"Mobil hitam terkutuk, liat saja jika aku melihat mobil itu lagi" gumam chaeyoung sambil memasuki kamar mandi nya.

Selesai berpakaian ia merebahkan diri nya di kasur, sambil melihat lihat pesan yang masuk. Tak ada yang penting, ia menaruh ponsel nya kembali di nakas.

Akhir nya bisa tidur lebih awal, belakangan ini chaeyoung tidur larut bahkan tak tidur demi mengejar skripsi nya. Memang mahasiswa tingkat akhir begitu, sibuk sekali sampai sampai waktu tidur pun tak ada. Baru saja ingin menyelam di alam bawah sadar, tiba tiba ponsel nya berdering nyaring. Mau tak mau ia membuka mata nya kembali untuk meraih ponsel nya dan menaruh di telinga.

"Yak, apa kau tidak tau waktu?"

"Park Chaeyoung!, dimana sopan santun mu!"

Chaeyoung langsung menjauhkan ponsel nya untuk melihat id panggilan di ponsel nya. Mata nya membulat sempurna, kantuk nya hilang begitu saja saat ia tau ibu nya yang menelfon nya.

"Mianhae, saranghae"

Chaeyoung langsung mematikan panggilan, takut kena omel ibu nya. Lebih baik ia tidur sekarang, besok ia tak mau terlambat kembali.

***

"Jisoo-ya, lisa-ya" teriak rose saat melihat sahabat nya berada di area parkir.

"Kau tidak terlambat lagi ?" Ejek lisa, chaeyoung mendengus kesal, kalau mengingat kejadian kemarin.

"Sudah lah lisa, aku tak mau membahas nya"

Tiba tiba mobil hitam melewati mereka, chaeyoung sedari tadi memperhatikan mobil hitam itu. Seperti nya ia pernah melihat mobil itu tapi dimana? Seketika ia ingat mobil yang melalui genangan air dengan kecepatan penuh.

Chaeyoung langsung bergegas menuju mobil itu, tangan nya pun sudah mengepal.

"Mau apa dia ke mobil nya jennie ?" Tanya jisoo, lisa mengangkat bahu nya tidak tau.

"Seperti nya akan ada perang lagi unnie, lebih baik kita kesana" lisa dan jisoo berlari menyamakan langkah nya chaeyoung.

Chaeyoung sudah berada disebelah pintu kemudi, ia langsung mengetuk kaca mobil. Chaeyoung menaruh tangan nya di pinggang nya, bersiap untuk memarahi orang di dalam.

"Keluar kau !" Teriak chaeyoung dari luar, jennie yang didalam mobil melihat chaeyoung dengan malas. Ia membuka pintu mobil nya dan melangkah kaki nya keluar dari mobil.

"Ada apa nona?" Tanya jennie sambil membuka kacamata hitam nya

"Kau yang melewati genangan air di depan halte dengan kecepatan tinggi kan ?!" Chaeyoung sudah meremas kerah kemeja jennie. Lisa dan jisoo sedari tadi sudah menahan nya dan membujuk chaeyoung untuk tidak melakukan hal hal aneh, tapi tetap saja. Keras kepala memang.

"Maaf nona, seperti nya kau salah orang" ucap jennie santai. Jennie menatap jisoo dan lisa dengan tatapan 'tenang saja ia tak akan berani menghajar ku'.

"Bagaimana bisa aku salah orang, aku ingat betul mobil hitam ini" jennie terkekeh, chaeyoung sedikit mengendurkan remasan nya di kerah jennie.

"Yang punya mobil hitam seperti bukan hanya aku, jadi lepas kan tangan kotor mu dari kerah ku" jennie melepaskan tangan chaeyoung yang ada di kerah nya dan berjalan menuju kelas nya

"YAK! Aku akan buktikan kalau itu adalah mobil mu" teriak chaeyoung

"Coba saja" jennie membalas teriak, chaeyoung sudah meremas tangan nya sendiri sampai buku buku tangan nya memutih.

"Chaeyoung-ah sudah lah, ayo masuk ke kelas" lisa dan jisoo membawa nya menjauh dari parkiran.

Next chapter