webnovel

Ujian (2/2)

Di dalam ruangan penilaian.

" Dia sudah melewati ujian rank B " kata Evelyn mendesah. Dia telah mempersiapkan mental untuk secara paksa terbiasa dengan kejutan yang akan di berikan oleh Avian.

Tris menganggukan kepalanya untuk menyetujui pendapat Evelyn.

" Hanya sepuluh menit waktu yang dibutuhkan untuk Avian membunuh ketiga Fire Lion tersebut. " Kata Locko memberikan pendapatnya.

" Ya. Dan bahkan mungkin bisa lebih cepat jika dia langsung menyerang Fire Lion, tanpa harus menghindari di tempat pertama. " Rery menambahkan.

Kembali ke tempat dimana ujian dilakukan.

Avian selesai dengan istirahatnya dan bersiap melanjutkan perjalanan. Namun sebelum itu, dia melihat sekeliling dan merasa frustasi, karena hutan tempat dimana dia bertarung melawan Fire Lion sebelumnya terbakar habis dan masih menyisakan api yang sedikit besar. Hati nuraninya tidak mengijinkan Avian untuk pergi sebelum menyelesaikan masalah hutan yang terbakar. ' Ai, apakah ada item yang mampu menyimpan banyak air ? Aku ingin memadamkan api yang membakar hutan ini. ' tanya Avian kepada Ai dalam pikirannya.

* Ya, ada tuan. Sistem menjual tas penyimpanan air sesuai kebutuhan anda. Harganya relatif dari yang murah hingga yang mahal, yang paling murah dijual dengan harga 500 koin dan mampu menyimpan 50 liter air, itu juga mampu mengisi ulang air 1 liter setiap menitnya. * Kata Ai yang menjelaskan beberapa produk yang dijual oleh sistem.

' 500 koin ya? Saat ini aku hanya memiliki 360 koin tersisa setelah membayar hutang kepada sistem. Jika aku ingin membeli tas penyimpanan air maka aku harus meminjam koin kepada sistem lagi. ' pikir Avian yang membuat perhitungan dalam hati.

Dia ragu sesaat sebelum memutuskan untuk meminjam 200 koin lagi dari sistem. Meskipun dia tidak tau kapan dan bagaimana misi sistem akan diberikan, yang dapat memberinya hadiah berupa koin, demi keselamatan hutan dia bertekad untuk memadamkan api yang membakar setengah habis hutan disekitarnya.

Avian menerima tas penyimpanan air yang telah diberinya dari sistem. Tas air itu memiliki ukuran yang bisa dibilang kecil meski dapat menampung 50 liter air di dalamnya. Didalamnya sudah otomatis terisi penuh sesaat setelah pembelian dilakukan, jadi Avian tidak perlu repot mengisinya. Avian mulai menuangkan air ke api yang membakar hutan, mencoba untuk memadamkan api. Beberapa saat kemudian, air di dalam tas penyimpanan air sudah habis. Sebagian api yang membakar hutan sudah padam, namun ada beberapa api yang masih menyala. Avian tidak ingin mengambil resiko dengan menunggu air terisi kembali secara otomatis, itu terlalu lama dan ada kemungkinan api sudah menjalar ke bagian lain.

Avian melihat sekeliling, dan menggunakan intuisinya untuk menebak arah kemana dia akan pergi. Mengaktifkan Inception Focus, Avian berlari ke arah barat, yang dia harapkan akan ada air disana. Avian terus berlari dan sesekali menggunakan skill Acceleration, berharap bahwa itu dapat mempercepat perjalanannya mencari air.

Tidak menunggu waktu lama untuk Avian menemukan sebuah sungai yang tidak terlalu besar dan terlalu kecil. Mempercepat langkahnya Avian bergegas menuju sungai itu. Tepat sebelum Avian mendekati sungai, dia melihat seberkas tongkat kayu yang berjalan mengalir hanyut di sungai itu. Dia mengira itu hanya sebuah tongkat kayu biasa, namun intuisinya merasakan rasa bahaya yang menyelimuti dirinya.

Di kedalaman sungai, terdapat dua ekor ular yang sedang melakukan hal dewasa. Meskipun dunia ilusi memiliki pengaturan yang dapat diatur di bagian kontrol di dalam ruang penilaian, itu tidak sepenuhnya mampu mengontrol dunia yang amat besar ini, karna dunia ilusi ini dibuat oleh pahlawan Arthan Farthmor menggunakan sisa energi dari kaisar iblis. Sisa energi dari kaisar iblis inilah yang mampu melahirkan berbagai binatang buas ilusi di dalam dunia ilusi ini. Energi kaisar iblis seharusnya sudah habis sejak lama, jika bukan berkat para peneliti yang mampu menghasilkan alat sihir yang mampu mengkonversi inti kristal menjadi energi kaisar iblis untuk terus membuat tempat ujian ini beroperasi.

Avian selalu percaya pada intuisinya yang akut. Karena intuisi ini juga yang mampu membuat Avian berdiri dengan bangga di daftar pemain legendaris dalam beberapa game online.

Avian mencoba membuat gangguan pada tongkat kayu yang mengambang di sungai itu, untuk melihat apakah ada hal yang mampu membuat intuisinya waspada. Avian melemparkan kerikil kecil untuk menguji air.

Pluk... Suara kerikil yang jatuh tenggelam di dalam air terdengar, namun tidak ada respon pada tongkat kayu yang masih mengambang itu. Avian tidak langsung mempercayai apa yang dilihatnya, dia melempar lagi kerikil yang sedikit lebih besar dari sebelumnya. Masih tidak ada respon dari tongkat kayu yang mengambang itu, namun intuisinya mengatakan bahwa hal yang berbahaya itu masih ada disana. Tidak ingin mengambil resiko, Avian berniat untuk terus melemparkan kerikil hingga intuisinya mengatakan padanya bahwa keadaan sudah aman.

Byurrr.... Tepat ketika lemparan kelima selesai dilakukan, tiba-tiba muncul dua ekor ular berwarna merah dengan ukuran besar sekitar setengah dari ukuran sungai. Salah satu ular itu memiliki tanduk dan yang lainnya tidak. Mereka menatap Avian dengan marah, mendesis dengan mengeluarkan lidah mereka dengan ekspresi seram. Avian merasakan merinding di sekujur tubuhnya dan keringat dingin menetes di dahinya. Dia tahu bahwa ini situasi yang sangat buruk.

Avian mencoba menenangkan diri, perasaan tegang yang dialaminya mirip dengan ketika dia melawan boss monster yang levelnya jauh melebihi dia. Meskipun dengan peralatan yang high end dan over power perasaan seperti itu tidak akan hilang. Itu berarti bahwa, meskipun Avian dilengkapi dengan berbagai peralatan yang sangat menantang, dia tetap tidak akan mampu melawan kekuatan mutlak dari boss monster level tinggi ini.

Di dalam ruang penilaian.

" Itu.. bukankah itu Red Dragon Serpent " kata Tris berteriak ngeri dan menutup mulutnya menggunakan kedua tangan.

Rery bingung melihat sikap Tris yang sepertinya sangat ketakutan. Dia berbisik kepada Locko untuk menanyakan apa itu Red Dragon Serpent,  " Ada apa dengan Red Dragon Serpent ini ? Mengapa Tris terlihat sangat ketakutan ? "

Locko menatap temannya seolah-olah melihat orang idiot yang tidak ada bandingannya. Namun meski begitu Locko tetap menjawab pertanyaan Rery, mengingat bahwa mereka memiliki persahabatan. " Red Dragon Serpent Adalah binatang buas yang berada pada peringkat rank SS. Katakan padaku apakah itu menakutkan ? "

" Ini aneh. Seharusnya Red Dragon Serpent memiliki habitat di lahar magma yang panas. Tapi mengapa mereka berada di sungai yang sepertinya dingin itu ? " Evelyn bergumam rendah. Dia juga bingung dengan apa yang terjadi dan berpikir bahwa ada suatu hal yang salah terjadi.

" Tenang. Tepat pengujian memiliki sistem yang dapat mengembalikan seseorang kembali ke ruang tunggu setelah mereka meninggal di dalam ruang pengujian, jadi ini tidak terlalu berbahaya seperti yang kita pikirkan. " Kata Locko mencoba menenangkan situasi tegang yang terjadi.

Tris menggelengkan kepalanya dan ada tatapan khawatir dimatanya. " Tidak.. itu tidak sesederhana itu. Memang ruang tempat pengujian akan mengembalikan peserta ujian ketika mereka meninggal di dalamnya. Namun, rasa sakit akan kematian itu terasa nyata, dan dalam kasus terburuk, itu akan membuat peserta trauma yang bahkan mungkin gila secara permanen, karna keadaan mental yang rusak. "

Evelyn memperhatikan perdebatan antara ketiganya, dan tidak terlalu memperdulikan mereka. Yang ada dalam pikirannya saat ini adalah masalah apa yang sedang terjadi pada ruang tempat ujian. Kejadian ini belum pernah terjadi sebelumnya dan dia tidak tau harus merespon bagaimana terhadap situasi didepannya. Dia hanya seorang ketua guild cabang kota Gaffian, dan dia tidak memiliki akses untuk mengubah susunan yang ada di ruang tempat ujian. Hanya petinggi guild dan para guardian yang memilikinya. Saat ini banyak para guardian menuju ke kota Wales untuk melawan gelombang binatang buas, jadi dia tidak bisa menghubungi guardian of Gaffian begitu saja. Hanya ada satu orang yang dia tau dapat membantunya, yaitu seniornya Teressa.

" Kalian tunggu disini dan amati setiap pergerakan Avian. Aku akan keluar sebentar menghubungi seseorang. " Kata Evelyn tergesa-gesa. Dia langsung keluar tanpa menunggu jawaban dari ketiganya.

Kembali ke tempat dimana ujian dilakukan.

Avian merasakan gelombang teror yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Gelombang teror ini bahkan tidak ada setengahnya dari Fire Lion yang dia lawan saat masih berada di level rendah. Seluruh punggungnya telah basah oleh keringat yang membanjiri pakaian yang dia pakai saat ini. Seluruh tubuhnya gemetar ketakutan, bahkan dia tidak bisa mengangkat satu jari, apalagi mengeluarkan senjata.

" MANUSIA TERKUTUK!!! BERANINYA KAU MENGGANGGU WAKTU BAHAGIA SANG RAJA INI "

Avian mendengar sebuah suara seperti seorang laki-laki paruh baya. Suara itu sedikit serak dan mengandung aura tirani yang sangat mendominasi. Seluruh kakinya semakin gemetar tak terkendali, dan bahkan siap runtuh kapan saja. Avian terus menahan kakinya yang gemetar agar tidak jatuh. Dia tau bahwa suara ini berasal dari ular merah yang memiliki tanduk, memperhatikan ke arah dua ular merah itu, Avian samar-samar menyadari bahwa mereka adalah pasangan dan dia sudah mengganggu waktu berharga yang mereka lakukan. Dengan sedikit gemetar Avian berkata " Maaf, aku tidak bermaksud untuk mengganggu waktu berharga kalian, aku hanya ingin mengambil beberapa air untuk memadamkan hutan yang terbakar disana " Avian berkata dengan suara rendah yang bahkan hampir tidak terdengar. Semua kekuatan telah dia kerahkan hanya untuk berbicara dengan ular merah itu.

" OMONG KOSONG!! JANGAN BERPURA-PURA DAN MEMBODOHI KAMI!! KAU SUDAH MENGGANGGU KETENANGAN KAMI!! SATU DUA KALI DAN MASIH AKU BIARKAN, NAMUN KAU MASIH TERUS MENGGANGGU KAMI !! MATILAH !! " suara itu sangat menggelegar di telinga Avian. Tepat ketika suara itu berhenti, ular itu langsung menyerang Avian. Avian tertangkap dalam keadaan tidak siap, seluruh sarafnya masih dalam keadaan tegang akibat dari menerima tekanan tirani dari ular merah.

Bangg.... Avian terlempar seperti anak panah yang baru saja dilepaskan menggunakan kekuatan yang sangat besar. Dia menabrak batu besar yang jaraknya mencapai 20 meter dari tempat dia berdiri sebelumnya. Sebuah lengkungan berbentuk tubuh manusia tercetak di batu besar tersebut. Itu bukan karena komposisi batu yang lunak, melainkan tubuh Avian telah mengalami peningkatan akibat levelnya yang meningkat. Bar notifikasi HPnya berada di angka 9800/15200, itu bisa di lihat di ujung penglihatan Avian. Fungsi ini di ketahui beberapa hari yang lalu ketika dia melawan beberapa binatang buas dalam perjalanan menuju kota Gaffian.

Semua tulang rusuknya patah, kejadian ini sangat mirip seperti yang di alami Avian saat melawan Fire Lion, namun memiliki dampak yang lebih besar. Rasa sakit yang sangat intens merayap ke seluruh tubuhnya, menyebabkan Avian sedikit mati rasa. Avian tidak ingin membuang waktu dan langsung meminjam koin lagi kepada sistem sebanyak 500 koin, saat ini hutang Avian sudah mencapai 700 koin dan harus dibayar tiga hari ke depan. Avian mengabaikan masalah itu dan langsung membeli lima ramuan penyembuh serbaguna tingkat rendah yang dapat memulihkan patah tulangnya. Meski dia tau bahwa jika meninggal disini akan dihidupkan lagi di ruang tunggu, Avian tidak ingin melakukannya. Motto yang dia miliki adalah berusaha dengan segala cara terlebih dahulu baru menyerah jika tidak mampu.

Tubuh Avian pulih sekali lagi dengan kecepatan yang bisa di lihat oleh mata telanjang. Setelah pulih sepenuhnya, dia mengeluarkan pedang Dragon Evolution yang memiliki efek membuat takut semua ras ular dan setengah naga.

Memang benar, setelah Avian mengeluarkan Dragon Evolution, kedua ular merah itu berhenti sejenak dan bergidik. Avian bisa melihat dengan jelas ada ketakutan di mata kedua ular merah itu ketika melihat Dragon Evolution miliknya.

Ular merah laki-laki yang memiliki tanduk berkata dengan marah. Ketakutan yang dia alami pulih seketika seperti belum pernah terjadi. " JANGAN BERPIKIR KAMI AKAN TAKUT DENGAN MAINAN KECIL MILIKMU. RAJA INI AKAN MENGHANCURKAN MAINAN KECIL ITU DAN MEMOTONG TUBUHMU MENJADI BEBERAPA BAGIAN UNTUK MAKAN MALAM "

Avian kaget dengan pertahanan mental yang di miliki kedua ular merah, strategi miliknya telah hancur. Namun, sebagai mantan pemain legendaris di setiap game online yang pernah dia mainkan, Avian mampu untuk tenang kembali hanya sepersekian detik. Avian kembali mencari cara lagi untuk mengalahkan kedua ular merah itu. Setelah mencari beberapa saat, Avian menemukan bahwa hanya satu cara untuknya melawan kedua ular merah, yaitu judi. Ya judi gacha adalah pilihan terakhir Avian dan juga satu-satunya cara. Dia memiliki dua kali kesempatan untuk memutar gacha premium dari sistem setelah menyelesaikan misi mengubah jobnya. Avian ragu sesaat, karena pengalaman yang telah dia alami saat bermain gacha adalah sampah total, tidak pernah satu kali pun item legendaris keluar setelah dia memutar gacha. Itu adalah pengalaman terburuk, terburuk di setiap kali dia bermain game online. Namun berpikir kembali bahwa ini adalah satu-satunya cara, dia mau tidak mau berdoa kepada Goddes Luck untuk sekali saja melihat kearahnya.

Didalam hadiah gacha premium terdapat berbagai hal yang sangat menarik, salah satu hadiah utama adalah Heroes set battle yang mencakup seluruh equipment dari kepala hingga kaki. Ada juga pedang yang sangat menarik perhatian Avian, pedang itu berwarna perak seluruhnya dan ada beberapa pola yang tidak dia ketahui. Pedang itu memiliki nama Sky Splitting yang sangat mendominasi menurut Avian.

Ding.... Jarum gacha berputar setelah Avian menyentuh tombol "TRY". Kecepatan berputarnya cukup tinggi. Avian gemetar mengantisipasi hadiah apa yang akan dia dapatkan.

Next chapter