1 Divisi Kelahiran dan Takdir

Suara tangisan bayi itu mulai terdengar mengisi penjuru ruangan rumah sakit. Bayi yang terlahir dengan membawa takdir yang tertukar karena diakibatkan oleh kecerobohan penghuni langit. Hah? Kecerobohan penghuni langit?? Ya. Lebih tepatnya di divisi kelahiran. Diatas sana, ada sebuah divisi yang mengatur kelahiran bayi dan takdir-takdir hidup yang akan ditanggung nya selama di Dunia.

\\FLASHBACK\DUNIA

Saat itu jam istirahat makan siang, memberikan waktu pada malaikat di divisi kelahiran untuk beristirahat dan menikmati makan siang nya. Ada yang turun ke dunia untuk sekedar ikut mencicipi hidangan dunia yang katanya enak. Tentu saja mereka harus menyembunyikan identitas mereka sebagai malaikat saat mereka turun ke dunia.

Namanya Avel. Dia turun ke dunia hanya untuk makan burger ayam kakek tua yang sangat terkenal di Amerika dan seluruh dunia. Siapa sangka bahwa malaikat juga menyukai makanan cepat saji milik kakek tua fried chicken ini.

"hay, Avel.. lama tak berjumpa" sahut seorang wanita dengan baret hitam ala sutradara di kepalanya.

"oh, hay Joan. Ya lama tak berjumpa. Aku sangat sibuk belakangan ini. Bagaimana kabar mu, Jo?"

"like you see.. I am so glad to meet you here Avel. Aku ingin memberitahumu bahwa aku baru saja akan merilis serial drama pertama ku sebagai sutradara. And you know what? Jennie Kim, personel blackpink itu menjadi artis ku kali ini." Ucap Joan.

"wow, bravo, Jo! Aku harus yakin bahwa drama mu kali ini akan keren, jangan main main, karena kamu sedang membawa idola ku, Jo. Aku berharap banyak. Hehehe" jawab Avel. Ya, siapa sangka juga bahwa malaikat ternyata juga suka Blackpink, Idol k-pop dengan personil yang energik dan skill yang spektakuler. Ya bahkan mereka tidak jarang juga menjadi trending topik di kalangan penghuni langit.

"hey… aku juga menyukainya, Vel. Melihatnya dari dekat dan menjadi sutradaranya membuat ini terasa seperti mimpi."

"ini mimpi sutradara muda yang menjadi nyata, mungkin begitu lebih tepatnya, Jo.��� Ucap Avel.

"mmm… Jo… bolehkah aku melihat skripnya? Aku penasaran drama seperti apa yang kau libatkan untuk Jennie.." ucap Avel melas.

"ngggggg…. Okey. Tapi jaga rahasia dan jangan bocor ke pihak lain, ok?" jawab Joan.

****

"Avel Adistia. Sudah puas menikmati makanan dunia?" ucap seorang rekan Avel sesama Malaikat, sebut saja namanya Alex.

"hm? Do your own bussiness bbbbishhhhhh.."

"hm? Sepertinya kamu terlalu sering ke dunia, sehingga kamu terlalu banyak terkontaminasi hal-hal berbau manusia. Sepertinya aku harus mengajukan nama mu ke dalam peserta penertiban akses dunia – akhirat."

"ah? Hehe, becanda om… canda ya kak.. hehe.." jawab Avel.

"hm? Apa itu yang kamu bawa?" ucap Alex sembari menunjuk gulungan kertas di tangan Avel.

"ini.."

"oh kau sudah selesai menulis takdir untuk bayi itu?" ucap Alex memotong jawaban Avel dan merebut kertas-kertas itu dari tangan Avel.

"tadi manajer kelahiran sudah meminta skrip takdir untuk anak itu, jadi aku akan membawanya dan menyerahkannya ke manajer agar dapat diteruskan dan ditanda tangani oleh anak itu untuk kesepakatan kelahiran." Ucap Alex lalu pergi meninggalkan Avel tanpa menghiraukan penjelasan Avel sedikitpun dengan membawa skrip yang direbut dari tangan Avel.

"Alex!!" teriak Avel.

"Alex bangsad! Itu bukan skrip takdir!!" teriak Avel lagi sia-sia, karena Alex sudah pergi dan menghilang ke langit.

****

\\TAMAN LANGIT\AKHIRAT

"Alvi! Apa kau liat Alex?" ucap Avel.

"tidak, ada apa?"

"tolong sampaikan ke pada penjuru langit untuk mencegah Alex menyerahkan skrip takdir. Itu skrip yang salah."

"apa maksud mu?"

"Alex telah mengambil skrip dariku, tapi itu bukanlah skrip takdir, melainkan skrip skenario drama terbaru blackpink!"

"dasar bocah sinting! Bagaimana bisa kau menyerahkan skrip drama sebagai skrip takdir bangsat! Apa kau berniat mempermainkan kisah hidup manusia?" ucap Alvi sedikit geram.

"sudah nanti kita lanjutkan tengkarnya, ini gawat. Ayo cegah Alex." Jawab Avel, lalu mereka pergi mencari Alex utnuk menghentikan penyerahan skrip takdir.

Mereka pun akhirnya menuju ke ruangan manajer kelahiran, belum sampai di tujuan, mereka sudah terlebih dulu bertemu Alex.

"Alex?" ucap Avel

"Hey, Avel. Selamat, bayi ke-700 mu sudah dilahirkan." Ucap Alex dengan senyum di wajahnya.

Mendengar itu, avel dan Alvi terkejut bukan main. Avel menarik kerah baju Alex.

"apa yang sudah kau lakukan adalah sebuah kesalahan, Alex! Kau telah membuat bayi lahir dengan skrip takdir yang salah!" ucap Avel dengan geram, giginya bergemeretak menahan amarah.

"ap apa maksud mu, bukankah skrip itu ku dapat dari tangan mu sendiri?" jawab Alex, Avel lalu melepas kerah baju Alex dan menghela nafas panjang.

"tapi kau tidak mendengarkan jawaban dan penjelasan ku saat kau mengambilnya dari ku! Itu skrip drama milik Joan! Bukan skrip takdir!" jawab Avel dengan nada yang sudah mulai tenang. Alex terkejut mendengar itu.

"apa yang mulia memberikan stempel kontrak skripnya?" tanya Alvi.

"ya, beliau melakukannya." Jawab Alex.

"bayi itu menandatangani nya?" tanya Alvi.

"ya.." jawab Alex.

"bodoh!" ucap Avel terburu-buru dan bergegas masuk ke ruangan Manajer kelahiran kemudian diikuti oleh Alvi dan Alex.

****

"hal bodoh apa ini" ucap manajer setelah mendengar cerita dan penjelasan Avel.

"kau tau Avel, ini bayi ke-700 mu, kau tidak pernah melakukan kesalahan sebelumnya, itulah kenapa aku yakin dengan skrip mu tanpa harus membacanya. Kau selalu menuangkan komposisi yang pas sebagai formula kehidupan mereka ke dalam skrip mu. Sampai ke bayi 699 yang telah kau buat skripnya, semua berakhir bahagia. Dan bayi ke 700 mu?? Ini kesalahan fatal Avel." Ucap Manajer.

"maaf kan aku tuan. Aku akan menanggung hukuman dari yang mulia tanpa melibatkan mu ke dalam masalah ini." Jawab Avel.

"tentu saja itu tidak mungkin. Semua yang terlibat akan tetap terlibat, Avel. Terutama kau Alex." Jawab Manajer itu.

"sebenarnya ini tidak akan rumit, kalau kau setuju bayi ke 700 mu di panggil ulang, dan kelahirannya di reinkarnasikan 7 tahun mendatang mungkin??? Karena kau tau, usia kertas skrip yang digunakan tidak mungkin mendukung usia nya hidup di dunia." Ucap Manajer.

"tidak, tuan. Itu sama saja memberi kekecewaan pada bayi itu, sedangkan dia sudah menandatangani kesepakatan kelahiran. Saya tidak ingin membuat satu bayi pun yang lahir dari formula ku merasakan kecewa." Jawab Avel.

"tapi itu bukan formula mu kan? Dia bahkan terlahir tanpa formula apapun, karena skrip yang ia bawa merupakan skrip biasa karangan manusia." Jawab Manajer.

"kita malaikat kelahiran, tuan. Bukan malaikat pencabut nyawa." Cetus Avel.

"kalau begitu, bayi mu tidak akan berumur panjang Avel. Kertas dunia bahkan dapat hancur hanya dalam satu malam.." ucap manajer.

"aku akan mengawasi bayi itu tuan, menjaga skripnya agar tidak rusak." Ucap Avel.

"baiklah, aku akan coba bicara pada yang mulia untuk hal ini, dan mempertibangkan hukuman untuk kalian bertiga, dan mungkin juga aku" ucap manajer.

****

\\ DUNIA

Suara tangisan bayi itu mulai terdengar mengisi penjuru ruangan rumah sakit. Bayi yang terlahir dengan membawa takdir yang tertukar karena diakibatkan oleh kecerobohan penghuni langit.

"tenanglah, Vel. Kami akan menjaga bayi mu selama kau di hukum." Ucap Alvi pada Avel.

avataravatar
Next chapter