1 PROLOG

7 Februari 2016....

Aku berlari dimana kaki ku mengarah. Sampai keringat mengucur banyak di dahi ku.

Aku berusaha secepat mungkin untuk tidak terlambat mendatanginya. Aku juga sangat berdoa agar dia bisa bangun kembali. Aku ingin kembali ke bumi!!!!

Aku tak ingin terjebak di dunia ini!!!!

Bangun Seli!!!!!

****

18 November 2015.....

Kini Malang telah diguyur habis habisan oleh air dari langit...

Namaku Raib aku adalah anak berumur 15 tahun yang kini masih menduduki bangku SMA.

Baru baru ini aku sedang giat belajar untuk memasuki ujian akhir tahun semester 1, tapi aku takut aku tak bisa meraih hasil yang memuaskan dengan otak yang pas pasan.

Namun semua itu tak akan terjadi karena aku bersama kedua sahabatku yang setia menemaniku belajar. Siapa lagi kalau bukan. Seli dan Ali.

Menurutku Seli adalah anak yang sangat baik. Dia selalu saja bisa membuatku tertawa. Aku sangat beruntung karena memiliki teman seperti dia yang selalu ada di sampingku.

Tapi itu berbanding terbalik dengan seorang ALI yang sangat dingin. Ia jarang tersenyum dan jarang bicara. Ali adalah anak yang cerdas. Dia selalu saja mengajari ku dan Seli saat aku kebingungan.

Intinya aku sangat bersyukur memiliki kedua sahabatku itu.

Tapi apakah mereka merasakan hal tersebut juga??? Atau mereka pura pura tak tahu??? Ini kisah nyata ku!!

Seperti orang yang lainnya. Dulu, ku pikir aku hanyalah anak biasa yang memiliki wajah polos dan super imut, seperti anak bisanya. Tapi tanpa ku sadari aku adalah anak yang benar benar di luar nalar.

Kalian pernah menonton film Harry Potter? Apa yang ada di dalam kesan kalian pertama kali? Apakah sihir itu begitu menyenangkan?

Lalu, apakah kalian pernah melihat film Gundala? Apakah kekuatan itu ada?

Yang jelas di sini aku sebagai anak sekaligus putri bulan. Aku tak tahu siapa orang tua ku, ayah, maupun ibu ku. Aku hanyalah anak yang di buang di gerobak sampah begitu saja.

Di saat saat aku melanjutkan petualangan, aku bertemu dengan seorang malaikat maut yang sangat tampan. Apakah kalian percaya kalau dia adalah kakak laki laki ku? Yang mengidap penyakit amnesia? Dia adalah kakak Laki laki ku yang pernah terikat janji dan kontrak dengan Bryan si pangeran licik?

Sampai sampai dosanya tak dapat di ampuni tuhan?

Lalu, kita bertemu dengan Bryan. Seorang teman masa kecil ku yang sangat tampan. Percayakah bahwa di balik wajah tampannya. Dia adalah seorang keturunan dari penjahat ulung dunia paralel?

Kehidupan ku begitu rumit. Hingga aku tak bisa mengetahui apa sebenarnya itu kehidupan. Karena aku adalah seorang anak yang berada di ambang pintu perbatasan.

Aku berada di tengah tengah pintu kematian dan kehidupan. Mungkin kalian yang membaca cerita ku akan mulai tertawa dan menganggap ku seperti orang gila. Sama dengan semua teman teman ku.

Aku tak masalah dengan itu. Memang tidak dapat di percaya kalau, seorang Raib Sandra Moonleisyah, adalah seorang anak bulan.

Cerita ini menceritakan tentang perjuangan dan petualangan untuk melawan takdir. Kami bukan tuhan. Tapi, kami selalu menjelajah dunia paralel untuk kalian semua. Untuk dapat mengetahui apa sebenarnya itu kehidupan dan kematian.

Adanya petualangan ini membuat ku tahu apa itu persahabatan?

Petualangan kami akan begitu panjang dan begitu lama. Aku tahu itu, karena semua takdir tuhan telah di rencanakan dengan begitu rumit. Aku bukan bermaksud untuk melawan takdir yang ada tapi, aku menginginkan hidup yang bahagia.

Semua orang di dunia ini bagi ku dulu adalah sampah yang selalu mengotori kehidupan ku, namun tidak untuk saat ini. Aku malah berpikiran bahwa semua orang ini, semua orang di sekitar ku, semua orang yang ada dalam hidup ku, semua orang yang selalu mengotori hidup ku, adalah sebagian dari keluarga ku.

Aku masih beruntung memiliki kakak laki laki, tak seperti Ali yang ibu dan ayahnya meninggal, tak seperti Seli yang hubungan rumah tangga mama dan papanya selalu bertengkar.

Meski, aku belum mengetahui siapa itu orang tua kandung ku, aku akan tetap berusaha mencari tahu nya, melalui berbagai serangkaian petualangan yang ku lakukan.

Mungkin aku akan menjelajah seluruh takdir tuhan.

****

Kquella dan Layndra terpaksa bolos sekolah dengan alasan, pertemuan keluarga.

Kami masih mempersiapkan semuanya di ruangan rahasia kita, yah walaupun sangat berbeda jauh dari realita.

"Ra, udah siap? Apa anak anak ini juga udah?" Tanya Kak Jhon.

Dan memang kalau dilihat lihat kak Jhon mirip sama Seli yang suka panik.

"Udah kak. Mereka juga udah latihan teknik teknik yang aku ajari kemarin."

Memang kemarin aku sempat membimbing mereka bagaimana cara bertarung dan sebagainya.

"Ayo berangkat." Semangat Ali.

Dan disaat saat seperti inilah mood ali membaik secara drastis.

"Basement nya di mana La?" Tanya ku pada Kquella yang sedang duduk di sebelah Lay.

"Di belakang kerajaan. Di situ ada pondok kecil, dan dibawah pondok itu ada pintu menuju ke bawah." Jelas Kquella.

Kamu pun menuju ke tempat yang di maksud Kquella, dan benar saja. Hal tersebut terbukti. Di bawah pondok tersebut terdapat pintu yang dibawahnya terdapat tangga untuk menuju ke ruangan bawah tanah.

"Ra. Biar gue, Kak Jhon sama kalvin dulu yang masuk. Lo tunggu di sini. Nih kalian pake ini. Itu alat komunikasi kita."

Inilah sensasi dimana ali memang sangat sangat di butuhkan. Kamu segera memasang alat tersebut di telinga kami.

Walaupun aku tau kalau kalvin gak pake itu juga bakalan denger apa yang kita bicarakan, namun dia hanya menurut.

"Ra. Duluan, yah jaga mereka baik baik." Suruh Kalvin.

"Iya." Jawab ku singkat.

Lorong kanan: kak Jhon pov.

Semoga dengan begini Seli bisa selamat.

"Hei... siapa kamu?" Tanya Prajurit.

"Memang perlu kamu tau siapa nama ku? Hah?" Jawab ku penuh judes.

Dan tanpa basa basi pula aku langsung menyerang prajurit tersebut, salah satu pukulannya mengenai perutku, yang membuat ku muntah darah.

"Shhhh." Desis ku menahan sakit.

****

Lorong kiri: Ali Pov.

"Hah? Aku tak sabar melawan mereka. Semoga pistol ini membantu ku." Gumam ku.

Memang aku buat khusus pistol yang berisikan peluru granat, yang dengan sekejap buat tubuh orang yang gue tembak langsung tumbang.

"Hai?" Sapa ku pada mereka dan langsung membidik mereka.

Tapi sialnya pistol ku di jatuhkan oleh salah satu dari mereka, yang membuatku tumbang.

Lalu aku mengeluarkan pukulan berdentumku, aku meraung buas, tak ada kata ampun bagiku.

****

Lorong kanan atas: Kalvin Pov.

Maafkan saya pangeran Bryan melakukan hal ini, tapi apa boleh buat. Kau telah mengambil putri ku. Raib.

"Kalvin. Si penghianat datang. Tunggu apa lagi? Serang!!!" Teriak prajurit di lorong paling awal.

Dengan sekejap ku buat mereka lumpuh tak berdaya. Dengan sekali menjentikkan jemari ku.

****

Astaga.... maaf Seli, aku tak bisa menyelamatkan mu....

Tunggu, aku tak merasa sakit sama sekali. Siapa yang menolong ku?

Aku berdiri dengan kekuatan yang ada, saat ku lihat siapa dia?

Wow, Kquella dan Lay lah yang melakukannya.

"Terimakasih Lay, La. Tapi kalian tunggu di sini. Ini sangat berbahaya. Lay jaga Kquella." Kataku tegas.

Lay dan Kquella hanya mengangguk angguk.

Dan dengan dendam dan amarah yang aku miliki. Aku mengeluarkan Pukulan berdentum yang diajarkan Kalvin. Salju berguguran di sekitar kami.

BOOM!

Kak James masih bertahan. Ku kerahkan pukulan lagi secara berturut turut.

BOOM!

BOOM!

BOOM!

What Do You Know?

...About.....

avataravatar
Next chapter