webnovel

PART 9

kenapa lo nemuin gue!" tanya June kesal, ia meneguk kopi yang dia pesan. didepannya JiHyo terduduk dengan airmata yang terus saja mengalir

" emang iya Chen mau nikah? "

June menatap JiHyo malas, ia sangat sakit hati pada wanita itu setelah yang JiHyo lakukan pada June dan Sana

"iya dan gue minta lo jangan ganggu dia lagi " jawab June ketus. bayangan masalalu ia dengan JiHyo dan Chen sungguh saat ini memenuhi kepalanya.

" tapi gue sayang sama dia " JiHyo semakin terisak,

June berdecak sebal " kenapa baru sekarang!!! "

June bangkit, tapi tangannya ditahan oleh JiHyo. ditatapnya JiHyo, tatapan itu mengingatkannya hal apa yang JiHyo perbuat pada June. dan cafe ini saksi bisu apa yang dirasakan June saat itu.

FLASHBACK

" aaaaa sayangg " JiHyo menyuapi Chen dihadapan June yang memandang mereka. June membuang muka dan meneguk bir yang ia pegang.

" kenapa gak makan? " tanya Chen di selassela mengunyah makannannya. June menggeleng, ia tersenyum.

" gue kenyang. " ucap June. dia memandang JiHyo, JiHyo berbalik memandangnya tapi hanya sebentar. setelah itu ia fokus menyuapi Chen kembali.

June berdecak sebal. dia menatap JiHyo, perempuan itu mengkhianatinya dengan sahabatnya. June tidak memperkenalkan JiHyo pada Chen. karna ia belum ada waktu memperkenalkan mereka. tapi saat ini, Chen memperkenalkan JiHyo pada June sebagai pacar Chen.

June kaget, tapi ia mengikuti drama JiHyo yang purapura tidak mengenalnya. Lalu apa gunanya hubungan yang mereka jaga? hubungan yang June jaga?. chen.memang tidak tau JiHyo, tapi JiHyo? dia tau Chen adalah sahabat June.

" perempuan picik " gumam June tak sadar. dia kembali meminum bir yang ia pegang

" siapa ? " tanya Chen mendengar gumaman June. JiHyo hanya menundukan kepalanya karena ia merasa ucapan June adalah untuknya.

" ee.. eeenggak "

" yaudah makan, dari tadi ga makan " perintah Chen. june mengangguk kemudian menatap JiHyo.

~~~~

" aaa.. aku gak tau dia sahabat kamu " JiHyo memundurkan langkahnya, air mata terus turun dari pelupuk mata hazel miliknya.

June tersenyum kecut, matanya memerah. ia sempat menghabiskan beberapa botol bir sebelum ke apartemen JiHyo

" kamu tidak tau? kau kan sering mengecek hapeku. dan aku yakin kamu pasti liat foto Chen !! " bentak June. dengan sekuat tenaga ia menahan amarahnya " kamu mengkhianati hubungan kita yang udah kita jaga selama 2tahun ini !! dan kamu hubungan dengan Chen udah hampir satu tahun? "

June terkekeh. drama JiHyo memang paling hebat " kamu yakin tidak tau Chen ? "

JiHyo mengangguk takut, " iii.. iiya "

" baiklah, mari kita lihat reaksi apa yang Chen buat setelah dia tau Chen pacaran dengan pacar June " ucap June, kemudian mengeluarkan hp dari sakunya.

" jjj.. jjangan.. aku... aku mencintainya "

braaaaaakkkk !

June membanting hp miliknya, hape itu terbelah menjadi dua seakan menandakan amarah June sudah sampai ubunubun.

June menahan nafas " kk..kau " June menunuk wajah JiHyo, JiHyo semakin ketakutan.

" kkk.. kau wanita murahan "

June pergi, dibantingnya dengan.keras pintu apartemen JiHyo. tak peduli dengan tangis JiHyo yang semakin menjadi.

FLASHBACK OFF

mengingat itu, June menghela .nafas. dan menepis lengan JiHyo dengan kasar.

" jangan ganggu aku dan Chen lagi " Ancam June. June semakin membenci JiHyo ketika ia tau apa yang menimpa sahabatnya. Chen rela kehilangan nyawanya hanya untuk JiHyo? ck

~~~

di lobi hotel Alberine. Chen dengan senyum yang terus mengembang itu terlihat menunggu seseorang. tak lama dua orang datang menghampirinya. sepertinya mereka suami istri.

" JongChen? " sapa lakilaki berjas itu ketika ia menghampiri Chen.

Chen bangkit dan mempersilahkan mereka duduk.

" kenapa ? " tanya Mr. Ferry, ia tersenyum pada Chen.

" aku mau minta doa dan restu dari kalian " senyum Chen merekah diikuti oleh Om.Ferry dan tante Ree.

~~~~

" mau pesen apa ? " tanya seulgi mereka saat ini sedang berada di kantin. Sana yang memijat lembut keningnya menatap seulgi.

" emmm.. bakso sama mie ayam aja "

seulgi menaikkan sebelah alisnya, merasa heran mendengar apa yang dipesan Sana.

" dua? " tanya seulgi.

" iya "

" yakin gabakal kekenyangan? "

Sana mengangguk, menatap seulgi heran. kenapa ia yang repot?

" yaudah " seulgi bangkit. tetapi tangannya ditahan oleh Sana.

" sama rujak "

" hah? " Seulgi terkejut, sejak kapan Sana suka sama rujak?

" sejak kapan lo jadi suka sama rujak? "

" emm.. sejak tadi? " ucap Sana tak yakin " udah aah beliin iiihhh " Sana merengek seperti anak kecil. yang mau tak mau seulgi menurutinya.

seulgi merasa aneh terhadap sikap Sana hari ini. bahkan didalam kelas pun Sana seperti orang yang kesurupan.

FLASHBACK

" SIAPAAAA YANG MINJEMMMMMMM BUKU GUEEEE ". teriakan nyaring Sana memenuhi kelas. seulgi bahkan menutup telinganya.

Sana berpindah ke depan, dia bertolak pinggang dan menatap satu persatu anak anak yang berada dikelas.

" JAWAB SEKAAAARAAAAANG !! " teriak Sana lagi. mukanya memerah

Sana menghampiri salah satu mahasiswa disana. Hwi

" mana buku gue ?" tanya Sana ketus. Hwi terkenal jail diantara kelas.

Hwi yang langsung dituduh, tak mengerti apa yang dimaksud Sana. seulgi menghampiri mereka, bermaksud menahan Sana untuk tidak menyerang Hwi

" buku apaan sih? gue gak ngerti " protes Hwi. Hwi bangkit menghadap Sana.

Sana menoyor kening Hwi, hingga Hwi jatuh terduduk.

" jangan boong !! pasti elu yang ngumpetin buku gue. iyakaaaan " teriak Sana didepan Hwi, Hwi.mengelus pantatnya yang sakit.

" gak tau gue beneran sumpah San "

" ihh Sana, orang Hwinnya juga gatau " seulgi membela Hwi. dia menatap Hwi yang masih bingung apa yang dibahas oleh Sana.

" boong !! "

Sana menjenggut rambut jabrig Hwi. Sana berteriak, sedangkan Hwi meringis. Seulgi sibuk memisahkan mereka. sedangkan anak seisi kelas malah menyoraki mereka.

" Hwiiiiiiiiiiii aaaaaaaaaa " teriakan Sana seiring dengan bertambah kekuatannya untuk menjenggut rambut Hwi.

setelah sekian lama Hwi menjadi bulanbulannan Sana, seseorang masuk kedalam kelas mereka.

" Sana ini buku lo yah. makasih " ucap orang itu dengan polosnya. Seisi kelas menatapnya tajam, begitupun Sana, seulgi dan juga Hwi .

" Ririiiiiiiiii " teriak seisi kelas. riri yang baru mengembalikan buku itu hanya menatap bingung.

FLASHBACK OFF

~~~~

line

Sana merogoh tasnya dan mengeluarkan hp miliknya.

JongChen : lo bakal jadi milik gue

Sana berdecak, dasar gila.

Sana : bodoamat!!

JongChen : galak amat sih neng..

Sana : masalah buat lu?

JongChen : iyalah lo udah jelek tambah galak nambah jelek.

Sana : setan !

JongChen : apa? sayang? ia aku juga sayang kamu kok

Sana : gak bisa baca ya bang?

JongChen : iya nihh. soalnya mata aku ketutup sama bayangan kamu terus sih

Sana : yaelahh gembel

JongChen : ini urusan hati, aku gak berani ngegombal sama nenek lampir yangg

Sana : ralat cepetan omongan lo

JongChen : aku gak berani ralat omongan aku yang suka sama kamu.

Sana terkekeh, Chen itu emang gila.

" kenapa? " tanya seulgi, seulgi menyodorkan Rujak, mie ayam, dan bakso pada Sana.

Sana langsung melahap mie ayam terlebih dahulu. dan dia tidak menjawab pertanyaan seulgi.

" kapan lo nikah sama Chen? "

to be continued.

Happy reading

next?

Next chapter