webnovel

PART 3

" will you marry me? "

June bertekuk dihadapan seulgi, tangannya menjulur ke arah seulgi dan terdapat cincin disana. cincin bermata permata itu cukup indah jika melingkar di jari seulgi. ditambah suasana taman saat itu sangat indah. balon balon yang berwarna memenuhi taman, bunga kesukaan seulgi pun terdapat disana.

seulgi terharu. dia teringat perjuangan June untuk mendapatkannya. hampir 3 bulan June terus mengirimkan bunga untuk seulgi pada saat mereka masih dekat. awalnya seulgi sama sekali tidak menyukai June. tapi lambat laun karna kegigihan June, seulgi luluh juga.

" will you marry me?"

dengan terisak, seulgi menjawab.

" yes, I will "

~~~~~~

"tante mau Sana jelasin berapa ratus kali lagi sih. Sana gak hamil ! aku gak ngerasain tanda tanda itu tante. jadi gak usahlah nikahin aku sama orang kaya dia nih " tunjuk Sana pada Chen yang duduk tenang sedari tadi disamping mommy, sedangkan Sana seperti cacing kepanasan yang terus menerus bicara.

" tapi mommy yakin kamu bakalan hamil" kekeuh mommy

"yaudah sih mom orang dianya aja gak mau. jangan dipaksa lagian mommy kan tau Chen itu kaya gimana" jawab Chen

"yaudah deh gini. mommy kasih kamu pilihan tapi cuma berjangka 2 hari. mau nikah sama Chen atau Chen lepas tanggung jawab kalo misalnya kamu hamil. "

Sana diam, dipikirnya keputusan mommy yang memberinya kesempatan itu. Sana menarik nafas dalam.

"yaudah aku setuju. " jawab Sana pasrah.

mommy tersenyum, dia berharap Sana menerima pinangan Chen. tidak maksudnya Mommy karna sepertinya Chen tidak tertarik sama sekali.

"yaudah Chen anterin Sana pulang gih."

"apaan sih, suruh aja pulang sendiri, Chen mau mandi" ketus Chen dan beranjak pergi. ia berlalu dari teriakan mommy apalagi Sana yang terus meneriakinya.

" woy gilaaaa anterin gue pulang. lagian lo yang ajak gue kesini. idihhh itu anak Asstaaggaahhhh"ketus Sana, ia merebahkan tubuhnya ke sofa seakan menyerah pada Chen.

"yaudah mommy pulang dulu. kamu tungguin Chen selesai mandi terus kamu minta dia buat nganterin kamu yah sayang" pamit mommy, diciumnya kening Sana seakan Sana adalah menantu kesayangannya.

"tapi tanteeee..." potong Sana tetapi mommy sudah keluar dari apartement Chen.

~~~~~

Seulgi bersender dibahu June, mereka berdua sedang menikmati sunset di taman itu. hanya berdua.

" kamu kenal Chen?" tanya seulgi. June mengangguk dan mencium kening seulgi.

"emang kenapa?"tanya June

"gapapa. tapi apa urusan dia sama Sana yah. maksudnya mau ngapain gitu"

June mengangkat bahu acuh, dia sama sekali tidak tahu maksud Chen mencari Sana.

"Yaudah deh. anterin aku pulang yu"ajak seulgi setelah matahari benarbenar terbenam.

~~~~~

" masakin gue nasi goreng " perintah Chen yang terus memainkan laptopnya.

" astagaaaaa gue dari tadi udah bilang berapa kali. gue mau pulang. anterin GUE PULANG !! lo denger ga sih " marah Sana dan menekankan kata yang di capslok itu.

" masakin gue dulu. gue banyak kerjaan. "

" CCHHHEEENNNNN!!!!! yaaampun ini udah malem dan gue udah nungguin lo dari jam 3 sore dan lo masih nahan gue disini gitu? matiin gue sekalian. ahhhh "

Sana menghempaskan tubuhnya ke sofa, dia merasa cape karna dari tadi Sana merengek untuk pulang kepada Chen tapi Chen sama sekali tidak mendengarnya. bukannya gabisa Chen untuk pulang sendiri, tapi apartemen itu terkunci dan Chen yang mempunyai kuncinya.

" gue bilang masakain gue nasi goreng kalo lo mau pulang !!" suara Chen meninggi dan dia menatap Sana yang hanya duduk di sofa .

Sana akhirnya mengalah dan menuju dapur apartemen untuk membuat nasi goreng.

~~~~

"halo Sana lo dimana??gue didepan rumah lo tapi lo gaada. "

seulgi terlihat panik melihat rumah Sana yang sepi , padahal jam menunjukan pukul 21.45 dan Sana belum juga pulang.

" astaaaga lo beneran di apartemennya dia? gue WA, line, bbm lo gabales. kenapa sih?" tanya seulgi panik.

" yaampun. masa hape keren tapi gapunya kuota sih Sana astaga.... yaudah kirim alamat apartemen Chen. gue mau jemput lo "ucap seulgi, dia menunggu cukup lama untuk mendapatkan alamat apartemen Chen.

" apa? gadikasih? ini sih udah namanya penculikan. yaudah gue tanya sama June aja. nanti gue kesana. "

~~~

" eh monyett anterin gue pulang gak!! ini gue belom mandiii. terus gue laper Chheeennn. lo dimintai alamat apartemen lo juga susah amat sih... hikshiks mamaaaaaaaaa. nyesel gue nolongin lo tauga" rengek Sana.

Chen masih tetap fokus terhadap pekerjaannya. awalnya dia berniat mengantarkan Sana pulang. tetapi sekretarisnya mengirimkan pekerjaan yang harus diselesaikan olehnya sekarang. jadi dia sedikit menahan Sana. Kalo misal mommy tidak mengancamnya mungkin dari tadi Sana bisa pulang sendiri.

" JongChheennnn gue bisa mati kelaparan di sini. gue bisa mati kehausan disini. dan gue gabisa bayangin segimana menderitanya gue jadi istri lo nanti !" rengek Sana lagi lagi.

" Cchhennnn. gue mohon lepasin gue. gue mau pulang. pelissss lo ganteng deh. baik lagih. siniin dong kuncinyaaa " rayu Sana. tetapi Chen sama sekali tak menggubrisnya.

" gue suruh lo mandi lo gamau, gue suruh makan lo gamau, gue suruh minum lo gamau, yaudah kalo lo ngerasa laper, haus terus badan lo bau jangan nyalahin gue. " jelas Chen tetapi tatapannya masih tetap ke layar laptop.

Bibir Sana mengerucut, bukannya gamau dia hanya gengsi jika dia meminta makan pada cowo nyebelin itu.

" lagian gue udah tau seluruh tubuh lo ko"

plaaaaak!!!

bantal sofa melayang tepat ke wajah Chen, Sana terlihat kesal melihat Chen marah. seharusnya dia yang marah kan?

" kalo ngomong itu dijaga!"kesal Sana.

Chen bangkit, diambilnya bantal sofa yang di lempar Sana ke arahnya, perlahan dia mendekati Sana.

" kalo emang gue udah tau tubuh lo gimana?"tanya Chen serius. jaraknya semakin dekat dengan Sana. sedangkan Sana terus mundur untuk menjauhi Chen.

kini, Sana berada tepat dibawah tubuh Chen, tetapi kaki Chen menjuntai kebawah sofa. Chen menahan tubuhnya dengan tumpuan tangan disamping Sana.

"gue udah ngerasain tubuh lo" Chen mengelus pipi Sana dengan jari tangan kirinya, Chen mempersempit jarak wajahnya dengan wajah Sana.

harus Chen akui Sana belum mandi saja sudah cantik.

" gue udah tau lekukan tubuh lo" elusan jari Chen turun ke leher Sana dan menyelusup ke belakang tubuh Sana.

Sana menahan nafas, entah setan apa yang membuatnya tidak menahan tangan Chen yang mencoba membuka kaitan b*anya. sampai pertolongan tuhan pun datang.

suara bel apartemen Chen pun berbunyi.

to be continued.

happy reading.

Terlalu vulgar gak sih gais?COMENT ajah yah kalo misalnya terlalu vulgar🙏maaf gais jika kata kata nya gak mengenakkan kalian🙏

next?

Next chapter