webnovel

PART 22

Chen terus menatap June yang juga menatapnya serius. Pliss June jangan tanyakan itu pada Chen sekarang!

" atau perhatian lo itu atas dasar penyesalan lo yang gak bisa jagain dia dan anak lo? " tanya June lagi. Chen memilih diam dia tidak tau harus berkata apa lagi jika pertanyaan sepele itu tak bisa dijawabnya.

" lo sayang dia Chen, lo sayang dia. gak usah ngelak, definisi sayang itu ketika lo gak mau orang lain kenapa napa "

Chen menghela nafas dan bangkit meninggalkan June yang duduk diayunan diiringi matahari yang mulai terbenam.

" gue harus dapetin jawaban itu sesegera mungkin " Batin Chen

June menghela nafas, ditatapnya matahari yang terbenam dibalik bukit itu.

" elo harus berusaha Chen "

~~~

" Caca sayangg.. dengerin ateu ya. Sekarang Caca boleh manggil ateu Sana jadi mama "

Caca menatap Sana dengan mata hazelnya yang imut, Sana mengelus rambut Caca yang hitam itu lembut.

" ma ma ? "

Sana tersenyum senang ketika Caca memanggilnya mama.

" gitu sayang.. "

Chen yang baru saja masuk menatap manda yang mengelus Caca dengan lembut. jelas sekali Sana sangat menginginkan seorang anak, tetapi Chen gagal untuk menjaga anaknya maupun Sana.

" udah makan? " Tanya Sana pada Chen, Chen menggeleng pelan dan masuk kedalam kamar.

" kenapa dia itu? " Gumam Sana, Sana meninggalkan Caca yang menonton televisi dengan Seulgi.

~~~

" kamu kenapa? " Tanya Sana ketika sudah sampai didalam kamar. terlihat Chen duduk di sisi kasur dan memijat keningnya.

" kamu kenapa Chen " Tanya Sana lagi, tak ada respon dari Chen. Sana mendekati Chen dan duduk disampingnya.

" Chen? " Sana memegang tangan Chen dan mengelusnya, Terlihat sekali wajah tampan itu saat ini sedang sedih.

Chen berbalik menatap Sana serius.

" katakan, kau mencintaiku? "

Sana tercekat, bagaimana Chen menanyakan hal itu padanya? tetapi mata itu seakan menuntut jawaban Sana.

" kkk... kenapa kamu tanya itu? " tanya Sana gugup

" katakan! apa kau mencintaiku? " Tanya Chen, Chen menggenggam erat tangan Sana.

" kenapa sihh Cheenn adalah masalah? "

" jawab San ! " bentak Chen

Sana tersentak, Baru kali ini Chen membentak padanya. Mata Sana memanas, ada yang ingin keluar dari pelupuk matanya.

" katakan apa kau mencintaiku!!! "

Sana bangkit, tetapi tangannya ditahan oleh Chen.

" jawab ! "

Air mata Sana mulai turun, Chen tak dapat melihat Sana bahwa saat ini ia menangis.

" jawab. aku mohon "

Sana menahan nafas dan kemudian berbalik menatap Chen.

" GIMANA KALO GUE SAYANG SAMA LO? GIMANA KALO GUE CINTA SAMA LO? TAPI LO? LO NIKAH SAMA GUE CUMA KARNA DORONGAN MOMMY DAN ANAK KITA ! TAPI SEKARANG? ANAK KITA UDAH NGGA ADA . DAN LO MAU APA? TUJUAN LO NANYA KAYA GITU SAMA GUE ITU APA? NYERAIIN GUE? OKE ! " Sana melepas cincin pernikahannya dengan kasar kekasur. " PUAS LO ! SEKARANG KALO LO MAU PISAH SAMA GUE SILAHKAN CHEN ! TAPI JAWABAN PERTANYAAN LO ITU.... " Sana terisak, ia menahan nafas pelan dan kemudian " JAWABANYA IYA GUE SAYANG SAMA LO. GUE CINTA SAMA LO TANPA DORONGAN DAN PAKSAAN APAPUN !! "

Chen menatap cincin pernikahan mereka yang Sana lempar kekasur, Chen bangkit dan menghadap Sana yang menangis.

" lo mau pisah sama gue? " tanya Chen. Sana mengangguk tetapi hatinya menolak.

" elo.. elo mau pisah sama gue tapi lo cinta sama gue? "

" kalo gue cinta sama lo terus apa !? gak bakal ngeubah perasaan lo sama gue ! "

Chen tertawa kecil, mata Chen terlihat memerah.

" lo mau pisah sama gue !! " tanya Chen lagi, Tangannya mencengkram pergelangan tangan Sana.

Sana meringis dan berusaha melepaskan cengkaram Chen di lengannya.

" oke !! " Chen menepis lengan Sana dengan kasar " OKE KITA PISAH ! " teriak Chen pada Sana.

Chen mengambil jasnya, dia merogoh handphonenya dan menelpon seseorang.

" Siapin barang ke jakarta sekarang !! "

Braaakkkk !

Pintu dibanting Chen seiring dia keluar dari kamar, Sana jatuh terduduk, air mata terus jatuh di pipi putihnya.

" apa gue salah? apa gue salah karena gue sayang sama lo Chen hikss.. apa gue salah kalo gue cinta sama lo. " Sana menangis, menangisi karna cinta yang ia beri untuk Chen ternyata bertepuk sebelah tangan.

~~~

Seulgi meletakan Caca yang tertidur di kamarnya. June pergi entah kemana. untungnya disaat Chen dan Sana bertengkar, Caca sudah tertidur.

" elo kenapa? " Tanya seulgi, seulgi menghampiri Sana yang duduk di sofa ruang tamu.

Mata Sana sembap, tatapannya kosong. seakan gairah hidupnya pergi dibawa oleh Chen yang juga pergi dari hidupnya.

" Chen kenapa? " Tanya seulgi khawatir. dielusnya rambut Sana.

" Chen pulang ke jakarta. " Ucap Sana dingin, kepalanya ia taruh di pundak seulgi.

" aa.. aapa? kenapa? "

" entah " Sana tersenyum kecut.

" kalian bertengkar? karna apa? "

" perasaan "

" perasaan? " tanya Seulgi, Sana mengangguk pelan.

" maksud lo? " seulgi mengelus kepala Sana lembut. Mata Sana memanas, bulir air mata itu kemudian meluncur dengan manis dipipinya.

" gak tau " Suara Sana bergetar, menahan tangis dan juga menahan sakit di hatinya.

~~~

Chen duduk dipesawat, pikirannya tak karuan. hatinya pun

^^^^ Chen pov ^^^^

Jujur, Aku tidak ingin dia terluka, tersakiti ataupun membuat dia sedih.

Maafkan aku yang melukai hatinya, aku tak bermaksud seperti itu.

Kau harus merasakan rasanya jadi aku. di permainkan perasaan sendiri itu tidak menyenangkan. Aku bingung, apa aku memang mencintainya?

Maaf aku mengecewakanmu Sana. tapi tidak seharusnya kau bicara Kata cerai kepadaku. cerai sama sekali tidak ada dalam kamusku.

Aku emosi, kenapa begitu mudahnya kau mengucapkan kata laknat itu? kenapa begitu mudahnya kau Meminta hal itu padaku?

Aku minta maaf, jika kau merasa perasaanmu kepadaku bertepuk sebelah tangan. aku rasa kau pasti merasa seperti itu, tapi tolong beri aku waktu.

Beri aku waktu untuk memahami hatiku, memahami perasaanku, dan memahami cintaku.

Terimakasih telah mencintaiku Sana. tetapi untuk saat ini aku tidak mengetahui apakah aku juga mencintaimu?

Sana, maafkan aku. Maafkan aku yang telah melukai hatimu dengan perkataanku ataupun perbuatanku.

Aku tidak tau apakah aku mampu hidup tanpamu?

Beri aku waktu untuk memahami ini semua. Hiduplah dengan baik Sana, hiduplah dengan baik.

Sana maafkan aku yang tidak becus menjagamu dan juga anak kita. maafkan aku yang melibatkanmu dalam urusan masa laluku. maafkan aku yang sama sekali belum bisa membalas perasaanmu. maafkan aku.

Aku tau kau menyayangku tapi aku tak tau apa aku menyayangimu?

Sana mungkin ini jalan terbaik untuk kita berdua terutama kau.

Aku tidak bisa. aku tidak bisa jika kau terus bersamaku dan aku terus menyakitimu.

Menyikiti hatimu dan juga fisikmu, untuk semua ini aku minta maaf

~TAMAT~

TAPI BOONG:v

^^^^ Author pov ^^^^

Chen menghela nafas panjang.Malam ini, baginya adalah malam yang sangat menyedihkan.

Chen menghapus air matanya kasar.

" gue harus tegar ! "

~~~

" kisah kita udah berakhir june "

June berdecak mendengar Sana mengucapkan itu, dia mengacak rambutnya frustasi.

" Kenapa? " Tanya June kesal, Sana menganggap ini mainmain. sejak tadi pertanyaan June maupun seulgi Sana jawab dengan sekenanya. padahal penampilan manda saat ini tak karuan.

" ya emang harus berakhir " Amanda tertawa kecil, tetapi air matanya terus mengalir.

" Sana tolong serius "

"gue serius "

" elo sama Chen kenapa? "

" kita gak papa. tapi hubungan kita yang kenapanapa "

" terus Chen? dimana dia sekarang ? "

" balik kealamnya. " Sana mendengus sebal dan menghapus air matanya kasar.

" Jakarta? "

" mungkin "

" malam ini? "

" mungkin. "

" elo ga larang dia? "

" buat apa? itu keputusan dia kok. gue gaada hak buat ngelarang dia. "

" buat cinta lo "

Sana menahan nafas mendengar June mengatakan hal itu. June memandang Sana, kemudian mengangguk.

" ngelarang Chen buat pergi itu cuma untuk cinta lo, hati lo, dan juga elo. " jelas June. seulgi memeluk Sana yang mulai terisak

" gue nggak cinta sama dia !! " elak Sana, suaranya naik beberapa oktaf.

" tapi hati lo yang cinta sama dia " June tersenyum, ia senyum menguatkan Sana untuk berjuang mendapatkan cintanya.

seakan mengerti mau June,Sana menggeleng.

" gue gak mau berjuang buat dia ! dia ga cinta sama gue. biar hubungan kita berakhir bagaimana dan seperti apa. tapi gue tetep gamau berjuang apapun demi dia. biar dia di jakarta dan gue di bogor. Chen yang mau seperti itu June !! " Tangis Sana pecah, seulgi semakin memeluknya erat.

bersambung---

To be continued

Happy reading gaisss;)

next?

Next chapter