1 Prolog

Hutan dimana angin semilir menggesek dedaunan serta rating hingga memghasilkan suara alam yang indah, namun jika dimalam hari dibawah sinar bulan suara tersebut seakan mengintai. Segerombolan orang memasuki hutan tersebut membawa lelaki paruh baya, Pak Lee adalah reporter senior disalah satu stasiun TV swasta korea. Jika flashback kariernya ia di juluki reporter detektive, karna banyak membantu polisi menyelesaikan kasus tertentu dan meliputnya. Banyak orang yang salut dan menyukai Pak Lee juga stasiun TV tempat pria itu bekerja. Di saat para media banyak melebih - lebihkan suatu berita , di sisi lain kejujuran dan data sangat di junjung tinggi di stasiun TV tempat Pak Lee bekerja.

Namun tidak semuanya berbuah manis, di saat Pak Lee ingin mengungkap kasus korupsi pejebat ia malah terkena sial, ketahuan meletakkan alat perekam suara pada meja salah satu anggota dewan ia harus mendapat ganjaran. Kita tahu dunia politik itu lebih gelap dari apapun, permainan kotor nan licik dihalalkan demi kekuasaan untuk negeri ini. 

Kedua tangannya di ikat dengan tali, lalu digiring ketengan hutan. Sampailah satu titik dimana Pak Lee ditendang punggungnya hingga tersungkur ketanah, pria paruh baya itu meringis. Orang yang menggiringnya berjumlah 3 orang mereka adalah bodyguard yang disuruh untuk menyikirkan Pak Lee. Mereka mulai menyiksa pria paruh baya itu dengan sangat tidak manusiawi. Menendang kepala, menginjak, memuluknya dengan balok kayu.

Babak belur, luka robek, kepala yang berdarah. Mereka meninggalkan Pak Lee yang terluka parah dan meregang nyawa, ia dengar dari pria tadi mereka akan menemukan anaknya tapi ia tidak tau apa yang akan mereka lakukan pada anaknya tersebut, yang ada dikepalanya pasti suatu hal yang buruk. Pria ini mencoba bangkit walau tubuhnya sudah remuk, tidak bisa, mungkin beberapa tulangnya sudah patah sekarang. Kalau memang inj adalah akhir dari hidupnya, ia ingin anaknya tetap aman dari kejaran orang - orang jahat diluar sana.

Ditengah kesadarannya yang mulai memudar, matanya menangkap bayang hitam mendekat padanya. Ia mencoba sadar, dan membuka matanya lebar - lebar. Seorang lelaki tinggi, tampan dan gagah, mendekatinya lalu berjongkok didepannya. Mata lelaki itu berwarna sedikit abu dan berkilauan. Pak Lee langsung berspekulasi kalau orang itu adalah manusia serigala. Mereka memang ada dan beberapa berbaur dengan manusia, sebagain lagi masih jauh dari jangkauan manusia dan tinggal didalam hutan.

"Kau tak apa?" Ujar lelaki itu, beruntung sekali dirinya bertemu dengan manusia serigala yang sangat baik dan ramah seperti ini.

"Ka...kau...manusia...serigala..."Pak Lee sudah sangat susah mengucapkan kata - kata.

"Memang"

Lelaki itu mendekat, raut wajahnya nampak sangat sedih. Sepertinya lelaki ini melihat para pria tadi yang menyiksa Pak Lee, "Tolong...jaga...anakku...dia...dalam...bahaya..." Pak Lee mencengkram baju lelaki tersebut dan menangis. Lelaki tadi menggegam tangan Pak Lee seakan meyakinkan bahwa anaknya akan dijaga.

"Kau membuat sebuah permintaan sama saja Kau membuat kontrak dengan manusia serigala, jaminannya anakmu harus menjadi bagian dari kami, dia harus menikah dengan manusia serigala dalam pack kami"

"Tidak...apa-apa—" Ucapan Pak Lee terpotong karma terbatuk dan mengeluarkan darah lewat mulut. Sepertinya pendarahan terjadi hampir diseluruh tubuh pria ini. Menusia serigala tadi memberi tahu namanya, yaitu Kim Seokjin. Disela itu Pak Lee menuruhnya mengambil foto anaknya di dalam dompet miliknya, menunjukan bagaimana rupa anaknya. Tak hanya itu pria paruh baya ini menyuruh Seokjin menyimpannya.

Seokjin berjanji dan mengutus satu manusia terkuat di Packnya untuk menjaga anaknya dari segala bahaya. Pada saat itu juga Pak Lee tutup usia, dan Seokjin pergi. Ia tak menguburkannya agar mayat Pak Lee bisa ditemukan dan di identifikasi oleh pihak yang bersangkutan.

avataravatar
Next chapter