1 Memulai kompetisi

"Perlihatkan rambutmu dengan baik." Suara seorang perempuan yang memegang tongkat kecil di sebelah kanan, lalu di sebelah kiri dia memegang Tablet android dengan kecanggihan yang mutakhir.

Dia adalah Madam Mei-Mei, Seorang Janda cantik yang sekarang bekerja di bawah kepemimpinan 'Tuan Muda Hideyoshi'. yang selalu menginginkan Gadis-gadis cantik setiap tahunnya.

Madam Mei-Mei sudah melihat rambut wanita yang sekarang ada di depannya, menelisik lebih dalam ke setiap helaian rambut yang kurang sempurna di matanya. "Pergilah, rambutmu terlalu kasar." Hanya itu yang di katakan olehnya, setelah mendengar hal tersebut. Mau tidak mau wanita di depan Madam Mei-Mei langsung mendesah kesal. berjalan keluar dan pintu tertutup lagi.

Di dalam ruangan ini hanya ada Madam Mei-Mei dengan dua pelayan lainnya. Yang memang di tugaskan secara resmi untuk pemilihan bagi wanita yang pantas mendampingi Tuan Muda selama setahun kedepan.

"Siapa lagi setelah ini? Jika memang wanita itu terlihat jelek sekilas mata, jangan di masukan ke dalam daftar pengecekan. itu hanya membuang-buang waktu saja!." Madam memarahi kedua pelayan yang ada di depannya, mereka memang baru bekerja tahun ini. Belum paham betul apa yang harus di lakukan.

"Maaf kami Madam." dua pelayan itu bersuara dengan pelan.

"Sudahlah! panggilkan wanita yang lain. Ini sudah semakin sore, dan sejak pagi kita baru mendapatkan sepuluh orang saja, untuk masuk ke tahap selanjutnya." Sekali lagi Madam mengeluarkan kekecewaannya, atas pekerjaan kedua pelayan yang tidak becus sama sekali. Ingin rasanya dia mengganti pelayan-pelayan itu, tapi sayangnya waktu untuk mendapatkan 'Wanita Pilihan' sudah sangat menipis, Madam Mei-Mei masih sayang kepalanya. Jika dia gagal dalam mencari wanita sempurna Tahun ini, bisa di pastikan tubuhnya akan di berikan pada Hewan peliharaan milik Tuan Muda.

"Wanita selanjutnya, silahkan Masuk.. Nona Monalisa." pelayan memanggil salah satu wanita yang disebut, masuklah wanita itu.

Seorang wanita kelahiran Perancis-Turki. Wajahnya terlihat khas Eropa, matanya berwarna biru ocean, bibirnya tebal dan begitu merah muda. Hidungnya cukup mancung, mempunyai warna rambut yang begitu indah. Coklat bergelombang.

Tubuh tinggi, berat badan yang proposional, Payudara yang cukup besar, bokong kencang dan seksi. Madam Mei-Mei langsung Tersenyum kecil ketika melihat wanita kali ini langsung menarik perhatiannya.

"Monalisa? Nama samaran?." Tanya Madam, karena sangat tau Bahwa wanita seperti ini tidak mungkin mempunyai nama yang cukup familiar.

"Tentu Madam, anda langsung tau." suaranya begitu lembut, Madam lagi-lagi Tersenyum. dia langsung mengelus lembut kulit Mona yang memang dasarnya sudah sangat halus.

"Perfect! kau benar-benar wanita yang cukup beruntung! Kau siap dengan kompetisi selanjutnya? aku rasa, aku tidak perlu berlama-lama mengecek kondisi tubuhmu. kau terlihat sehat dan indah, mataku tidak akan pernah salah." Kata Madam dengan sangat berantusias.

"aku sangat siap Madam." Kata Mona dengan suaranya yang begitu pelan.

"Baiklah! Kau diterima untuk proses selanjutnya." Madam langsung memberikan bunga mawar pada Mona. sebagai tanda Bahwa Mona adalah wanita Pilihan yang akan masuk ke tahap selanjutnya.

"Oke, Kau bisa pergi ke pintu merah sebelah sana. Tunggu dan nikmati jamuan yang disediakan." Mona Tersenyum sekali lagi, dia merasa beruntung Karena dapat kesempatan yang sangat langka.

Madam Mei-Mei melihat langkah kaki Mona yang sangat anggun, kaki jenjang wanita itu membuat Madam langsung Tersenyum penuh arti. dia merasa bahwa Mona mungkin akan menjadi Wanita Pilihan tahun ini.

"Pelayan! apakah sudah selesai? jika masih banyak peserta hari ini, sudahi saja. aku lelah, aku rasa kita sudah mendapatkan siapa yang cocok." Kata Madam dengan helaan nafas yang cukup panjang.

"Ada satu wanita lagi, Madam. dia menunggu sejak kemarin, aku melihatnya yang cukup Gigih untuk mendapatkan kesempatan ini." Ucapan pelayan itu membuat Madam semakin malas saja.

"Ahh.. jika wanita ini sangat buruk, aku akan benar-benar menggantikan dirimu!." Kata Madam Mei-Mei dengan ancaman yang benar-benar nyata.

"Tentu." sang pelayan terlihat begitu yakin, membuat Madam kembali menghela nafasnya dan menunggu wanita terakhir sore ini.

"Nona Jin-Ae, silahkan masuk." Suara pelayan membuat wanita muda yang ada di balik pintu, langsung masuk ke dalam. Dia hanya wanita biasa yang datang ke kompetisi ini dengan berbekal kepolosannya saja.

Lihat saja bagaimana dia datang hanya memakai sendal jepit, Rok pendek yang cukup kusam, lalu kemeja berwarna putih. Mungkin tidak bisa di katakan putih, karena kemeja itu terlihat sudah menguning.

Madam Mei-Mei menengok ke arah Wanita yang terlihat takut-takut masuk ke dalam sini, Sedikit memicingkan matanya, Madam merasakan aura berbeda ketika matanya berhadapan dengan mata coklat milik Jin-Ae.

(Begitu Polos). Itulah yang ada di pikiran sang Madam.

Dia berjalan perlahan-lahan ke arah Jin-Ae, Melihat lebih dekat wanita yang memiliki rambut hitam panjang dan sangat halus, Mungkin tidak terlalu terawat dengan baik. Namun Madam Mei-Mei sangat yakin bahwa wanita ini memiliki darah campuran Seorang bangsawan. Karena di lihat dari kulit wanita tersebut yang kuning Langsat dan menawan, aroma keringat yang tidak berbau. Namun aroma itu Seperti bunga melati yang harum sekali..

"Jin-Ae, Tertulis disini kau punya kelebihan berupa tubuh yang tanpa cacat atau luka. Dan kau masih Perawan?." Tanya Madam Mei-Mei sedikit tidak yakin.

"Ya, Madam." Kata Jin-Ae dengan suara yang sangat pelan sekali.

"Kalau begitu, buka bajumu. aku harus melihat langsung apa yang kau katakan itu." Ucapan Madam membuat Jin-Ae gemetar, dengan Kekuatan terakhir yang wanita itu miliki, dia mulai membuka satu persatu kancing kemejanya.

Kemeja itu terlepas dan jatuh ke atas lantai, Bra berwarna biru pudar sedang menutupi payudara yang cukup indah. Madam Mei-Mei sedikit sebal jika seseorang terlalu lama membuka pakaian. Pada akhirnya, Madam menarik kencang Bra yang di pakai Jin-Ae, Maka saat itu juga Payudara yang sejak tadi membuat penasaran. Langsung terlihat lebih jelas.

Madam menatap lekat Kedua gundukan indah yang di tengahnya berwarna merah muda. Bentuknya bulat sempurna, tidak ada cacat sama sekali di setiap sisinya. Madam memukul pelan salah satu payudara Jin-Ae, masih sangat padat saat di pukul. Benar-benar belum di sentuh oleh tangan-tangan pria nakal.

"Angkat tanganmu dan jangan turunkan sebelum aku perintahkan." Kata Madam Pada Jin-Ae.

Wanita polos itu hanya mengangguk, dia mengangkat kedua tangannya. Madam mulai memperhatikan lebih jelas bagian ketiak Jin-Ae, Ketiak adalah tempat penting untuk melihat wanita itu jorok atau tidak. setelah melihatnya, kemudian Madam mengambil gunting dan langsung menggunting Rok pendek yang Jin-Ae pakai, Lalu terlihat celana dalam berwarna hitam yang sudah memudar juga.

"Kau sepertinya memakai pakaian terbaikmu ya?." itu adalah ungkapan mencemooh yang di keluarkan, Jin-Ae hanya diam saja mendengar ucapan dari sang Madam.

"Sekarang berbaring, lalu buka kakimu dengan lebar." Perintah madam sekali lagi, Jin-Ae yang mendengar hal itu hanya bisa diam dan menurut. dia sudah berbaring telentang dan membuka kakinya dengan takut-takut.

Madam Mei-Mei langsung mengarahkan tongkat yang dia pegang ke tengah-tengah selangkangan Jin-Ae "warnanya pink sempurna, sempit, mudah basah. kau punya Vagina yang cantik menurutku." Ujar Madam secara terang-terangan.

Kulit mulus Jin-Ae, benar-benar terlihat menakjubkan. Tanpa ada bulu sama sekali, Ketiak dan kelaminnya begitu bersih. dia memiliki kulit wanita Asia yang memang memiliki ciri khas yang unik.

Karena pigmen kuninglah, yang membuat wanita ini tetap terlihat cerah, segar, dan tak pucat. kelebihan dari warna kulitnya cukup banyak, Karena pigmen di dalam kulit kuning langsat dapat melebur dan cocok berbagai macam warna dari mulai merah, cokelat, kuning, hingga warna pink sekalipun. Madam Mei-Mei sangat tau tentang jenis-jenis kulit.

avataravatar
Next chapter