webnovel

Awal takdir mempertemukan mereka

"Saya nikahkan saudari Nadila Putri binti Herman dengan saudara Abdurahman Zayn bin Umar Razaq dengan mas kawin segelas air putih dibayar tunai. "

"Saya terima nikahnya dengan mas kawin tersebut dibayar tunai. "

"Bagaimana para saksi? "

"Sahhhhhhh. "

¤¤¤¤¤

Seorang wanita dengan jilbab panjangnya sedang menelusuri setiap jalan yang ada di kota besar tersebut. Dia adalah Nadila Putri, gadis desa yang sedang mengaduh nasib ke kota Jakarta. Dengan seorang diri ia mencari pekerjaan guna menafkahi keluarganya di kampung.

Terik matahari yang cukup panas menandakan hari telah siang. Uang yang ada ditangan hanya tersisa 20.000, sedangkan ia belum sama sekali mendapatkan pekerjaan.

Suara adzan menggema di siang hari, menandakan masuknya waktu shalat dzuhur. Nadila pun pergi menuju ke tempat masjid terdekat untuk menunaikan ibadah. Ia letakkan tas jinjingnya lalu mengambil air wudhu, lalu menunaikan shalat dengan berjamaah.

Ya Allah, Engkaulah yang maha mengetahui segalanya. Engkaulah yang maha pemberi rezeki yang halal, dan Engkaulah tempat hamba mengaduh.

Ya Allah, permudahkanlah hambaMu ini dalam mencari pekerjaan. Berikanlah hambaMu pekerjaan yang halal agar rezekinya berkah untuk hamba dan keluarga. Sesungguhnya hanya kepada Engkaulah, hamba mengaduh ya Rabb. Amiin.

Terasa tenang hati ini setelah melaksanakan kewajiban. Nadila pun beristirahat sebentar guna memulihkan tenaga di teras masjid tersebut.

¤¤¤

Tampak dari jauh, sebuah mobil berlari begitu kencang di jalan raya sehingga menerobos rambu lalu lintas. Mobil tersebut pergi menuju rumah sakit.

"Dokter cepat periksa ibu saya. " jawab tegas pria tersebut.

Semua suster tersebut mengambil ahli pasien tersebut.

Sudah sekitar dua jam, pria itu menunggu diluar ruangan operasi. Dia terduduk sambil menangis seorang diri tanpa ada yang menemaninya. Pria itu adalah Zayn.

Abdurahman Zayn itulah namanya. Dia adalah pemilik perusahaan terbesar otomotif di Jakarta. Namanya begitu terkenal bahkan termasuk salah satu pria paling berpengaruh didunia.

Saat ini ia mengalami kesedihan yang sangat mendalam. Ibunda tercinta mengalami gagal jantung waktu siang, disaat ia sedang melakukan meeting dengan klien dari Singapura. Kondisi ibu yang terkadang kurang sehat, membuat Zayn begitu cemas. Ditambah lagi ibundanya menginginkan ia untuk segera menikah.

Suara adzan menggema di kota Jakarta, menandakan masuknya waktu dzuhur. Dengan langkah lesu, ia berjalan menuju mesjid di sekitar rumah sakit tersebut. Ia pun melaksanakan ibadah shalat dzuhur.

Ya Allah, Engkaulah yang maha mengetahui segalanya. Engkaulah yang maha mendengar dan maha melihat. Berikan hambaMu ini kekuatan, ya Allah.

Sembuhkanlah ibu hamba dari penyakitnya, ya Allah. Hanya dia yang hamba punya. Berikan hambaMu ini kesempatan untuk mewujudkan impian ibu hamba ya Allah.

Hanya kepada Engkau, hambaMu ini berpasrah diri. Amiin.

Setelah menunaikan ibadah shalat dzuhur, Zayn pun kembali ke rumah sakit tersebut. Di perjalanan pulang, ia mampir di toko sekitar guna membeli makanan pengganjal perut yang sedari tadi sudah minta makan. Selepas membayar pembelanjaan tersebut, ia pun pergi. Belum beberapa langkah, ia mendengar suara keributan dari luar toko.

Zayn melihat beberapa orang mengerumuni di tempat keributan tersebut. Awal ia menanggapi biasa saja, tapi lama kelamaan rasa penasarannya begitu besar. Ia pun berbalik dan ikut melihat peristiwa apa yang terjadi.

"Demi Allah, bukan saya pencurinya buk. "teriak gadis tersebut.

¤¤¤

Setelah cukup lama beristirahat, Nadila melanjutkan perjalanannya. Di dalam perjalanan, ia melihat ada sebuah toko. Dengan semangat ia pun menghampiri toko tersebut.

Belum beberapa langkah mau masuk, ia ditabrak oleh seorang wanita misterius. Nadila pun terjatuh dengan sebuah dompet ditangannya.

"Maling-maling. " teriak beberapa warga. Mereka pun menghampiri Nadila dengan penuh Emosi. "Ini dia pencurinya! " teriak salah satu warga tersebut.

"Demi Allah, bukan saya pencurinya buk. "cetus Nadila dengan tubuh yang gemetar. "Ala, mana ada maling yang mau mengakui kesalahannya. Tuh lihat buktinya. " tunjuk salah satu warga tersebut. "Saya bukan maling buk, hiks....hiks.... bukan saya hiks.... "

"Kita bawa aja dia ke kantor polisi." beberapa warga sudah mau menyeret Nadila.

"Stop!!!!, jangan main hakim sendiri di sini. "

"Heyyy!!!!!, siapa kamu?, jangan ikut campur urusan kami. Pergi sana?!"

"Tuan tolong bantu hiks... sa.. saya.. hiks..., saya dituduh maling hiks.... hiks... " jawab Nadila yang menghampiri Zayn.

"Bangunlah nona, jangan berlutut kepada saya. Saya yang akan menggantikan kerugian ini. Asalkan lepaskan wanita ini. " tanya Zayn kepada semua warga tersebut.

Seketika warga tersebut menghentikan aksinya. "Baiklah kami terima tawaran anda, satu juta. "

Tanpa menunggu waktu, Zayn pun mengeluarkan beberapa uang yang begitu banyak. "Apakah ini sudah cukup????"

Mereka pun mengambil uang tersebut, langsung pergi.

"Kamu tidak apa-apa."