184 Saat-Saat Tersulit -Part 2

Tak lama Asih menunjukkan jalan kepada para polisi, akhirnya dia mengatakan untuk berhenti pada sebuah rumah judi yang cukup besar di wilayah itu. Asih tampak turun dari mobil polisi, kemudian dia berhenti sejenak di depan tempat judi itu. Tatapannya tampak nanar, bahkan dadanya mulai berdetak dengan cara tak beraturan. Bagaimana ini? Bagaimana jika suaminya akan memukulinya habis-habisan nanti? Bagaimana jika suaminya akan menjualnya ke salah satu temannya yang menang judi sebagai imbalan atas hutang-hutangnya lagi?

Mengingat hal itu, tubuh Asih tampak panas dingin. Kedua tangannya bergetar hebat. Mengingat hal-hal menyakitkan, dan menjijikkan yang telah suaminya lakukan kepadanya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter