webnovel

Perkenalan

Pagi yang cerah, langit yang bersahabat Dengan sang mentari. Menampakkan sinarnya di pagi ini.

Di perjalanan pulang di tengah pusat kota, tidak jauh dari rumahnya. Bunga Atmaja yang sedang bersama kedua sahabatnya yang bernama Bella dan Nisa sedang asik mengobrol dan tertawa-tawa bersama. Bunga, Bella dan Nisa mulai melancarkan aksinya yaitu tebar pesona di depan pria-pria yang ada di sekitar mereka. Maklumlah ketiga bersahabat ini masih berstatus lajang. Bunga, Bella dan Nisa termasuk dalam deretan wanita cantik di kalangan tempat tinggalnya, hanya saja mereka bertiga kurang pandai dalam hal pelajaran dulu sewaktu masih sekolah.

Tanpa di sadari ada seorang pemuda yang sejak tadi sedang memandang Bunga dengan penuh kekaguman. Dia adalah Andrian Saputra. Sosok pria kutu buku, tapi ia adalah pria yang baik. Cukup tampan hanya saja Andrian selalu memakai kacamata nya yang membuat penampilan terkesan culun.

Tiba-tiba ada seorang wanita yang menghampiri Bunga dan terdengar suara seperti ibunya Bunga, saat Bunga berbalik ternyata memang benar wanita yang berada di belakang tubuhnya adalah ibunya yaitu Ibu Nur. Ibu Nur berkata, "Bunga seorang wanita itu mempunyai dua kesempatan yaitu, yang pertama adalah kesuksesan untuk dirinya sendiri dan yang ke dua adalah kesempatan bertemu dengan sorang pria yang baik hati dan baik prilakunya."

Ibu Nur menberitahukan putrinya agar tidak sembarangan dalam memilih pria yang akan di jadikan pendamping hidup, karenanya Ibu Nur selalu memberikan nasihatnya kepada Bunga hampir setiap hari dan setiap waktu. Tidak jauh dari rumah Bunga adalah tempat yang akan di laksanakannya sebuah ujian PNS. Sudah pasti di sekitar rumah Bunga ramai dan penuh dengan orang-orang yang akan mengikuti ujian masuk PNS. Itu sebabnya tadi Bunga, Bella dan Nisa tebar-tebar pesona. Siapa tahu ada pria lajang yang tertarik dengan mereka bertiga.

Bella dan Nisa pamit pulang dan melanjutkan perbincangan mereka hanya berdua, sedangkan Bunga dan ibunya masuk ke dalam rumah makan milik ibunya, melanjutkan obrolan serius mereka tadi.

Tempat ujian PNS hari ini terlihat seperti biasa, selalu penuh dengan orang-orang yang akan melakukan ujian. Beberapa dari mereka ada yang sedang bersiap-siap sambil makan di warung makan milik Ibu Nur. Ibu Nur meminta Bunga agar ia bertingkah seolah-olah ia adalah seorang selebriti di kota ini. "Dan yang pasti jangan pernah kamu bertingkah sebelum benar-benar kau pikirkan apa yang akan kamu lakukan," ucap Ibu Nur dengan raut wajah yang serius.

"Aku bilang aku mengerti, Bu!" Bunga tampak kesal pada ibunya yang benar-benar cerewet baginya.

Lalu Ibu Nur menunjuk seorang pemuda yang ada di dalam rumah makannya. "Pemuda itu namanya Andrian Saputra, dia mempelajari sesuatu hal yang berhubungan dengan komputer. Tapi bagaimana pun dia walau penampilan sedikit culun, orang bilang dia selalu mementingkan pelajarannya, sekolahnya juga sangat bagus, dan termasuk pemuda berprestasi.

Bunga berbalik dan melihat pemuda yang di maksud oleh ibunya itu. Bunga dengan sengaja berjalan di depan Andri untuk melihatnya lebih dekat. Andri yang duduk dan sedang tertidur dengan makanan yang masih berada di atas mejanya. Bunga memperhatikan lebih dekat pemuda itu. Andri yang masih tertidur nyenyak dengan kepala yang manggut-manggut mencari sebuah topangan. Tiba-tiba… cegluk… kepalanya terdorong ke belakang, wakakaka. Dia pun kaget dan terbangun, Bunga yang melihat kejadian itu pun tak bisa menahan tawanya. Bunga langsung munutup mulutnya dengan kedua tangannya, karena tidak ingin membuat pemuda itu malu dengan tingkah konyol yang terjadi barusan.

Kemudian tiba-tiba muncullah ayahnya Bunga yang mabuk di gendong oleh Arga, kakaknya Bunga. Ayahnya Bunga bernama Irwan Atmaja. Ayah Irwan yang sedang mabuk bertingkah sangat konyol di luar kesadarannya, ia menyanyi tak karuan. Bahkan Arga putranya pun ikut menyanyi apa yang di nyanyikan oleh ayahnya. Ibu yang kesal dengan ulah kedua pria yang tidak berguna itu memukul-mukul suaminya, memberinya pelajaran agar sadar dari mabuknya.

"Dimana kau minum sebanyak ini?" Bunga yang melihat pemandangan itu hanya bisa menarik nafas panjang menghembuskan nya dengan perlahan sambil mengusap dadanya agar bersabar melihat tingkah ayah dan kakaknya itu.

Arga yang sedang asik tiduran di kamarnya sendirian sambil menonton sebuah film di laptopnya. Dengan asiknya Arga menonton film dewasa 21+ hahaha…

Bunga yang tiba-tiba masuk ke kamar Arga kakaknya ingin mengambil laptop itu. Tanpa ba bi bu lagi, Bunga seketika membanting laptop itu haha. Arga melotot kaget, "apa yang kau lakukan pada laptop itu? Kenapa kau melakukan ini?" Tapi Bunga hanya diam dan langsung mengambil kembali laptop itu dan membawanya keluar kamar itu. Arga bingung dengan tingkah adiknya.

Bunga menghampiri Andri dan membawa laptop yang sengaja ia rusak tadi. Bunga menyerahkan laptop itu kepada Andri untuk meminta bantuan pada Andri agar memperbaiki laptopnya yang sudah rusak. Andri tersenyum malu, bingung mau berbuat apa, wajahnya jadi kemerahan karena ada wanita cantik menyapa dirinya. Andri pun menerima laptop itu.

Andri mulai memberanikan diri mengajak Bunga ikut bersamanya, untuk melihat laptonya yang rusak. Andri mengajak Bunga ke rumahnya, Dan Bunga pun setuju dengan ajakan Andri.

Andi sedikit terkejut dengan jawaban Bunga yang mau ikut bersamanya.

Di sebuah kamar, Andri yang sedang memperbaiki laptop Bunga yang rusak. "Ada bagian yang retak di Memory Card-nya." ucap Andri pada Bunga yang berada di ruangan itu bersamanya. Bunga pun melihat-lihat keadaan kamar Andri, kedua matanya menatap tajam ke seluruh ruangan kamar Andri.

Bunga akhirnya mendekat pada Andri yang sedang sibuk memperbaiki laptop nya. Andri berkata kalau laptop-nya sudah selesai ia perbaiki. Ia pun membuka laptop itu dan menyalakannya. Menunjukkan pada Bunga kalau laptopnya sudah baik dan kembali normal seperti biasanya.

Next chapter