1 Rumah Baru

sore itu, awan terlihat sangat mendung, angin bertiup sedikit kencang menggugurkan dedaunan dari pohon akasia yg berada di halaman rumahku. "sepertinya akan turun hujan.."ucap Dessy yg tiba-tiba berada di sampingku. "yaa,,berat rasanya meninggalkan rumah ini, terlalu banyak kenangan sama Papa". ucapku sambil menengadah ke langit. Dessy memelukku sambil mengelus bahuku. ya..Dessy adalah saudara Perempuanku, dia anak pertama dari keempat Puteri Ibuku. sekarang,Ia berkuliah di Universitas Negeri Yogyakarta. Dessy adalah Puteri Ibu yg paling cerdas, terutama dalam Ilmu eksak. sehingga tak jarang setiap ada PR Fisika, aku selalu meminta bantuanNya untuk mengerjakannya.

"Bella, Dessy, ayo bantuin mama angkat

semua barang di mobil, sebentar lagi turun

hujan! "Seru mama memanggil dari dalam.

Aku dan Dessy melepas pelukan kami dan seraya membantu mama serta Disty adikku memasukkan barang barang di bagasi mobil.setelah semuanya beres, kami segera berangkat dari Solo ke Yogyakarta untuk mendiami rumah baru kami yg merupakan rumah mendiang nenekku yg sudah lama tidak di huni. "Ma,,kenapa harus pindah sih?" tanya Disty sedikit cetus. Mama hanya terdiam seolah tidak mendengarkan apa yg Disty tanyakan. Yaa..begitulah sikap Mama setelah Papa meninggal, Beliau sedikit pendiam dan cenderung menyendiri. Disty yang saat itu masih kelas Delapan SMP belum mengerti tentang keadaan mama. "Disty,, Mama lagi kecapekan, jadi jangan dulu nanyain itu yah!" ucap Dessy mencoba menenangkan suasana. aku yg duduk di sebelah Disty mengelus elus pundaknya. sedangkan Ika yang duduk sendiri di kursi belakang sejak tadi tak ada berkomentar sepatah katapun. Ia hanya sibuk dengan boneka yang ada di pelukannya. Ika adalah adikku yg mengidap gangguan saraf otak, sehingga Ia sulit berkomunikasi dengan orang orang di sekitarnya. kerjaannya hanya bermain bersama bonekanya, terkadang ia berbicara, dan tertawa dengan bonekanya itu. oleh sebab itu, Ia tak mempunyai teman. di rumah, ia hanya berani berbicara denganku, karena Ia kurang perhatian dan kasih sayang dari anggota keluargaku yang lain

Tak terasa, kami sudah sampai di rumah baru kami. dari segi bangunannya, dapat diketahui bahwa bangunan itu sudah berumur puluhan tahun, namun tetap rapi dan bersih. Rumah mewah bangunan tua tersebut berlantai tiga, dengan halaman yg cukup luas dan ditumbuhi tanaman serta bunga bunga yg indah. maklum, rumah ini sering dirawat oleh Mpok Ati, pembantu rumah tangga mendiang nenekku. kami segera turun dan membawa semua barang dari bagasi mobil. Mama membawa koper dan peralatan lain miliknya masuk ke rumah, disusul oleh Dessy dan Disty. kecuali aku dan Ika yg masih berada di dalam mobil. "Ika, ayo turun, bawa barang barangmu masuk ke rumah!" setuju pada Ika. Tanpa berkata apapun, Ia seraya masuk dan membawa barang barangnya.

"Dessy, itu kamarmu dan sebelahnya kamar Disty, dan kamar Bella di sebelah kamar Mama." ucap mama ,kemudian masuk ke kamarnya. Dessy dan Disty juga masuk ke kamar mereka masing masing tanpa memperdulikan Ika. aku segera menghampiri Ika yg sejak tadi mengintip dari balik dinding dapur. "Ika,,kamu jangan sedih, kamu bisa tidur sama kakak ya! kakak sayang sama Ika." ucapku sambil memeluk Ika. aku segera membawa Ika masuk ke kamarku dan menata kamar kami. "Ini kamar baru kita..Yee.." ucap Ika pada boneka boneka nya yg ia susun rapi di rak dekat lemari pakaiannya. Entah kenapa setiap melihat boneka boneka koleksi milik Ika, seolah olah aku merasa bahwa mereka itu hidup.aku bisa merasakan aura negatif dari boneka boneka itu. tapi ini sudah menjadi hal yang biasa bagiku.

avataravatar