1 Prolog

"Si, kamu benar-benar akan pergi?" tanya Richie pada Sisi yang sudah berkemas baju-baju yang akan pergi dari rumah Panti ini.

"Ya, Chi. Aku akan pergi, aku juga ingin merasakan kasih sayang dari orang tua. Aku sudah capek, Chi. Selalu dihujat oleh teman-teman. Segala semua doa yang kuinginkan terkabul'kan dan sudah waktunya," jawab Sisi menatap manik cokelat Richie yang kesal terhadap Sisi bertindak tanpa berpikir panjang.

"Kamu salah, Si... masih ada kak Nita, om Kevin, tante Renata, om Harun, nenek Rita dan kakek Mario, aku juga sayang sama kamu. Meskipun aku tidak tahu apa ini pertanda aku punya perasaan padamu. Mereka semua sayang kamu?! Mereka juga orang tua kita, Si?! Apa kamu masih tetap akan pergi?!" Richie benar kesal, jengkel, dirinya tidak percaya kalau Sisi akan pergi dari rumah Panti demi dua orang dewasa datang untuk menjemput Sisi.

"Si, kamu tega! Aku tetap akan menunggumu pulang ke rumah ini, apa pun itu?! Aku benar sayang kamu, Si! Si, ingat itu?! AKU MENUNGGUMU!"

Sisi pergi tidak akan menoleh ke belakang, tekadnya sudah bulat dia akan menempuh hidup yang baru, suasana baru. Meskipun dirinya telah tumbuh bersama dengan Richie. Hanya rasa kecewa yang dirinya berikan padanya. Dengan ini, dia akan mengapa impian.

Richie terus berlari mengejar mobil yang diduduki oleh Sisi dan kedua orang tua angkatnya. Kecepatan berlari dengan kecepatan mobil tidak bisa melewatinya. Richie terjatuh akan sandungan batu yang melintas di tanah berbatuan. Richie mengepal kuat-kuat kedua tangannya.

Teriakan Richie menggema pepohonan hijau di sekitarnya. Sisi menetes air mata perasaannya ikut perih hanya ini yang bisa ia lakukan demi impiannya dan masa depannya.

avataravatar
Next chapter