4 The First Massage From Him

"Ce amino deminor ke ge, ke ce lagi aminor deminor ge ge ke ce lagi," nada alarm dari ponsel Revan bergetar menunjukkan pukul 06.00 wib.

Revan pun terbangun dari tidurnya, sembari mencari ponsel yang ada di samping dengan mata terpejam.

"Uwah...udah pagi yah," ucap Revan sambil menguap, dengan menggeliatkan tangannya ke atas, ia pun beranjak dari tempat tidurnya  menuju kamar mandi.

Sepuluh menit berlalu, Revan pun keluar kamar mandi dengan rambut basah, serta celana boxer hitam dan terlihat bentuk tubuh Revan yang bidang dan berotot cool abis.

Ia pun melangkahkan kaki, menuju ke lemari baju serta mengganti pakaiannya dengan t-shirt coklat muda dengan jeans biru panjang.

Kemudian keluar dari rumah megah, menuju garasi lalu Revan masuk ke dalam mobil mercy cream miliknya, dan melesat ke permukaan jalan menuju restoran indah.

Satu jam berlalu, mobil mercy cream milik Revan sudah terpanjang di parkiran samping restoran dan turun dari mobil menuju restoran.

Revan pun, menghampiri waiters yang berdiri di meja utama.

"Hmmm...sorry loe temennya Lala bukan?," tanya Revan ragu.

"Oh iya... gue temen Lala," jawab Nina singkat.

"Btw gue boleh minta nomornya Lala ga?," tanya Revan kembali.

"Boleh aja nih nomornya," ucap Nina singkat, sembari menyodorkan ponselnya pada Revan.

Revan pun, mengambil ponselnya dari saku  jeans dan mulai menyimpan nomor Lala.

Lala sweet girl

087771889420

"Hmmm...thank yah, tapi gue mohon loe jangan bilang ini ke Lala," pinta Revan pada Nina.

"Sip...gue ga bakal buka mulut kok," ucap Nina singkat.

"Btw nama loe siapa?," tanya Revan kemudian.

"Panggil aja gue Nina," jawab Nina.

"Oh iya...Lala dari tadi ga keliatan sih?," ucap Revan, sambil melihat ke setiap sudut ruangan.

"Oh...Lala, dia belom dateng tapi bentar lagi juga nyampe," ucap Nina pajang lebar pada Revan.

"Yahudah deh, gue pamit dulu masih ada tugas kuliah yang harus gue selesain," ucap Revan melangkah pergi dari restoran, Nina hanya menganggukkan kepalanya, dan fokus kembali ke pekerjaannya.

Setengah jam Lala datang ke restoran indah, ia pun menghampiri Nina yang sedang serius bekerja.

"Hai Nin...," sapa Lala dengan berteriak, serta menepuk bahu Nina.

  "Aduh...loe tuh ngagetin aja sih...," ucap Nina ketus.

"Sorry Nin, gue kan lagi semangat kerja hari ini!," ucap Lala.

"Tenang aja kok...gue ga marah cuma loe tuh ngagetin gue," sambung Nina memegang pundak sohibnya, sementara Lala hanya tersenyum pada Nina.

"Oh iya tadi, ada yang nanyain loe tau...," ucap Nina kembali sembari menyenggol bahu Lala.

"Siapa yang nanyain gue?," tanya Lala penasaran.

"Hmmm...siapa yah...siapa sih La?," tanya balik Nina.

"Ikh...Nin loe kok mala balik tanya sih, jangan bikin gue penasaran dong!," teriak Lala.

"Iya ,iya, ga usah ngambek gitu dong...tadi tuh yang nyari loe si Revan," ucap Nina singkat sembari tersenyum.

"Revan...dia ada perlu apa yah?," tanya Lala heran.

"Mau ngobrolin hal yang penting kali sama loe," ucap Nina.

Lala pun menuju ruang ganti waiters, setelah selesai mengenakan seragam waiters, ia bergegas keluar untuk melayani para tamu yang ada di restoran indah.

Jam demi jam pun, telah dilewati Lala seharian penuh akhirnya sore hari tiba Lala pun keluar dari restoran, dan mengegas motor beat merahnya menuju perjalanan ke kosan Lala.

Lala sedang termenung, dalam kosannya di malam yang sepi.

"Gue kok, ngerasa ada yang beda yah...Revan belum lama gue kenal tapi rasa simpatik dia ke gue nonjol banget!," ucap Lala dalam hati merasa heran dengan semuanya.

Sumpah I love you

I need you I miss you

Aku tak bisa musnakan

Kamu dari otak ku

Nada pesan milik Lala bergetar, sontak Lala terkejut mendengar nada pesan berbunyi.

Ia bergegas mengambil, dan melihat layar LCDnya tertulis pesan baru tetapi disitu tidak tertera nama pengirimnya, karena tidak ada di daftar kontak Lala. Dan ia segera membukanya.

+6281320694777

Hai la...apa kbr'e? And gi paen...

Lala pun segera membalasny,a karena penasaran dengan siapa yang mengirim pesan itu dan  terkirim sudah balasan yang diketik Lala.

Sementara Revan, menunggu jawaban dari Lala di kamarnya.

Kau mimpi-mimpi ku

Cinta gila ku

Hanya padamu

Hanya kau belahan jiwa

Cinta membara tiada tara

Nada pesan milik Revan bergetar, Revan dengan cepat mengambil ponselnya dan membuka pesan dari Lala.

Lala sweet girl

Hai juga...and kbr gue bae, gue lg tdran d kmr

vi...btw ni cp?

Revan hanya bisa tertawa kecil, sambil menggelengkan kepalanya.

Setelah membaca pesan, ia membuka daftar kontak dan mencari nomor Lala serta menekan tombol hijau tanda memanggil kontak.

Lepaskanlah ikatanmu

Dengan aku biar kamu senang

Bila berat melupakan aku

Pelan-pelan saja

Nada kontak milik Lala bergetar, Lala pun segera mengangkatnya dengan menekan tombol hijau.

"Halo La, bener loe ga tau ini siapa...?," tanya Revan, membuka pembicaraannya dengan Lala.

"Swerrr! Gue ga tau loe siapa...lagian loe tau nomor gue dari siapa?," jawab Lala dengan nada tinggi.

"Wizzz...galak bener, OMG baru kenal masa udah lupa sih," ucap Revan dengan suara lantang.

"E... loe Revan bukan?," tebak Lala ragu.

"Iya Lala..., ni gue Revan," teriak Revan.

"Hmmm...sorry yah Van, abis loe ga ngomong langsung sih," ucap Lala singkat.

"Nyantai aja kali," sambung Revan pelan.

"Tapi...btw loe tau dari mana?," tanya Lala kemudian.

"Dari mana aja boleh...hmmm dari BF loe, " ucap Revan dengan nada becanda.

"Maksud loe Nina...," ucap Lala lantang.

"Iya Nina sohib karib loe kan...," ucap Revan.

"Oh iya, btw ada perlu apa loe sms gue?," tanya Lala pelan sambil menggigit bibirnya.

"Yah...kangen aja sama loe," jawab Revan singkat.

"Upst...dia bilang kangen sama gue!," ucap Lala dalam hati, karena terkejut mendengar ucapan Revan barusan.

"Lala loe kenapa?," tanya Revan khawatir.

"Eng...gak kok ga papa," ucap Lala terbata-bata.

"Yahudah deh, happy nice dream," ucap Revan, sambil mengakhiri obrolannya dengan Lala.

"Aduh...kok gue ngerasa seneng banget sih malam ini...apa jangan-jangan...gue...eng...gak, enggak mungkin gue falling in love sama Revan," ucap Lala pada dirinya sendiri, sesaat Lala mulai memejamkan mata dan tertidur di kasur.

avataravatar
Next chapter