18 Revan is back

Tak terasa setahun telah berlalu, Revan pun kembali sesuai janjinya pada Lala tunangannya.

Malam itu Revan mengemasi barang-barangnya yang akan dibawanya ke indonesia, ia sudah amat rindu dengan Lala calon istrinya.

"Van kamu udah hubungin Lala belum? Kali kamu mau pulang ke indonesia?," tanya Mamah 

"Belum Mah...biarin ini jadi kejutan aku buat Lala," jawab Revan sembari tersenyum pada Mamahnya 

"Yahudah kalo gitu Mamah ke kamar dulu yah," ucap Mamah 

"Iya Mah good night," ucap Revan 

"Good night too," balas Mamah 

Setelah selesai packing barang-barangnya Revan pun beranjak ke kasur untuk istirahat karena besok jam 7 pagi waktu amerika ia harus sudah berada di bandara menuju indonesia.

Sarapan pagi bersama orangtuanya, dimana ini hari terakhirnya berada di amerika.

"Good morning Pah, Mah," sapa Revan 

"Good morning too Van," sapa keduanya bersamaan 

"Kamu jadi pulang ke indo?" Tanya Papah 

"Jadi dong Pah...harus malah," jawab Revan bersemangat 

"Iyalah...kan di sana ada calon mantu Mamah sama Papah," sambung Mamah 

"Hehehe Mamah bisa aja deh, kan aku jadi malu," ucap Revan salah tingkah 

"Pantes...semangat banget mau balik ke indo," ledek Papah 

"Gapapa Pah...kangen berat sama tunangan sendri kan," ucap Revan 

"Boleh dong kenapa ga," sahut Mamah 

"Yahudah dilanjut sarapannya abis itu Papah anter sampe bandara," ucap Papah 

"Ga usah Pah, Revan bisa naik taksi kok lagian kasian Papah sama Mamah harus muter balik ke kantor lagi," ucap Revan panjang lebar

"Yahudah kamu hati-hati yah," ucap Mamah 

"Iya Pah, Mah, aku pastiin aku selamet sampe indo," ucap Revan 

"Amin...Papah sama Mamah selalu doain kamu kok," ucap Papah

Setelah sarapan mereka pun pergi ke tempat tujuan masing-masing.

Revan tiba di salah satu bandara amerika, sembari menunggu di dalam pesawat yang akan landing sebentar lagi.

"La I come back to you," gumam Revan sembari menatap ke jendela pesawat melihat pemandangan negara Amerika dari atas

Revan pun memejamkan mata karena perjalanannya memakan waktu yang cukup banyak yaitu depalan belas jam untuk sampai ke indonesia.

Lala sedang merangkai hijabnya dengan senyum yang merekah di wajahnya.

"Bismillah semoga aku iatiqomah," ucap Lala dalam hati

Lala pun bergegas pergi ke kampus pagi ini karena ada mata kuliah, dengan penampilan barunya ia pun malangkah pasti dan percaya diri.

"Lala...subhanallah aku pangling banget lih liat kamu pake hijab," ucap Yasmin 

"Iya Yas, semua juga berkat kamu aku ada niatan berhijab kayak gini," ucap Lala 

"Jangan karena aku yah...tapi karena Allah SWT dan untuk diri kamu sendiri," ucap Yasmin 

"Iya pasti insyaallah...tapi kan perantara hidayah itu lewat kajian islam di kampus," ucap Lala 

"Iya La, aku hanya menjalankan apa yang dilakukan Rasulullah Saw kok," ucap Yasmin

"Makasih yah Yas, doain aku juga semoga istiqomah dalam berhijab," ucap Lala seraya tersenyum

"Iya pasti insyaallah aku doain kok," ucap Yasmin 

Mereka berdua pun masuk ke kelas karena dosen mata kuliah hari ini akan segera datang.

"Oh iya La, kemaren kak Ali minta alamat rumah kamu ke aku loh," ucap Yasmin usai mata kuliah tadi selesai

"Oh...pantesan dia ke rumah aku kemaren tiba-tiba, aku juga bingung dan heran sih darimana dia tau alamat rumahku...ga taunya dari kami Yas," ucap Lala 

"Terus dia bilang ada perlu sama kamu, emang ada perlu apa sih?," tanya Yasmin

"Hmmm...gimana ngomongnya yah, takut jadi aib kalo aku ceritain sama kamu," ucap Lala ragu 

"Aku ga maksa kok kalo emang kamu ga bisa cerita," ucap Yasmin

"Karena kamu sahabat aku...aku ceritain deh, tapi kamu jangan kasih tau siapa-siapa yah," ucap Lala

"Insyaallah aku bisa jaga rahasia kok," ucap Yasmin

"Kamaren itu kak Ali ngelamar aku Yas," bisik Lala di teliga Yasmin

"Apa???ngelamar kamu...kak Ali kan pria yang dikenal dingin sama akhwat La," ucap Yasmin yang syok 

"Apalagi aku Yas...kaget banget tau ga," ucap Lala yang flashback ke kejadian malem itu

"Terus kamu jawab apa La?," tanya Yasmin penasaran

"Yah...aku jawab ga lah Yas, kan aku juga baru kenal sama kak Ali terus aku juga udah tunangan sama Revan," jawab Lala 

"Terus kata kak Ali apa La?," tanya Yasmin lagi

"Gapapa terus dia minta maaf karna ga tau kalo aku tunangan orang," jawab Lala 

"Kasian juga yah kak Ali," ucap Yasmin prihatin

"Aku sebenernya ga tega sih bilang kayak gitu sama kak Ali," ucap Lala 

"Tapi namanya perasaan kan ga bisa dipaksain La," ucap Yasmin 

"Aku juga berdoa buat kak Ali kok, semoga dia dapet wanita baik dan sholehah juga," ucap Lala 

"Amin...semoga yah La," ucap Yasmin

Mereka pun kembali fokus ke mata kuliahnya di kelas, memperhatikan dosen dan beberapa mahasiswa yang sedang presentasi di hadapan mereka.

Delapan belas jam pun berlalu, Revan tiba di bandara indonesia pukul 01.00 wib, iya berjalan membawa koper menuruni tangga pesawat.

"Hah...akhirnya nyampe juga gw di indo, rasanya udah lama banget ga kesini," gumam Revan saat memasuki bandara menuju pintu keluar 

Revan pun naik taksi yang dipesannya melalui aplikasi grab beberapa menit lalu, pergi meninggalkan bandara menuju rumahnya.

Setengah jam berlalu, Revan tiba di rumahnya disambut satpam rumah.

"Wah...den Revan udah pulang toh dari Amerika," sapa Pak Joko yang kaget melihat Revan datang dengan membawa koper

"Iya nih pak Joko, gimana kabarnya sehat?," sapa Revan seraya bertanya

"Alhamdulillah den sehat," jawab Pak Joko 

"Syukurlah kalo gitu, yahudah saya masuk dulu ke rumah yah pak," pamit Revan

"Biar tak bawain kopernya den," ucap Pak Joko 

"Yahudah makasih Pak Joko," ucap Revan 

"Iya sama-sama den," ucap Pak Joko sembari membawa koper Revan ke dalam rumah dan disusul dengan Revan di belakangnya mengikuti.

Sesampainya di kamar Revan bergegas ke kasur untuk istirahat dan tak sabar untuk bertemu tunangannya Lala besok.

Pagi ini Revan sudah Rapih dengan stelan jas berwarna hitam, kemeja abu-abu dan dasi bermotif kotak-kotak. 

"Udah siap den ke kantor?," tanya Pak Bejo 

"Iya Pak, tapi sebelum ke kantor kita mampir dulu ke floriz yah...soalnya saya mau ketemu Lala di sana," ucap Revan 

"Baik den," ucap Pak Bejo seraya membukakan pintu mobil untuk Revan 

Mobil pun melesat meninggalkan rumah Revan yang megah menuju floriz toko bunga sekaligus tempat tinggal Lala saat ini.

Satu jam berlalu, Revan keluar daei mobil seraya berjalan memasuki floriz milik Lala.

"Permisi mbak, ada Lalanya ga?," tanya Revan pada seorang wanita berhijab yang membelakanginya

"Iya dengan saya sendiri, ada yang bisa saya bantu?," jawab Lala sembari menoleh ke sumber suara 

"Lala...ini beneran kamu?," ucap Revan yang kaget melihat penampilan baru Lala

"Ya ampun Revan...sumpah aku kaget banget, aku kira mimpi liat kamu disini," ucap Lala histeris

"Aku sengaja ga bilang sama kamu biar jadi kejutan, tapi malah aku yang kaget liat penampilan baru kamu," ucap Revan panjang lebar

"Kenapa dengan penampilan baru aku? Jelek yah ato ga cocok?," ucap Lala sembari memegang hijab yang dikenakannya

"Ga kok aku suka kamu berhijab, justru aku yang malu sama kamu," ucap Revan 

"Malu kenapa? Kan ga ada yang salah," tanya Lala bingung

"Malu karna aku belum bisa jadi calon imam yang baik untuk kamu," ucap Revan

"Kan bisa belajar bareng...ntar kapan-kapan kita berangkat kajian islam bareng yah di kampus," ucap Lala 

"Emang ga telah yang umur udah setua ini?," tanya Revan

"Ga ada kata terlambat Van...untuk belajar islam lebih dalam selama kita masih diberi kesempatan hidup di dunia," ucap Lala bijak 

"Oke aku mau jadi ga sabar pengen ikut kajian deh," ucap Revan bersemangat 

"Nah...gitu dong itu baru tunangan aku yang sebentar lagi jadi calon imamku," ucap Lala sembari tersenyum

"Oh iya kamu dapet sama tuh dari Papah sama Mamah aku," ucap Revan 

"Waalaikumsalam jadi kangen sama mereka deh," ucap Lala

"Wah...selama satu ini kamu banyak berubah lebih baik yah," gumam Revan

"Alhamdulillah Allah kasih hidayah buat aku lewat Yasmin Van," ucap Lala 

"Oh iya kapan-kapan kenalin aku sama Yasmin yah, aku pengen bilang makasih," ucap Revan 

"Insyaallah nanti aku kenalin ke Yasmin, mau bilang makasih buat apa?," tanya Lala penasaran 

"Mau bilang makasih karena udah ngajak kamu untuk menjadi manusia yang lebih baik," ucap Revan tulus

"Kamu aus ga? Mau minum apa?," tanya Lala perlahan

"Apa aja La, yang penting halal dan ikhlas," ucap Revan sembari tersenyum

"Yahudah aku bikin kopi dulu yau ke belakang...kamu duduk aja dulu di situ," ucap Lala sembari menujuk sofa dekat jendela floriz 

"Yap," ucap Revan seraya duduk di sofa itu

avataravatar
Next chapter