14 New Jobs for Lala

Setelah perpisahannya dengan Revan di bandara, Lala disibukkan dengan kegiatannya mengelola toko bunga yang ia beri nama "Floriz" dan juga menjadi mahasiswi tingkat pertama di salah satu universitas ternama di Jakarta.

"Hai aku Yasmin," ucap sosok wanita muda berhijab sembari menyodorkan tanganya ke arah kursi yang sedang Lala duduki

"Eh iya, kenalin juga gw Lala," sahut Lala yang sedikit sadar dari lamunannya

"Semoga kita bisa berteman baik yah," sambung Yasmin disertai senyum yang terpatri di bibirnya

"Gw juga seneng kok, punya temen baru kayak loe," tandas Lala yang antusias

Mereka pun kembali fokus dengan mata kuliah yang sedang diampuh. Di sela-sela dosen menjelaskan Lala terlihat memperhatikan Yasmin teman barunya itu.

"Kenapa yah liat dia adem...banget bawaannya? Tutur katanya juga lembut," gumamnya dalam hati.

"Kenapa La, ada yang aneh denganku?" Tanya Yasmin tiba-tiba sambil melambaikan tangannya tepat di depan wajah Lala.

"Ng...gak ada kok Yas, gw cuma kagum aja sama loe satu ruangan ini ga ada yang penampilannya kayak yang loe pake," ucap Lala yang terlihat salah tingkah.

"Oh...karna aku berpakaian tertutup dan mengenakan hijab? Ini semua perintah dari Allah dan agamaku La," ucap Yasmin panjang lebar

"Gw juga orang islam Yas...tapi belum siap pake baju yang ketuup kayak loe," ujar Lala berterus terang

"Maaf La bukan maksud aku menyinggung kamu, aku hanya menjelaskan tentang penampilanku saja," ucap Yasmin tak enak hati.

"Woles aja Yas, gw ngerti kok maksud loe...yah semoga aja gw bisa nyusul kayak loe," ucap Lala santai.

" Amin...La semua tergantung niat, kamu mau berubah jadi orang yang lebih baik atau tidak," ucap Yasmin yang tersenyum.

"Btw abis ngampus hang out yuk, bareng gw sama temen gw," ajak Lala setelah dosen keluar dari kelas.

" Maaf La, aku ada kajian sama kak Ali dan teman-teman yang lainnya," tolak Yasmin halus.

"Oke deh, gapapa Yas mungkin bisa lain kali kita bisa hang out bareng," ucap Lala sedikit kecewa

Keduanya pun berpisah di pintu kelas menuju tempat tujuan masing-masing, Lala sudah berada di parkiran tiba-tiba saja nada panggilan telepon berbunyi tertera "Nina Calling" Lala langsung mengangkatnya

"Halo La, sorry banget...gw ga bisa hang out bareng loe hari ini soalnya udah keburu janji sama Ari mau jalan hari ini," ucap Nina di seberang sana

"Ah...payah loe kita kan jarang ketemu semenjak gw ngurusin Floriz, pacaran mulu kerjaannya bikin gw iri aja," ketus Lala pada Nina

"Hehehe...sekali lagi maaf yah La, gw janji deh besok gw ke floriz nemenin loe di sana tanapa bawa si Ari," ucap Nina merayu

"Awas yah...gw pegang janji loe, punya pacar berasa jomblo gw Nin," ucap Lala

"Aduh...kasian banget sih sahabat gw, yang sabar kan cuma setaun ini ntar juga Revan balik kok," hibur Nina

"Yahudah kalo gitu, dah..." ucap Lala sembari menutup sambungan teleponnya dengan Nina.

Tanpa sengaja Lala melihat Yasmin berjalan menuju masjid, ia pun menghampiri teman barunya itu.

"Hei Yas, lagi ngapain disini?" Sapa Lala

"Ini aku mau kajian La," jawab Yasmin

"Hmmm...gw boleh gabung ga?" Tanya Lala ragu.

"Subhanallah...yah boleh lah La, siapa juga yang ngelarang," jawab  Yasmin antusias

"Tapi...gw ga bawa kerudung Yas," sambung Lala

"Oh...kebetulan aku bawa pashmina," ucap Yasmin

"Terus, cara pakenya gimana Yas?" Tanya Lala ketika Yasmin memberikan pashminanya

"Nanti aku pakein La tenang aja," jawab Yasmin singkat sembari tersenyum dan merangkai pashminanya untuk Lala.

"Udah jadi La, yuk kita masuk karna kajiannya sebentar lagi dimulai," ajak Yasmin setelah selesai memakaikan pashminanya.

Kajian pun dimulai Lala hanya termangu saat mendengar ucapan yang diberikan narasumber, ditemani Yasmin di sampingnya duduk di barisan paling depan.

"Siapa gadis itu? Perasaan aku tidak pernah melihatnya di sini?" Tanya Ali dalam hati ketika melihat Lala.

"Yas seru juga yah ikut kajian, bikin hati tenang dengernya," gumam Lala ketika keluar dari masjid

"Alhamdulillah...kalo kamu suka La," sambung Yasmin.

Kedua gadis itu pun pulang bersama, seusai mengikuti kajian agama di kampus.

Akhir pekan yang cerah mengawali hari dimana Lala dan Nina sedang sibuk menjaga toko bunga, yang ramai pengunjung karena bertepatan dengan hari kasih sayang atau yang sering disebut "valentine day". Padahal sebenarnya memberikan kasih sayang untuk orang yang kita cintai atau dekat dengan kita kan bisa setiap hari.

"Jadi kangen Revan deh Nin...kalo lagi kayak gini, biasanya dia ngasih surpise plus candle light dinner," ucap Lala sambil mengingat kenangan setahun lalu pada Nina

"Yaudah loe videocall aja lewat whatsapp," usul Nina

"Bener juga Nin...gw suka ide loe," sambung Lala antusias yang setuju dengan saran sahabatnya itu

Lala pun membuka ponselnya seraya membuka aplikasi whatsapp, dan mengklik panggilan video pada kontak whatsapp Revan sambil menunggu terhubung dengan Revan.

"Hai Van, lagi apa?" Tanya Lala sembari tersenyum

"Hmmm...aku lagi liat pemandangan kota Newyork dari apartemen aku nih," ucap Revan seraya memperlihatkannya pada Lala lewat ponselnya

"Wah...coba aku bisa disana liat pemandangan itu bareng kamu," gumam Lala

"Nanti kapan-kapan aku ajak kamu kesini deh," sambung Revan

"Asyik...aku tunggu janjinya yah," ucap Lala antusias

"Oke tenang aja La, oh iya gimana rasanya jadi mahasiswi baru?" Tanya Revan perlahan

"Seru banget...ga sehoror yang aku bayangin Van," ucap Lala bersemangat

"Aku ikut seneng dengernya La," balas Revan

"Terus gimana sama kerjaan kamu disana?" Tanya Lala

"Fine-fine aja sih malah aku enjoy ngejalaninnya," ucap Revan

"Syukurlah kalo gitu...aku fikir kamu stres disana karena banyak kerjaan yang harus kamu selesaiin," sambung Lala

"Ga lagi La...aku tuh stres disini karena jauh dari kamu," ucap Revan sembari tersenyum

"Gombal deh...aku juga kangen banget sih sama kamu," ucap Lala seraya tertawa kecil

"Aku ga gombal kok...serius deh masa sama calon istri modus sih," ucap Revan

"Iya iya aku percaya kok...awas aja kamu nglirik cewek-cewek bule cantik disana," ancam Lala

"Swer deh...lagian ga ada yang bikin aku tertarik sama mereka cuma kamu lagi," ucap Revan

"Oke...aku pegang omongan kamu yah," ucap Lala

"La udah dulu yah, Papah manggil aku nih dah," pamit Revan 

"Yahudah salamin juga sama camer yah," sambung sembari tersenyum

"Siap 86 komandan," ucap Revan dengan wajah serius bak polisi 

"Hahahaha kamu lucu banget yah...Assalamualaikum Revan," ucap Lala kemudian

"Wa...alaikumsalam La tumben kamu pake salam gitu biasanya daah ato bye," ucap Revan yang heran

"Ikh...emang ga boleh apa aku ngucap salam, aku kan juga orang islam Van," ucap Lala merajuk 

"Ga salah sih...cuma kan baru pertama kalinya aku denger kamu video call pake salam," sambung Revan 

"Mungkin karena aku suka ikut kajian islam di kampus bareng temen baru aku kali yah...jadi kebiasaan gitu," ucap Lala yang terlihat berfikir 

"Temen baru emang namanya siapa? Cewek ato cowok?" Tanya Revan menginvestigasi

"Namanya Yasmin...yah pasti cowoklah, makanya jangan suuzon dulu Van, hmmm...ato jangan-jangan kamu jealous yah," jawab Lala panjang lebar 

"Wajar dong kalo aku cemburu...aku kan tunangan plus calon suami kamu," sahut Revan ketus

"Aku seneng kamu cemburu Van...itu berarti kamu sayang sama aku, tapi jangan posessive juga dong walaupun kamu tunangan plus calon suami aku...kan kita ga tau besok kedepannya hanya Allah yang tau kita berdua jodoh atau ga," ucap Lala bijak 

"Iya deh...aku minta maaf kalo gitu, tapi aku seneng deh kamu berubah sedikit lebih baik soal spiritual dan doaku semoga kita ditakdirkan berjodoh yah La," ucap Revan tulus

"Amin...yahudah cepet gih samperin Papah kamu kasian nungguin sampe lumutan gitu," ucap Lala asal

"Oh iya aku sampe lupa sama Papah gara-gara kamu sih, dah...Assalamualikum," ucap Revan terburu-buru seraya mengakhiri video callnya dengan Lala

"Waalaikusalam," jawab Lala 

avataravatar
Next chapter