"Zasha kurasa sekarang bukan waktu yang tepat untuk pergi..." kataku tanpa bisa menyembunyikan nada enggan dari suaraku, lama-lama aku terdengar seperti Alexei. Untung saja hanya ada kami berdua di lorong ini saat ini.
"Apa maksudmu? Tentu saja sekarang waktu yang tepat, Andrei bilang kau harus pulang tiga hari lagi?" balasnya keheranan. Bagaimana Ia bisa berubah seratus delapan puluh derajat dalam waktu semalam? Sejak pertama kali kami bertemu Ia selalu melemparkan pandangan tajam penuh kebencian padaku, tapi sekarang Ia menatapku seolah aku satu-satunya sahabatnya di dunia ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com