Chapter 231 *warning mature content*

Rosie bergerak dalam pelukan eratku, kedua tanganku langsung melepaskannya, khawatir aku sudah mendekapnya terlalu keras. Sepasang mata biru lautannya memandangku dengan ekspresi menunggu membuat hatiku diselubungi oleh perasaan aneh.

Ah, perasaan posesif itu.

Tanganku bergerak ke arah celana kain hitamku lalu membuka resletingnya. Kukeluarkan ereksiku yang sudah menegang keras sejak tadi sementara Rosie ikut menunduk untuk memandangiku.

"Rosie, aku tidak yakin aku bisa melakukannya dengan lembut." Saat ini aku sudah melampaui batasku. Berada di tempat sempit dan gelap bersamanya seperti ini sudah membakar gairah dan akal sehatku.

"Jangan khawatir, aku tidak selemah itu."

Balasannya membuatku merasa lemas. Rosie mengalungkan kedua tangannya di leherku lalu kedua tanganku menarik bokongnya hingga kedua kakinya menggantung di atas dasar lemari ini. Ia memandangku dengan ekspresi bingung sekaligus terkejut.