205 Chapter 205 *warning mature cotent*

"Apa kau sudah siap tidur?" lanjutnya setelah memanggil namaku.

Tenggorokanku tiba-tiba terasa serak.

"Rosie… Apa yang sedang kau kenakan saat ini?" tanyaku dengan nafas tertahan sementara kedua mataku menjelajahi setiap jengkal kulitnya yang terbuka. Berapa kalipun aku menelan ludah, tenggorokanku masih terasa kering.

"Piyama?" balasnya sedikit gugup, lalu Ia menyelipkan rambut coklatnya yang bergelombang ke balik telinganya.

Piyama… ulangku sambil menatap gaun tidur satin tipis berwarna merah muda lembut yang sangat pendek dan sangat terbuka. Ujung gaun tidurnya yang sangat tinggi hanya sanggup menutupi pangkal pahanya. Gaun itu menggantung di lekukan tubuhnya dan hanya ditahan oleh dua tali tipis di bahunya. Dan bagian dadanya… Kutelan ludahku sekali lagi saat menatap area tersebut. Kedua payudaranya hanya tertutup oleh bra renda yang menyatu dengan gaun satin itu. Walaupun samar aku bisa melihat kedua puting coklat mudanya yang mengeras di balik renda-renda itu.