webnovel

13-

Chino panik saat mendengar pecahan kaca di dalam ruangan milik Lavi. Ia bermaksud untuk menemui gadis itu untuk meminta maaf perihal kejadian semalam.

Bahkan belum sempat Chino mengetuk pintu, terdengar suara pecahan nyaring di barengi dengan suara dentuman keras.

Tanpa basa-basi dan persetan soal tata Krama, Chino menerobos masuk ke dalam.

Apa yang terjadi?

Pintu tersebut terkunci.

"Ah fuck, bego anying !, Malah kekunci, setan!", Umpat nya.

Chino segera bergegas pergi mencari bantuan, ia berlari bak kesetanan menuju ruang keluarga tepat dimana Firda berada.

Tap tap tap

Nafas nya tak beraturan, sedikit mengutuk rumah Lavi yang luas bak lapangan tawuran warga setempat.

"Da !! Firda !! Woi Curut !! Bantuin gue! Ada suara pecahan di dalem kamar nya si Lavi ! Lu kudu bantuin gue !", Chino dengan panik menjelaskan.

Firda langsung berdiri dan bergegas berlari ke arah kamar Lavi berada.

Benar. Pintu kamar Lavi terkunci, "kok bisa?! Siapa yang megang kunci cadangan nya!"

"Mana gue tau ! Coba lu tanya si kepala pelayan nya!"

Tap tap tap

--------------

"Pak Irman !!, Pak !!", Firda berteriak dengan lantang.

"Ada apa non?", Pria tua itu membungkuk pelan sesaat setelah ia sedikit terlonjak kaget atas kedatangan Chino dan Firda yang tiba-tiba.

"Pak ! Kasih kami kunci kamar cadangan nya Lavi"

"Maaf? Untuk apa non? Saya tid-"

"KASIH AJA PAK ! LAVI MAU MATI DI DALEM !"

"Huh?!", Pria tua itu seketika memegangi dada tua nya berdetak secara cepat.

"B-baik ! Rafael ! Ambil kan kunci cadangan nona muda di atas nakas pribadi tuan wintara !"

"Sebentar ya non, saya ambilkan"

Irman segera bergegas mencari kunci dengan cepat, Rachel dan putri segera menyusul dari belakang karena mendengar teriakan Firda yang melengking tajam.

"Woy ! Ada apa?!"

"Lavi dalem masalah, pintu nya kekunci lagi, ini lagi nyari kunci cadangan nya"

"Kok bisa?!", Teriak putri.

"Pasti ini gara-gara gue", ucapan lesu Rachel membuat ketiga atensi tersebut memusat padanya, terlihat Rachel menunduk dalam penuh penyesalan.

"Lo tenang aja chel, pasti ada alasan di balik ini, ga mungkin dia tiba-tiba nyalahin Lo cuma karena pertanyaan konyol Lo kemaren"

Rachel hanya mengangguk lesu.

Tap tap tap

Langkah kaki terdengar dengan cepat, Irman terlihat dengan muka memucat menghampiri ke empat manusia itu.

"Kunci nya ga ketemu non"

"APA ?!"

------------------

-TBC-

#alv

Next chapter