webnovel

Pacar?

"Huft..." masih di jam dan tempat yang sama

"Pergi yuk?" tawar Evan pada ketiga saudaranya

"Mau ke mana?" tanya Ethan

"Mallll" jawab Evika dengan penuh semangat sampai terduduk

"Gadak! Hari ini kita dirumah" timpal Elvin

"Yah bang...pweaseee" Vika menatap Elvin dengan wajah kecewa

"Sekali gak tetap enggak" tegas Elvin

"Huh!" balas Vika yang super kecewa

*deg

Tiba tiba terlintas sesuatu di benak Vika, tidak terlalu penting sebenarnya, tapi bagi dirinya itu penting

"Kalian udah punya pacar?" tanya Vika tiba tiba

Abang abangnya menatap kaget kearahnya, kecuali Elvin tentu saja

"Belum tuh?" jawab Ethan

"Belum, napa?" balas Evan

"Bang Elvin...?" tanyanya menatap Elvin

"None of your business" jawab Elvin acuh tak acuh

"Udah, ya...?" tanya Vika tak menyerah

Elvin melihat ke arah Vika

"Belum" jawabnya

"Gebetan?" tanya Vika lagi

"Gak ada" jawab mereka kompak

"Good" seru Vika sambil tidur di pangkuan Elvin kali ini

"Why?" tanya Evan

"Temenku ada yang suka kalian bertiga, cantik kok, baik lagi, pinter lagi, paket komplit pokoknya" seru Vika sambil memejamkan matanya

"Gak mau" seru Ethan dan Evan

"Just shut the fuck up" balas Elvin tanpa melihat saudaranya

"Gue emang gak mau njing, kalo lu mau gosah bawa bawa" balas Evan

"Ya gue juga gak mau lah njing!" balas Elvin

"Lah? Terus?" tanya Ethan gak ngerti

"Inget beberapa minggu lalu" titah Elvin

Mereka berpikir sejenak, mencoba mengingat

"Dia bilang kita gak boleh punya pacar" Evan angkat bicara

"Dengan alasan harus jadi milik dia selamanya" timpal Ethan ia

"Well, dia juga harus gitu" seru Elvin

"Gue bunuh pacar lo kalo lo pacaran" sambungnya

"Ehehehe, peka deh, wuv you all" seru Vika sambil memeluk perut Elvin

"Vin" seru Evan

"Pa?" balasnya

Evan kemudian berbisik pada Elvin, Elvin tersenyum sinis

"Sama njing" balasnya

"Ya santuy anjing, so...?" tanya Evan

"Ya janganlah goblok!" seru Elvin

"Yaelah Vin" seru Evan kecewa

"Apaan sih?" tanya Ethan

"Sini sini" seru Evan memberi isyarat agar di bisikkan

"Eh, jangan woy! Gila kali?" seru Ethan

"Gak tahan gue anjing" balas Evan

"Apa sih?" tanya Vika

"Gak papa" jawab Elvin tegas

"Bang Ethan dikasih tau! Aku kok enggak?!" tanya Vika tak terima

"Diam" tekan Elvin

"Hmph, jahat!" balas Vika sambil membenamkan wajahnya

"Vin?" seru Evan

"Apa lagi?" tanya Elvin

"Lo gak...?" tanya Evan ragu

"Bacot, diem aja" balas Elvin

"Jadi, nanti pergi gak nih?" tanya Ethan mengalihkan topik pembicaraan

"Pergi" balas Elvin

"Kemana?" tanyanya lagi

"Dia bilang ke mall" jawab Elvin

"Punya uang lo?" gantian Evan yang bertanya

"Punya" jawab Elvin

"Lo kan juga punya sih o'on" seru Ethan

"Lagi nabung gue" balas Evan

"Pelit banget lo njing" timpal Elvin

"Bacot, btw, tumben lo baik ama dia? Kesambet paan?" tanya Evan

"Shut up, she is dreaming right now" seru Elvin sambil membalikkan tubuh Vika, ia tertidur

"She is cute, duh" seru Evan

"Nope, she isn't" timpal Elvin

"Lu napa sih? Jahat amat ama adek ndiri, dia benci tuh sama lu, sayangnya sama gue" seru Ethan

"Dia paling sayang gue dari pada klean anjer" timpal Elvin tak mau kalah

"Enak aja lu tong! Dia sayangnya tuh sama gue!!" balas Evan

"Emang lu napa sih? Kek ada dendam bae lu sama dia" tanya Ethan

"Kepo lu anj-" Elvin menahan kalimatnya

"Ngomong aja kale! Sok sok alim lu" seru Evan

"Mas..." dia mulai mengigau, sepertinya akan menyebalkan bagi ketiga abangnya

"Mhhh..."

"What the..." Elvin angkat bicara

"Should we kill him?" tanya Ethan

"Gak, gak perlu kale, dia tuh kan dah SMA" timpal Evan

"Gak terima!" seru Elvin dan Ethan kompak

"Tumben kompak njir" serunya

"By...stop it..."

"Uh...mau...diangkat ke kamarnya?" tanya Evan

"Dia udah pacaran?" tanya Ethan

"Gtw, coba lihat di hpnya" titah Elvin

Ethan langsung mengambil salah satu jari Vika, lalu menempelkannya di layar hp itu

"Mck, dikunci lagi, dia nyembunyiin apa sih?!" seru Ethan setengah berteriak

"Oh my God" serunya "Nama kontaknya just Dimas, tapi isi chatnya...tapi kayaknya belum sih'" serunya

Weuu, Elvin tertikung kawan kawan :v Canda anjer-

"Kontak kita namanya apa disitu?" tanya Evan

"Abang 1,2,3 anjir" jawab Ethan

"Wah, kurang ajar nih bocah" timpal Evan

"Vika! Bangun!" seru Elvin

"Emh..." Vika terbangun

"Ambilin gue es krim di kulkas" titah Elvin

"Emh..." Vika mengganti posisi tidurnya, "Ngan-" ia menahan kata katanya, tidak mau hpnya disita 48 jam

"Iya adek ambilin" serunya sambil berjalan ke dapur

"Eh wait- es krim?! Mauuuu" batinnya, ia setengah berlari ke dapur

Ia mengambil satu es krim dengan wajah cemberut

"Banggg, es krim adek manaa?" tanyanya seperti anak kecil

"Lo gak minta" seru Elvin enteng

"Nih" serunya sambil menyodorkan sebuah es krim pada Elvin

"Kita perginya jam 6, awas kalo salah satu dari kalian gak siap di jam itu bakal ditinggal" seru Elvin

Vika tidak terkejut, itu sudah biasa baginya

"Aku ke kamar" seru Vika sambil beranjak berdiri

Evan menarik tangan Vika, hingga sekarang, ia duduk di pangkuan abangnya

"Gak bole" seru Evan

"That's right, gak bole" timpal Ethan

"Butuh apa lagi?" tanya Vika

"Lo ngambek?" tanya Evan

"Gak" jawab Vika singkat

"Cuma gara gara eskrim? Seriously?" Evan masih belum diam

"Mck, aku mau ke kamarrr" serunya sambil berusaha lepas dari pelukan abangnya

"Vika diam! Turutin apa yang dia mau, itu termasuk perintah, ngerti?" seru Elvin yang muak dengan suara adeknya

Vika langsung terdiam

"Kalian kenapa sih? Punya masalah?" tanya Ethan yang mulai bingung dengan sikap keduanya

"Kenapa kalo Elvin yang ngomong diturutin?" tanya Evan

"Vika takut sama Elvin?" tanya Ethan kembali

"Kami gak ada masalah, just shut up" seru Elvin

"Vika?" Ethan kembali berseru

"Gak ada kok! Emang dianya nyeremin kayak setan!" serunya sambil tertawa seperti anak kecil

"Mck" Elvin berdecak, kemudian mengambil kepala adeknya dan membenamkannya di dadanya

Beberapa detik kemudian, Vika menangis

"Cengeng" seru Elvin menghadap ke arah yang lain

"Sedekat itu?" tanya Evan

"G" jawab Elvin

"Sialan lo Vin" seru Ethan

"Udah diem" seru Elvin pada Vika "Nah es krim" Elvin memberikan es krimnya pada Vika, Vika mendongakkan kepalanya

"Beneran?" tanyanya sambil tersenyum manis

"Hm" jawab Elvin

"Yeyyy, tengkyu bang" serunya disertai tawa kecilnya

"Secepat itu moodnya berubah anjir" seru Evan

"Es krim memperbaiki segalanya" seru Vika

Next chapter