2 Bagian 1: Berubah

     Sejak hari itu Vierra berubah tidak ada lagi  sikap yang ceria, bersemangat dan ramah. Kejadian itu merubah nya 180°.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Tak terasa Vierra sudah menginjak umur 16 tahun.  Tak bisa dipungkiri kalau Vierra mempunyai IQ di atas rata-rata tidak seperti teman-temannya yang lain.

Ia bersekolah sama dengan kakaknya yaitu Cierra Emerald Louis.

***

Hari ini adalah hari pertama vierra pindah sekolah. Ia bersekolah di sekolah keluarganya sendiri Louis School. Ia masuk ke sekolah Louis School dengan beasiswa yang di dapatkan dari prestasi nya sewaktu bersekolah SMP. Ia mengambil kelas aklerasi.

Vierra memeriksa perlengkapan sekolahnya sebelum berangkat dan penampilannya.

Rambut di kucir satu ✔

Buku tebal di tangan ✔

Behel palsu ✔

Kacamata nerd ✔

Tas sekolah tidak bermerk ✔

Sepatu converse usang ✔

Setelah merasa penampilannya cukup. Ia pun turun ke bawah dan sarapan, seperti biasa di ruang makan ia mendengar ayah dan bunda nya yang sedang bercerita dengan kakaknya sambil tertawa. Vierra tersenyum miris melihat mereka yang tertawa bahagia tanpa menghiraukan keberadaannya di ruang makan. Ia makan makanannya dengan cepat. Setelah sarapan ia pamit kepada orang tuannya dan kakaknya walaupun percuma saja dia berpamitan karena tidak pernah di gubris sama sekali oleh mereka.

Ia ke sekolah memakai mobil lamborgini nya yang ia beli dengan uangnya sendiri dari hasil menjadi model.

Ia memarkirkan mobilnya di parkiran khusus. Ia turun dari mobil dan berjalan ke kelasnya dengan muka datar. Sampai di depan kelasnya ia mengetok pintu berwarna putih gading.

"Masuk."

"Maaf bu,  saya murid baru. "

Ibu Merry hanya menganggukkan kepalanya, "Oh anak aklerasi itu yah, maju ke depan dan perkenalkan dirimu. "

"Vierra Graceviella, pindahan dari Gerald school." Kata Vierra

Virrra sengaja tidak memakai marga keluarganya. Ia rasa tidak mempunyai keluarga lagi semenjak kejadian belasan tahun lalu.

"Vierra kamu duduk di samping Anabell, Anabell angkat tanganmu" kata bu Merry. Orang yang bernama Anabell mengangkat tangannya.

"Baik bu," kata vierra

Vierra  berjalan menuju tempat duduknya, di tengah perjalanan ia tersandung akibat kaki seseorang.

"Uppss, sorry yah gak sengaja" kata orang yang menyenggolku. Ku lihat name tag nya Clarissa Amanda Polo, dari keluarga polo eh. Tunggu saja permainanku selanjutnya Clarissa.

"Ehh i..iyaaa" kataku pura-pura gugup

Kringggg...

Bel istirahat berbunyi, aku membereskan buku-buku ku dan memasukkan nya ke dalam tasku. Lalu aku berjalan ke arah taman belakang sekolah dan duduk di salah satu kursi yang terdapat di taman tersebut.

Tengah asik memandang taman sekolah aku merasakan ada yang memegang bahu kananku. Ku tolehkan kepalaku kepada orang yang memegangku itu.

Alisku terangkat saat melihat seorang gadis.

"Kita belum kenalan tadi, namaku Anabell Claire Yosh kamu bisa memanggilku Ana." Katanya

"Hhmm." Gumamku

"Mulai hari ini kamu menjadi sahabatku dan aku tak mau memanggilmu vierra, aku akan memanggilmu Grace." kata nya

"Eh."

"Kenapa? Apakah kamu tidak mau bersahabat denganku" tanya nya

"Tidak juga hanya saja kita baru bertemu" kataku. Baru kali ini ada yang mau berteman denganku apalagi bersahabat.

"Tidak apa, aku tau kalau kamu orang nya baik hanya saja kamu menutupi semuanya" kata nya sembari menatapku dan tersenyum

"Hmm, baiklah kita bersahabat" kataku sembari tersenyum lebar.

Sejak kejadian di taman itu, mereka bersahabat. Saling melengkapi satu sama lain, Ana sudah mengetahui semua tentang Vierra.

avataravatar