1 Ada apa dengan mereka?

V melangkah mundur dan bertanya kepada Soyun "Apa maksud mu? Eri bersama mu?"

"Ya, Eri ada bersama ku, Eri sesuatu yg penting yg akan kamu cari" Jawab Soyun dengan nada angkuh.

V kembali duduk "Baiklah. Bicara dengan jelas, bagaimana kau bisa mengenal Eri?" Tanya V lagi , V sangat penasaran dan mencoba menahan emosinya.

"Eri, seorang wanita yg duduk di halte dengan sebuah koper besar di sampingnya. Dia menangis, sepertinya seseorang menyakitinya. mmm. Apa kamu menyakitinya?" Jelas Soyun kepada V.

Pernyataan Soyun sangat menyayat hati V, V semakin merasa bersalah dengan spontan dia menjawab pertanyaan Soyun "Ya, aku benar. Sekarang dia ada dimana, aku ingin menemuinya??"

Melihat respon V yg sangat berbeda, Soyun merasa heran, Soyun merasa melihat V yg baru berbeda dengan V yg dia kenal yaitu V yg tidak pernah khawatir soal wanita.

"Kau mengkhawatirkannya?, Apa ini benar V?"

"Ini sangat menarik, adik ku V mengkhawatirkan seorang wanita biasa yg tidak ada apa apanya" Soyun terus mengucapkan pernyataan yg menunjukkan keheranannya dengan respon yg ditunjukkan V untuk Eri.

"Cukup!! , antar aku menemuinyAAAAAAAA!!!" V berteriak dan hampir mengarahkan tinju ke wajah kakaknya

Jerd pun menghalangi V yg sudah mulai tidak tertahan emosinya.

Melihat adiknya yg begitu berbeda, dan begitu sangat memaksa untuk bertemu dengan seorang wanita, Soyun semakin penasaran, dengan apa yg sebenarnya yg terjadi diantara mereka berdua, dan mengapa Eri terlihat spesial di mata V.

"Dengar V, kau tidak perlu emosi, dan melihat kekhawatiran mu, seharusnya kau berterima kasih kepadaku!!" Kata Soyun kepada V yg mencoba memukulnya.

Melihat V dan Soyun yg sudah mulai terbawa kedalam masalah masa lalu, Jerd pun mencoba menengahkan "V, Soyun, Cukup!. Soyun , tunjukkan jalan ke tempat Eri dan V bersikaplah baik , Soyun benar , kamu harusnya berterima kasih"

V tidak berniat sedikitpun untuk mengucapkan terima kasih, meski begitu Soyun tetap memberitahu dimana Eri berada.

"Eri ada di rumahku, kalian bisa menjemputnya disana"

Jerd dan V langsung bergegas pergi ke rumah Soyun. Berbeda dengan Soyun yg tetap merasa heran dengan respon V yg begitu tidak masuk akal.

Soyun semakin bersemangat, dia bersemangat untuk membalaskan sesuatu hal yg sudah lama di pendamnya tanpa ada seorang pun yg tau. Dia bertujuan untuk menggunakan Eri sebagai alatnya untuk membalas adiknya .

V dan Jerd sampai lebih dulu di rumah Soyun. V masuk dan menekan bel yg berada di dekat pintu rumah Soyun.

Pembantu V membukakan pintu, dan V menerobos masuk dan langsung mencari Eri sambil memanggil manggil nama Eri "Eri, Nona Eri, ini aku V. Nona Eri"

Mendengar V yg mencari Eri, pembantu Soyun menunjukkan kamar tempat Eri beristirahat. V langsung berlari menuju kamar tersebut dan masuk kedalam kamar tanpa mengetuk.

"Nona Eri" Eri terkejut melihat V yg berdiri di depan kamar itu, V kemudian berlari dan menghampiri Eri dan memeluknya "Nona Eri, maafkan aku, aku sangat khawatir saat aku tau kamu tidak ada di apartemen.

Soyun yg terakhir sampai, dia melihat susasana dikamar saat V memeluk Eri, Dia merasa risih dan keluar dari kamar itu.

Eri, hanya bisa terdiam saat V memeluknya. Dia senang ternyata V mengkhawatirkannya. Lalu V pun mengajak Eri untuk pulang "Nona Eri, kemasi barang barang mu. Kita harus pulang sekarang. Aku lapar, kamu belum memasak hari ini"

Mendengar V yg begitu khawatir, hati Eri luluh dengan begitu mudah, V sangat pandai membujuk Eri.

Mereka berdua pun berjalan keluar dari kamar, V membawa koper Eri. V ingin langsung keluar dari rumah itu, tetapi Eri tidak , Eri pergi mencari Soyun dan mengucapkan trima kasih.

"Terima kasih Soyun, kamu sudah memberiku tempat saat aku sedang tidak tau harus kemana"

Soyun menjawab dengan nada yg sangat datar "Tidak perlu berterima kasih, pulang lah" dia tidak memberi tau kepada Eri bahwa dia kakak nya V.

V pun begitu, dia bahkan tidak mengucapkan terima kasih kepada Soyun, dia langsung membawa Eri pulang begitu saja.

Mereka sudah pergi dan tinggal Soyun yg semakin yakin untuk membalas dendam. Ntah apa yg membuat Soyun begitu menyimpan dendam kepada adiknya. Soyun memegang foto dan meremukkannya sambil berkata dengan sangat terlihat kebencian di wajahnya.

"V, kau harus merasakan, apa yg aku rasakan. Sepertinya wanita itu istimewa untuk mu . hh" Begitu jelas kebencian Soyun kepada V terpancar dari senyum jahatnya.

Disisi lain, V dan Eri yg sudah tiba di apartemen sedangkan Jerd tidak ikut ke apartemen, Jerd pergi mengurus jadwal syuting V.

Tinggal Eri dan V berdua di apartemen. Mereka duduk di ruang tv, namun beda sofa, suasana canggung mulai terasa. V membuka pembicaraan "Maaf untuk apa yg aku lakukan padamu pada malam itu, aku tidak tau kalau " Belum selesai berbicara Eri memotong pembicaraan V.

"sudah tidak perlu dibahas lagi, kamu lapar bukan, aku masakkan makanan ya?" Eri mencoba mengalihkan pembicaraan.

Saat hendak ke dapur V menangkap tangan Eri, menahannya dan berkata hal yg sangat membuat Eri tersentuh

"Nona Eri, aku berjanji, hal seperti itu tidak akan terjadi lagi, sampai kita. . . akhirnya menikah"

kalimat kalimat itu begitu indah terucap dengan nada bicaranya yg hangat. Eri sangat terkesima dan perasaannya ke V perlahan berubah dari penggemar menjadi rasa sayang.

Eri pun menjawab hanya dengan anggukan kepala yg sangat lembut, dan senyum kecil yg berusaha di sembunyikannya.

Eri memasak makanan untuk V dan menemaninya makan siang. V makan dengan sangat lahap. Selesai makan siang V permisi kepada Eri untuk syuting "Nona Eri, aku keluar sebentar, aku ada jadwal syuting hari ini. . . Mmm aku harap saat aku pulang, kamu ada disini"

V sepertinya tidak mau kehilangan Eri untuk kesekian kalinya. Eri menjawab dengan wajah nya yg mulai merona "Baiklah, Aku tidak akan kemana mana"

V mengangguk dan menahan rasa senang agar tidak terpancar diwajahnya. V pun keluar dan menutup pintu.

Eri melanjutkan bersih bersih, dan tiba tiba suara bel berbunyi "Siapa itu? Apa mungkin V? tapi dia bisa langsung masuk , mengapa harus menekan bel"

Eri berjalan dan melihat siapa yg menekan bel , dan ternyata itu adalah Soyun, Eri langsung membukakan pintu.

"Hi Eri. Boleh aku masuk?" Sapa Soyun.

Kedatangan Soyun mengejutkan Eri, dia pun mempersilakan Soyun masuk.

"Silahkan duduk" Eri mempersilakan Soyun duduk.

"Bagaimana bisa kamu tau tempat ini? dan kamu tau aku tinggal disini" Tanya Eri dengan sangat penasaran.

Soyun pun menjawab namun tidak memberitau kebenarannya "Aku dan V adalah teman baik sebelumnya. Dan suatu alasan merusak persahabatan kami, Aku yakin dia tidak akan suka aku mampir kesini" Soyun seolah memberi kode kepada Eri agar tidak memberi tahu V.

Eri pun menangkap kode itu "Tidak, aku tidak akan memberi taunya, tapi ini suatu kebetulan sekali, aku di selamatkan oleh sahabat V"

"Sahabat? Mantan sahabat mungkin lebih tepatnya" Soyun mencoba mengingatkan Eri yg sedang mengambilkan segelas jus untuk Soyun.

"Silahkan di minum" kata Eri sambil meletakkan jus di meja tepat di depan Soyun.

Soyun meminum jusnya dan mulai memberitahu tujuannya datang ke tempatnya .

"Kedatanganku kesini, seperti yg kamu tau, aku dan V tidak berhubungan baik, walau begitu aku berharap kita tetap bisa berteman" Kata Soyun dengan tujuan dimulainya sandiwaranya yg sudah direncanakannya.

Eri yg polos tentu tidak menyadari, dia berpikir, Soyun tulus ingin berteman "Kamu ini bicara apa, tentu kita berteman, tak peduli seburuk apa hubungan mu dengan V. Ok, kamu tidak perlu khawatir"

Soyun tersenyum sangat manis namun berbeda dengan apa yg dipikirkannya "Kamu sangat baik Eri, dan akan lebih baik jika kita bekerja sama untuk menghancurkan V" gumam Soyun di dalam hatinya.

"Kalau boleh aku tau , apa yg membuat kalian sampai seperti ini ?" Tanya Eri penasaran tentang hubungan Soyun dan V.

"Nanti kamu pasti akan tau. Apakah , untuk menjadi teman mu, kamu harus tau masalah pribadiku?" Bukannya memberi jawaban, Soyun malah membuat Eri menjadi merasa tidak Enak.

"Tidak, tentu tidak. Kita berteman, tentu saja. Ceritakan padaku saat kamu sudah siap"Eri merasa tidak enak karena pertanyaannya membuat Soyun sedikit sensitif.

"Baiklah, dimana ponselmu?"Soyun meminta ponsel Eri. dan Eri memberikannya, Soyun pun menyimpan no nya di ponsel Eri.

"Itu no ku, aku harap lain waktu kita bisa keluar bersama untuk minum ice cream, kamu suka ice cream? Soyun mengembalikan ponsel Eri.

"Ice cream. ya tentu aku suka. Semua orang suka ice cream" Eri menyetujui ajakan Soyun. Soyun pun berdiri dan berpamitan untuk pulang.

"Baiklah, hubungi aku jika kau butuh bantuan, aku harus pergi, V akan marah besar jika dia melihat ku disini" Soyun berjalan keluar dan Eri pun mengantarkannya .

Saat di depan pintu hendak menutup pintu tiba tiba Soyun menahannya dan berkata "Soal tidak suka ice cream , V tidak suka ice cream. Sampai jumpa Eri"

Mendengar pernyataan Soyun, Eri pun menjadi penasaran" Apa benar ada orang yg tidak suka ice cream, tapi kenapa ya? Apa V ada penyakit diabetes??"

Eri menerka nerka alasan V tidak suka ice cream.

Rasa penasaran Eri dengan alasan V tidak suka ice cream semakin membuatnya penasaran dengan hal itu. Sampai suatu ketika dia memutuskan untuk membuktikan perkataan soyun itu.

"Baiklah hari ini aku akan membuat ice cream, dan aku akan membuktikan apa benar yg dikatakan oleh Soyun" Eri pun mempersiapkan semuanya dan dia membuat ice cream untuk di berikannya kepada V.

Malam tiba, suara seseorang masuk pun terdengar "Aku sudah pulang, Eri , Nona Eri" ternya itu V dan dia langsung memanggil manggil Eri . Dia memastikan Eri menjawab saat dia memanggilanya.

Eri" Ya, aku disini" Eri keluar dari kamarnya.

"Oh, syukurlah. Aku pikir kamu pergi lagi" V menggaruk kepala yg mulai salah tingkah karena khawatirnya hal kemarin terjadi lagi.

"Kamu sudah makan malam?" tanya V kepada Eri. Eri pun menjawab dia sudah makan malam.

V pun menjelaskan dia juga sudah makan malam saat tadi ada pertemuan untuk kontrak syuting iklan. V khawatir Eri menunggunya untuk makan malam.

"Duduklah, aku membuatkan mu sesuatu" Eri memaksa V duduk, dia pergi mengambil ice cream dari lemari es.

V pun duduk dan menunggu Eri menunjukkan apa yg sudah di buatnya, sambil melihat ponselnya.

"Taddaaa" Eri memberi ice cream kepada V . Dan V meletakkan ponselnya di sebelahnya, dia melihat ice cream di tangan membuat raut wajahnya berubah menjadi sangat marah, dan dengan kuat dia melempar ice cream itu dan hampir mengenai Eri.

V sangat marah dan membentak bentak Eri

"AKU TIDAK SUKA ICE CREAM, AKU PERINGATKAN KAU UNTUK TIDAK PERNAH MENUNJUKKAN ICE CREAM LAGI DI HADAPANKU!!! KAU MEMGERTI !!"

Sehabis melemparkan ice cream buatan Eri, V masuk ke kamarnya dengan membanting pintu kamarnya dengan sangat kuat.

Eri pun, terkejut, dan ketakutan melihat V yg benar benar marah hanya kerena ice cream.

Dengan perasaan sangat kecewa air matanya yg mulai menetes dia membersihkan ice cream itu dan bertanya tanya di dalam hatinya "apa salahnya dengan ice cream, mengapa dia begitu marah"

Disisi lain, V yg berada di kamarnya. Begitu sangat terpukul mengingat kenangan buruk tentang ice cream yg tidak pernah bisa dia lupakan ....

Bersambung.

avataravatar
Next chapter