1 ASAL MULA

Di abad ke-16. Abad yang masih dalam peperangan di mana antara manusia dan para monster saling bertarung. Bayi, anak-anak dan beberapa orang yang tidak berdosa menjadi korban. Manusia saat itu dan para monster sama-sama rakus akan kekuasaan. Manusia yang dalam pimpinan raja Fros dan para monster dalam pimpinan raja iblis drayken.

Salah satu penyihir terkuat yang tidak memihak antara ke duanya, selalu mendengar tangisan anak kecil dan keputus asaan para manusia dan para monster yang tidak bersalah.

Saat perang besar pun terjadi. Penyihir dengan pakaian yang menutupi setengah wajahnya dengan kain, bergerak ke tengah perang dan mengeluarkan cahaya besar dari tongkat kecil yang digengam erat ditangannya.

Cahaya yang mengarah ke langit bagaikan pilar, membuat semuanya yang sedang berperang berhenti dan terfokus pada satu titik terang yang di sebabkan oleh penyihir tersebut.

Cahaya tersebut dengan mantranya membuka dimensi dunia untuk para monster yang berperang yang mengikuti pimpinan Raja iblis dan para monster lalu tertarik bagaikan tarikan gravitasi dari kekuatan penyihir tersebut.

Dengan kekuataan yang sangat besar. Penyihir yang tidak di kenali sama manusia dan monster, mulai membuka perbatasan dunia untuk para monster.

Raja iblis yang melihat pasukannya tertarik langsung menyerang penyihir tersebut. Perang satu lawan satu pun terjadi. Raja Fros yang melihat pertarungan hanya diam. Raja Fros ingin mengambil ke untungan dari pertarungan tersebut.

Raja Fros ingin ke duanya lelah dan baru ikut menyerang. Raja iblis dengan segala kekuatannya menerjang penyihir tersebut, namun karena penyihir itu memiliki segala kekuatan pertahanan dan serangan besar sehinga dapat membuat Raja iblis terpojok.

Pertarungan yang memakan waktu hampir 1 hari, akhirnya membuat Raja iblis kelelahan. Penyihir itu pun mengarahkan tongkat ke Raja iblis dan melancarkan sebuah mantra sehingga tongkat itu pun bercahaya dan sekilas cahaya itu mengarah ke Raja iblis dan cahaya itu melingkari Raja iblis sehinga membuat raja iblis terangkat.

Penyihir itu pun segera memasukkan Raja iblis ke dimensi dunia lain. Para pengikut iblis yang sudah terkurung di dimensi tersebut hanya tersisa raja iblis.

Raja iblis yang setengah badan telah masuk ke dimensi tersebut berusaha untuk melawan. Raja iblis pun tau dia tidak akan bisa untuk keluar. Raja iblis mengeluarkan setitik cahaya hitam dari ujung jarinya. Cahaya itu pun langsung melayang ke udara.

Penyihir yang melihat cahaya hitam itu pun langsung segera ingin menghancurkan cahaya hitam tersebut namun karena dia harus fokus ke Raja iblis untuk menyegel Raja iblis ke dimensi lain, sehingga membiarkan cahaya hitam itu menjauh dan menghilang.

"Meski pun aku kalah dan tersegel dalam dimensi ini. Ingat, ini hanya permulaan saja. Di saat aku bangkit kembali. Aku akan lebih menghancurkan dunia kalian," ucap Raja iblis sambil tertawa dan akhirnya seluruh tubuhnya terhisap ke dalam portal dimensi lain.

Saat itulah penyihir menutup pintu portal dan sekilas pintu tersebut menjadi sebuah kalung. Penyihir itu pun mendekati kalung tersebut yang tergeletak di tanah.

Setelah mengambil kalung tersebut. Raja Fros berlari ke arah penyihir yang mencoba untuk menyerang.

Penyihir itu pun mengeleng-mengeleng kepalanya yang melihat raja Fros yang ingin menyerang dirinya.

Penyihir itu pun langsung menghindari serangan Raja Fros. Penyihir itu pun melayang ke udara.

"Kau Raja Fros. Kalian hanya manusia biasa. Jangan melawan aku," penyihir itu pun secara perlahan menghilang dari hadapan Raja Fros.

Penyihir itu tiba di sebuah gedung seperti sekolah, namun bentuk sekolah sangat besar dan menjulang tinggi. Gedung yang memiliki banyak bagunan namun tetap saling terhubung satu sama lain.

Penyihir itu pun sampai di depan gerbang utama sekolah. Gerbang itu pun terbuka ke arah atas. Dirinya segera masuk dan melihat para beberapa anak remaja dan para pengajar di sekolah berdiri menyambutnya.

Penyihir itu membuka penutup mukanya. Terlihat penyihir wanita yang masih muda yang seumuran 25 tahun.

Seorang pria yang sangat tua yang berumur 72 tahun mendekat ke arahnya.

"Saat awal dirimu masuk ke sekolah ini. Aku tau kau orang terpilih yang telah diramalkan. Dari cara kamu menguasai beberapa mantra cahaya dan kegelapan dengan cepat. Kamu juga menciptakan beberapa mantra baru serta pegabungan mantra. Dirimu sangat jenius Luria Varnis," ucap pria tua tersebut sambil tersenyum ke arah Luria.

"Terima kasih Pak Edmerson," Luria juga tersenyum ke Pak Edmerson.

"Mari ke ruangan saya," ucap Pak Edmerson yang merupakan kepala tertinggi di sekolah penyihir.

"Iya Pak."

Luria dan beberapa orang kembali ke tempat masing-masing. Kecuali Luria dan Pak Edmerson menuju ke ruanganya.

Setelah mereka sampai. Luria melihat beberapa guru yang duduk menunggu kedatangan Pak Edmerson dan Luria.

"Selamat datang Luria. Aku senang dengan dirimu yang telah menyegel Raja iblis," ucap salah satu guru ke Luria.

"Terima kasih Pak," ucap Luria dengan senyum.

"Ceritakan untuk selanjutnya Luria. Kami mau tau," pintak Pak Edmerson sambil duduk di bangku meja kerjanya.

Luria mengambil sebuah kalung dalam saku bajunya.

"Di dalam kalung ini adalah kunci membuka segel Raja iblis. Jika ini di salah gunakan dan sampai jatuh ke tangan yang salah. Maka segel yang menahan Raja iblis akan hancur dan Raja iblis bisa kembali ke dunia ini," ucap Luria sambil menyerahkan kalung tersebut ke Pak Edmerson.

Setelah memberikan kalung tersebut ke Pak Edmerson. Dirinya melihat ke semua orang dalam ruangan tersebut satu persatu.

"Suatu saat dalam waktu yang lama, aku tidak akan tau kapan segel itu akan melemah. Tapi jika saat segel itu melemah, kita harus memperkuatnya kembali dengan mantra umum penyegel. Asalkan kuncinya ada di kalung itu aman. Raja iblis tidak akan bisa membuka portal," ucap Luria melihat kalung yang di pegang sama Edmerson.

"Raja iblis sebelum dia sepenuhnya masuk ke dalam dimensi yang aku buat untuk menyengelnya. Raja iblis sempat melancarkan cahaya hitam kecil ke udara," ucap Luria menjelaskan.

"Cahaya apa itu?" ucap salah satu pria yang duduk mendengarkan perkataan Luria.

"Itu reingkarnasi Raja iblis. Aku tidak tau ke siapa dikirimnya. Bisa jadi ke bayi yang baru lahir. Aku merasa bayi yang akan di singah oleh raja iblis bukanlah manusia, karena manusia normal tidak ada kekuatan. Bisa jadi kalangan bayi penyihir."

Setelah mendengarkan pembicaraan Luria. Para orang yang berada di ruangan merasa panik dan cemas kalau Raja iblis akan bangkit kembali.

"Setelah aku meninggal suatu saat nantik. Orang yang terpilih akan muncul lagi. Tergantung dari dirinya bisa atau tidak mencegah Raja iblis jika bangkit kembali," Luria pun segera pamit dan keluar dari ruangan.

Pak edmerson yang melihat Luria hilang dari pandangannya. Pak Edmerson memintak ke pada para pengajar untuk merahasiakan cerita ini ke siapapun termasuk menjalani hari-hari seperti biasa dan melupakan peristiwa ini agar tidak menimbulkan masalah dan cemas serta menjaga info dari musuh-musuh yang punya niat untuk memanggil Raja iblis kembali.

Bersambung.

avataravatar