webnovel

Prolog

Evelyne POV.

Pagi yang cerah di kota London. Namaku Evelyne Wilsen. Aku tinggal di apartemen seorang diri. Jika kalian bertanya dimana keluargaku berada, mereka ada di dunia lain,Dunia Immortal,kalian bisa menyebutnya begitu. Aku berumur 18 tahun di dunia manusia dan sekitar 85 tahun di Dunia Immortal.

Aku merupakan anak terakhir di keluargaku. Aku bisa dibilang istimewa, karena jika yang lahir pertama mendapatkan darah keturunan dari kedua orang tua,maka di keluargaku aku dan kakakku yang pertama yang mendapatkanya. Ku rasa perkenalan nya sudah cukup sampai disini saja. Dan inilah kehidupanku.

Evelyne POV end.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Author POV.

Pagi yang indah dan cerah di kota London. Evelyne yang baru bangun tidur cantiknya karena suara alarmnya. Dia bergegas membereskan tempat tidur lalu menuju kamar mandi.

S

K

I

P

Selesai mandi,Evelyne memasak si dapur untuk dirinya sendiri. Sambil bernyanyi Evelyne memasak. Setelah masakannya matang,lalu dibawa ke meja makan.

S

K

I

P

Sudah hampir 15 menit Evelyne mengendarai mobilnya menuju sekolahnya.

"Hampir saja terlambat"kata Evelyne setelah melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.

"Hai Ev, selamat pagi" terdengar suara yang tidak asing bagi Evelyne.

"Oh,hai Rose, selamat pagi juga" jawab Evelyne dengan senyum yang manis.

"Apa kau juga baru datang,Rose?" tanya Evelyne kepada orang yang menyapa nya tadi. Rose adalah sahabat dekat Evelyne.

Bahkan mereka menganggap saudara satu sama lain.

Saat mereka menuju ke kelas,tiba-tiba--

"Dor"

--Ada seseorang yang mengejutkan mereka.

"Dasar Willa!" seru Rose setelah menyadari siapa yang mengejutkan mereka berdua -- Evelyne dan Rose--

"Ya Sorry" "habis kalian asik mengobrol sampai tidak menyadari kalau aku ada dibelakang kalian" kata Willa mengelak untuk disalahkan.

Tak lama mereka bertiga sampai di kelas. Saat mereka hendak masuk sudah ada pria yang menyegat mereka.

"Dari mana kalian? Tumben baru dateng ?

Biasanya juga udah dari tadi?" Kata orang yang menyegat tadi.

"Sorry,Kev" kata mereka bertiga berbarengan.

"Gue tadi kesiangan" jawab Rose.

"Gue tadi kena macet" jawab Willa

"Ooh. La elo Ev,kenapa baru berangkat?" Tanya Kevin ke Evelyne.

"Emm,gue habis mampir ke kantin,beli minum" jawab Evelyne.

Memang tadi Evelyne mampir ke kantin buat beli minum,habis itu ke kelas dan bertemu dengan ke dua sahabat dekatnya.

"Ooh. Ya udah masuk yuk. Bentar lagi bel bunyi" " O iya. Lu pada liat Edward enggak?" ajak Kevin lalu bertanya kepada tiga sahabatnya itu.

Ketiganya cuma gelengin kepala,tanda mereka nggak liat Edward.

"Apa jangan-jangan dia bolos lagi?" tebak Willa yang lebih mengarah ke pertanyaan.

"Udahlah,jangan mikir yang macem-macem. Paling juga si Edward telat" kata Kevin. Yang lainnya cuma ngangguk meng-iyakan.

Mereka udah duduk di kursi masing-masing dan guru juga sudah masuk ke kelas. Bel sudah bunyi 5 menit yang lalu.

Saat sekitar 5 menit pelayanan,ada seseorang yang masuk ke kelas dengan terburu-buru dengan penampilan seragam dan rambut yang berantakan.

"Maaf pak, saya terlambat" kata orang tersebut yang tidak lain adalah Edward. Orang yang dicari-cari oleh mereka berempat-- Kevin,Rose,Willa,Dan Evelyne--

"Benerkan telat. Dasar Edward" batin Kevin.

"Dasar Edward, selalu saja terlambat" batin Willa dan Rose.

"Kapan sih anak ini bisa berubah" batin Evelyne.

"Apa alasan kamu untuk keterlambatan ini?" tanya pak guru yang mengajar di kelas. Jangan lupa dia mentap Edward dengan tatapan mata yang tajam.

"Saya ada urusan keluarga tadi,pak" jawab Edward seadanya.

Pak guru mengangguk dan menyuruh Edward duduk di kursinya. Dan pelajaran dimulai kembali tanpa ada gangguan.

S

K

I

P

Pelajaran sudah selesai,dan kini waktunya istirahat. Evelyne dan yang lainnya pergi ke kantin.

Sampai di kantin mereka langsung memesan makan dan minum. Lalu mencari tempat untuk duduk dan makan. Mereka duduk di sebelah pojok.

Sambil menunggu pesanannya datang mereka berbincang dan bergurau. Tak lama pesanannya datang. Tak menunggu lama mereka langsung memakannya.

Tak butuh waktu lama makanan mereka sudah masuk ke dalam perut. Dan mereka melanjutkan acara menjahili Rose. Rose yang dijahili hanya cemberut.

Tak lama bel masuk berbunyi. Mereka segara membayar pesanan mereka dan masuk ke kelas.

S

K

I

P

Jam sudah menunjukkan jam 2 siang. Kelas sudah selesai. Evelyne dan yang lainnya memutuskan untuk mampir ke kafe yang biasa mereka datangi.

S

K

I

P

Jam sudah menunjukkan jam 5 sore. Mereka sudah pulang ke rumah masing-masing sejak 2 jam yang lalu.

Author POV end.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Evelyne POV.

Sejak sampai di rumah,aku segera membersihkan diri dan bersiap untuk ke hutan. Kalian pasti bingung untuk apa aku ke hutan. Jawabannya adalah untuk menemui keluargaku yang berada di Duni Immortal.

Selesai membersihkan diri,aku bersiap untuk pergi. Aku pergi ke walk in closet. Aku mengambil baju lengan panjang warna putih dengan belang hitam dan rok hitam pendek. Setelah itu aku mengambil sepatu hitam dengan tali putih. Dan tas hitam untuk membawa dompet dan handphone ku.

(Kurang lebih seperti itu pakaiannya)

Setelah itu aku mengambil kunci mobil yang tergantung di dekat pintu. Aku keluar dan mengunci pintu. Saat aku berjalan beberapa langkah tiba-tiba ada yang menepuk bahuku. Saat aku menoleh ternyata temanku yang tinggal di samping apartemenku. Namanya Ghani Steel. Dia sama sepertiku, makhluk Immortal, hanya saja beda kaum.

"Kau ingin ke mana,Ev?" Tanya Ghani kepadaku.

"Aku ingin pulang ke istana" jawabku.

Ghani menatapku seolah bertanya "untuk apa". Aku yang mengerti arti tatapan itu pun langsung menjawab.

"Untuk bertemu keluargaku. Aku sudah merindukan mereka" "kau sendiri ingin kemana?" Tanyaku saat melihat Ghani berpakaian rapi.

"Emm~ aku ingin pergi jalan-jalan bersama temanku" jawab Ghani.

"Ohh. Ya sudah. Aku duluan ya,Ghan". Dia hanya mengangguk meng-iyakan. Setelah itu aku masuk ke dalam lift dan menekan tombol yang langsung membawaku ke parkiran.

Aku pun langsung masuk ke dalam mobil dan menyalakan musik. Saat hendak menjalankan mobilku Elvy--wolfku-- memindlikku.

"Ev,sepertinya ada yang memperhatikan kita sejak sampai di parkiran"

"Benarkah? Kenapa aku tidak tau?" Jawabku yang juga lewat mindlik.

"Karena kau payah"

"Enak saja. Jika aku payah maka kau juga payah. Ingat aku adalah kau dan kau adalah aku. Kita sama" jawabku sambil terkekeh kecil di akhir kalimat ku. Elvy hanya mendengus lalu kembali bicara.

"Bagaimana kalau kita pancing ke hutan yang salah?"

"Maksudnya?aku tidak mengerti" jawabku sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal.

"Sudahlah. Biar aku saja yang menyelesaikannya. Ev,aku pinjam tubuhmu. Dan kau tidak usah berisik"

"Baiklah" hanya kata itu yang aku keluarkan. Selanjutnya kami sudah berganti shift. Dengan Elvy yang mengendalikan tubuhku.

Evelyne POV end.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Next chapter