1 prolog

Di antara gelapnya malam, tampak seorang gadis berkuncir kuda sedang berjalan sedirian menyusuri trotoar.

Di tangan kanannya tampak sedang memegang sebuah kresek hitam yang entah apa isinya, dan terdengar suara ocehan tidak jelas dari bibir mungil miliknya.

"Harusnya tadi abis main hujan-hujanan aku beli stok persediaan pembalut, kalau tiba-tiba tamunya dateng kayak ginikan ribet jadinya, malem-malem harus keluar rumah." Gumamnya tiada henti sambil terus berjalan.

Dia adalah Vee, gadis berusia 16 tahun yang memiliki nama lengkap Alviera queena, dia tinggal di sebuah rumah yang ia beli dengan uang hasil kerjanya. Kemana orang tuanya? sejak berumur lima bulan Vee sudah di titipkan di Panti asuhan Cakrawala.

Ia sudah pernah bertanya kepada bunda Sanya tentang keberadaan orang tuanya. Btw, bunda Sanya adalah ibu panti yang merawat Vee dan adik-adik pantinya sejak mereka di tinggalkan orang tua mereka.

Namun karena Vee merasa ia sudah cukup besar dan sudah bisa hidup dengan mandiri, akhirnya ia memilih bekerja di sebuah cafe dan menabung untuk membeli rumah untuk dirinya tinggali.

Cukup sulit memang hidup sendiri di usianya yang masih terbilang sangat muda, apalagi ia  harus membagi waktu antara bekerja dan sekolah. Namun, ia tidak pernah mau menyerah karena prinsip hidupnya adalah jika kamu ingin sukses maka kamu harus mau berjuang. Karena sukses tidak di dapatkan dengan cara yang instan seperti indomie. Dan yang pasti kesuksesan butuh perjuangan.

Oya, untung saja ia mendapatkan beasiswa dari sekolahnya, yang akhirnya membuat dirinya bisa tetap bersekolah meski dengan keadaan yang kurang mampu.

Vee terus bergumam tidak jelas hingga sebuah mobil yang tiba-tiba datang dan membuatnya sangat terkejut. Bagaimana tidak, ketika ia berjalan tiba-tiba ada sebuah mobil yang menabrak tempat sampah yang berada tepat di depannya. Ya tuhan jika tadi ia maju sedikit saja ia tidak tau apa dirinya akan pulang dengan selamat atau tinggal nama saja.

Vee buru-buru mendekati mobil tersebut dan mencoba untuk mengetuk kaca mobil lamborghini aventador itu.

Tok

Tok

Tok

"Hei, apa kamu baik-baik saja?" Masih tidak ada sautan dari orang yang berada di balik mobil tersebut, hingga ketukan yang entah sudah keberapa kali baru pintu mobil terbuka ke atas. Wahhh daebak, memang keren sekali mobil holkay.

Kemudian menampilkan seorang pria berbadan tinggi dan jangan lupakan wajah bak dewa yunani, dengan mata biru, bibir pink, rahang tegas, dan rambut blonde yang sedikit berantakan, yang semakin membuat dirinya terlihat sangat keren.

"Hei, kamu tidak apa-apa." Ucap Vee bertanya karena ia sedikit khawatir dengan keadaan pakaian yang di kenakan pria di depannya ini. Kalian tau, baju yang ia kenakan terdapat banyak tanah walaupun terlihat sekali bahwa pakaian yang ia kenakan adalah pakaian mahal dan bermerk.

Vee sedikit mundur ketika pria tadi mendekati dirinya. Namun ia terlambat, pria itu sudah lebih dulu memeluk tubuhnya. Sangat erat, hingga membuat dirinya sesak.

Dan tak lama setelah itu pandangannya mengabur, namun ia sempat melihat bahwa pria itu tersenyum miring kemudian benda kenyal dan basah mendarah di bibir mungil miliknya, dan seketika semuanya menjadi gelap.

bersambung...

avataravatar