36 35. Dunia Kita

Anita merasa dia sangat hangat dalam tidur lelapnya. Mimpi-mimpinya membawa dunianya jauh lebih bahagia. Mimpi bertemu dengan seseorang walau orang itu selalu menyakiti perasaannya. Namun dia percaya sebuah takdir itu akan selalu memihaknya.

Disaat dia sedang bermimpi indah, namun sentuhan itu mengganggu dunianya lagi, dia pun membuka kedua matanya. Masih samar-samar, setelah itu dia mencium aroma kopi di dekatnya.

Sebuah asap mengepul ke atas, dia masih belum sadar apa yang terjadi padanya. Lalu dia melirik sekitar wilayah kamar. Ya, dia berharap ini adalah kamarnya yang sudah lama dia tempati selama empat bulan.

Tapi, sekali lagi dia memastikan kembali, dia merasa tidak asing dengan kamar ini. Ya, kamar yang pernah dia lakukan hubungan dengan seseorang.

"Kau sudah bangun?" Suara berat tidak asing lagi menyapa Anita. Dengan cepat dia menoleh. Wajah yang pernah dia cintai, tapi harus dia kubur dalam-dalam sekarang berada di depan matanya.

Senyuman memancarkan pesona cinta untuk Anita. Anita masih sibuk dengan pikirannya, kemudian dia bangun dari tidur tetapi dia baru sadar, sekarang dia tidak memakai pakaian apa pun.

Pria itu masih dalam keadaan biasa-biasa saja, kemudian memberikan secangkir kopi hangat kepada Anita.

"Aku sudah buatkan kopi hitam buatmu, aku tau kau sangat suka dengan aneka ragam rasa kopi," ucapnya lembut. Tapi Anita tidak menerimanya. Dia lebih sibuk mencari ponselnya. Dia pasti akan dicari oleh Antoni.

"Ponselmu rusak," ucapnya lagi.

Anita berhenti, dia tidak yakin kalau ponsel miliknya rusak. Dia tidak ingat apa yang terjadi apanya tadi malam. Dia hanya mengingat keluar mencari makan kemudian bertemu dengan Nando di sana.

Dalam seketika Anita teringat sesuatu sekarang. Dia memesan minuman beralkohol untuk membuang rasa penat pada pikirannya. Kemudian, Anita merasa itu tidak mungkin.

"Kau sudah mengingatnya, aku tau kau tidak akan lupa dengan permainan kita semalam, kau tau aku sangat rindu setiap sentuhan mu itu. Dan ..."

Anita tidak beri kesempatan pada Andre berbicara. Dia turun dari ranjang tetapi sebuah tangan menarik kembali berbaring di sana. Sontak Anita tertekan pada sikap Andre.

"Kau mau ke mana? Jangan pergi tanpa kata-kata, kau tau aku hampir gila, frustrasi memikirkan dirimu. Aku hanya sebentar keluar untuk mengurusi semua masalah menimpamu. Aku tau kau tertekan, tapi apa pantas kau lakukan padaku dengan cara menghilangkan jejak?" ucapnya pelan tapi nadanya menahan amarah.

Andre tidak akan lagi menyakiti Anita meskipun saat ini dia sangat marah. Ya, marah pada kehidupannya. Mempercayai seorang sahabat, tetapi kronologi mempermainkan dirinya.

Anita tidak bisa berkata-kata, Anita tidak tau jika Andre masih mencari keberadaannya. Tapi dia sudah berjanji tidak ingin mengganggu suami orang lagi. Bahkan pertemuan terakhir dengan Stella saja, Anita sudah bertekad untuk pergi jauh, ya, jauh se mungkin agar Andre tidak bisa menemukannya.

Dibalik kedua bola mata cokelat itu, Anita tidak bisa berbohong jika dia akan melupakan semuanya. Semua kenangan bersama Andre, namun sia-sia, dia memohon kepada Antoni mencarikan pekerjaan padanya. Antoni dengan senang hati membantunya, kenapa dari awal dia tidak mempercayai saja semua perkataan Antoni.

"Bukankah hutang yang kau minta sudah lunas? Aku tidak berhak lagi untuk bersamamu. Bukannya menikah denganmu hanya sebagai imbalan melunasi semua pekerjaan abangku? Apalagi, aku dan kau tidak ada sangkut paut dengan cinta. Kau masih memiliki seorang istri dan anak, seharusnya kau ...."

"ANGELA BUKAN ANAKKU?!" bentaknya, Anita bungkam seketika.

"Aku tidak peduli dia bukan anakmu, tapi kau berhak menanggung jawab sebagai seorang suami, aku bukan ...."

"Aku mencintaimu, aku ingin kau menjadi istriku sesungguhnya. Aku ingin kau menjadi duniaku, menjadikan dunia untuk anak-anak kita!"

Andre dengan kasar mencium Anita, tapi Anita berusaha memberontak, dia tidak suka perlakuan kasar terhadap pria seperti Andre. Tapi apa yang bisa Anita lakukan, dia mencoba untuk melawan, tenaganya dengan tenaga Andre jauh lebih kuat ketimbang dirinya.

Andre tidak akan membiarkan Anita kabur lagi, Andre akan melakukan senikmat mungkin agar Anita tidak akan melawan atau memberontak. Cara paling disukai oleh Anita adalah sentuhan, dan oral pada bagian bibir kemaluannya.

Anita berusaha menahan desahan, namun dia tidak kuasa untuk menahan dan terjadi erotis suara mengundang menikmati di ubun-ubun kepalanya. Anita merasa fly, dia seakan sentuhan itu yang bisa membawa dia merelakan dunia untuk Andre.

Andre bahagia, dia berhasil membuat Anita menikmati aksi hubungan percintaan tersebut. "Aku tau kau tidak akan bisa menolak dengan cara ini, Sayang. Aku akan buat kau jauh lebih nikmat hingga kau menjadi wanita seutuh didalam duniaku, kau hanya istriku satu-satunya," bisik Andre ditelinga Anita.

Anita hanya menikmati serangan lembut dari bibir kemaluannya, dia memegang lengan kekar milik Andre. Kemudian dia membuka kedua matanya begitu sayup seakan memohon untuk lebih dari itu.

Tentu Andre tidak keberatan dia siap memasukan lebih dalam, dengan cinta yang dia taburkan sebagai benih cinta yang sesungguhnya. Andre sangat obsesi hubungan seksual dengan Anita. Pertama pertemuan, pertama menikmati hubungan dengannya. Walau Andre telah lama mengetahui bahwa Anita tidak lagi perawan. Namun dia menyukai setiap balasan dalam hubungan.

Dimulai simpang siur video dengan seorang pria bermain cinta dengan seorang wanita di negara tetangga. Andre tau betapa tertekannya Anita pada dunia kehidupannya. Anita pasti menutupi aib telah direnggut kehormatan tak bertanggungjawab dari pria bajingan itu.

Dengan inilah Andre berani menikahi Anita dengan cara kejam. Menukarkan dirinya demi melunasi hutang-hutang abangnya. Sebagai budak seks. Bukan berarti Anita pantas menjadi istri simpanan Andre.

Anita meremas kain sepreinya, dia merasa benda yang masuk bibir kemaluannya semakin cepat, dia benar-benar menikmati serangan dari Andre, hingga tangan itu berpindah dan menarik wajah Andre, dan mencium bibirnya dengan gairah.

Pasti Andre membalas dengan lembut, semakin dia mainkan lebih dari itu, beberapa menit kemudian Anita melepas ciuman Andre sehingga air liur mereka bersatu, dan sama-sama mengeluarkan cairan di dalamnya. Tetapi Andre membiarkan cairan itu memasuki ke bibir kemaluannya.

Kemudian Anita menjatuhkan Andre di posisi Anita tadi. Padahal Andre perlu mengumpulkan tenaga nya, tapi Anita tiba-tiba menurunkan dirinya dan ....

"Jangan Sayang! Itu jorok ...."

Tapi Anita tidak menanggapi, Andre merasa isapan dari Anita pada kemaluannya sangat hangat dan Andre entah kenapa menyukai perbuatan Anita. Apakah ini yang Anita dia kenal?

Entahlah yang pasti Andre ingin Anita hamil dari bening cintanya. Itu yang dia pikirkan setelah dinyatakan positif, dia tidak akan melepaskan Anita lagi. Memulai dunia baru bersamanya.

****

avataravatar
Next chapter