16 Jatuh ke Pelukannya

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Youyou, ingat. Aku tidak mau pedas. Oh, iya. Tolong bawakan aku es krim vanila."

Dari kejauhan, Ning Youyou menatap Xiao Lan dan Xiao Hong yang sudah naik ke lift menuju ke VIP mall. Lalu, ia hanya menganggukkan kepalanya. Setelah membeli makanan ringan dan es krim vanila yang mereka inginkan, ia membawa barang-barang dan berjalan menuju lift. Ponsel Ning Youyou berdering ketika naik ke lift. Ketika melihat layar ponselnya, ternyata yang menelepon adalah Yi Qianya. Ia segera mengangkat telepon tersebut, "Qianya?"

"Youyou, sudah beberapa hari kita tidak bertemu. Kamu tidak merindukanku?"

"Tentu saja rindu. Aku tidak melakukan hal lain selain merindukanmu," kata Ning Youyou sambil terkekeh. Ia senang bercanda seperti ini dengan Yi Qianya.

"Hahaha... Mendengarmu mengatakan hal ini membuatku sangat senang."

Ning Youyou membawa barang-barangnya dengan satu tangan sambil bersandar di lift dengan tersenyum. Ia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang datang di lift lewat pintu belakang.

"Baiklah, Youyou. Aku tidak mau terlalu banyak bicara padamu. Apakah kamu ingat apa yang aku katakan kepadamu terakhir kali?"

"Kata-kata apa?"

"Tentang makan bersama. Akhir pekan nanti kakakku libur. Bagaimana jika kita pergi ke restoran internasional untuk makan bersama?"

"Akhir pekan ini?"

"Iya, aku sudah memikirkanmu juga. Kamu juga libur akhir pekan ini. Jadi, karena semua orang libur, sudah diputuskan bahwa kita akan makan malam di hari itu."

Ning Youyou berpikir sejenak, lalu menjawab, "Baiklah."

"Baiklah. Janji, ya. Waktu makan bersama, aku akan menjemputmu. Sampai jumpa, sayang. Cium dulu. Muuuaah..."

"Muuaaah..." balas Ning Youyou sambil tersenyum.

Setelah Ning Youyou menutup telepon, ia baru ingat apa yang baru saja dikatakan YI Qianya, Makan malam akhir pekan bersama kakaknya, Yi Beichen. Ning Youyou sudah tidak melihat pria itu selama empat tahun. Entah bagaimana ia sekarang, Ning Youyou belum tahu. Pasti ia tumbuh menjadi lebih tampan.

Setelah lift mencapai lantai puncak, Ning Youyou terhuyung dan hampir jatuh ke depan karena sepatu hak tingginya.

"Aaah…!"

Ning Youyou spontan berteriak dan refleks melindungi benda-benda yang dibawanya, lalu tanpa sadar tangannya mencoba meraih sesuatu untuk menjaga keseimbangannya. Namun, di detik berikutnya, seseorang menarik pergelangan tangannya hingga tubuhnya jatuh ke pelukan orang tersebut. Ning Youyou terkejut karena adegan ini. Aroma tembakau yang tercium dengan samar membuatnya tertegun.

Ning Youyou mendadak menyadari bahwa pria di hadapannya ini begitu tampan. Sayangnya, sebagian wajahnya tertutup oleh kacamata hitamnya. Alangkah baiknya jika ia bisa melihat wajah tampan itu seluruhnya. Beberapa saat setelah itu, ia merasakan perasaan yang sepertinya tidak asing. Tepat ketika Ning Youyou hendak membuka mulutnya, pria itu melonggarkan pegangannya hingga ia terjatuh di lantai.

"Aww..." teriak Ning Youyou ketika terjatuh di lantai.

Pantat kecil Ning Youyou lumayan sakit. Apa maksud pria ini? batinnya. Dalam sekejap, pria itu mengulurkan tangannya untuk menolong Ning Youyou. Namun, dalam sekejap pula, pria itu menjatuhkannya kembali. Tapi, tunggu. Pria ini menjatuhkanku di lantai luar lift? Bukan di dalam lift? pikirnya lagi.

Tanpa Ning Youyou sadari, ternyata pria itu membawa Ning Youyou keluar dari lift agar ia aman. Setelah ia memikirkan ini, ia kembali tersadar dan memandang pria itu. Sayangnya, pria itu sudah berbalik pergi. Saat Ning Youyou melihat pria itu dari belakang, ia merasa bahwa pria itu tampan. Namun, wajahnya begitu dingin dan ia juga tidak melihat ada senyuman di wajah pria itu. Meskipun tidak ada masalah, pria itu berjalan dengan banyak pengawal. Ia pasti bukan pria sembarangan.

avataravatar
Next chapter