10 Aku Mau Wanita Malam Itu

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Suara dingin Tuan Mu membuat Yi Wantian tertegun. "Tuan Mu?"

Pria itu melirik Yi Wantian dan berkata dengan dingin, "Kamu sudah menjelaskan pemikiranmu padaku. Sekarang aku sudah di sini, tapi kamu sengaja menjual drama lagi. Apakah kamu tidak merasa bosan?"

"Ini..." Yi Wantian sedikit bingung. Selama beberapa saat, ia tidak mengerti apa yang dimaksud pria itu.

"Karena kamu benar-benar menunjukkan ketulusanmu, sekarang mana putrimu? Apakah dia datang?"

Ketika mendengar pertanyaan ini, Yi Wantian segera melirik Yi Qianya dan Yi Qianya balik menatapnya dengan tatapan bingung. "Tuan Mu, bukankah dia ada disini?" kata Yi Wantian sambil tersenyum dan berkedip ke arah istrinya.

Setelah menerima sinyal itu, ibu Yi Qianya segera menyenggol Yi Qianya dan memberinya kode untuk berbicara. Ketika Yi Qianya melihat mata orang-orang yang tertuju ke arahnya, ia segera menarik tatapannya dan tidak berani menatap mereka. Ia juga tidak tahu harus berkata apa saat melihat ke arah pria yang duduk di depannya.

Di detik berikutnya, pria itu berdiri dengan kesal, lalu pergi meninggalkan tempat itu. Yi Wantian merasa gelisah sehingga ia langsung bangkit untuk menyusul dan meminta maaf kepadanya.

"Tuan Mu, kenapa Anda marah dan langsung pergi? Tuan Mu, Tuan Mu..."

Ketika pria itu tiba-tiba menghentikan langkahnya, Yi Wantian hampir menabraknya.

"Masih ingin membicarakan masalah kerja sama?" tanya pria itu.

"Tuan Mu, ini..." kata Yi Wantian tersenyum dengan canggung.

"Boleh saja jika Tuan Yi ingin membicarakan kerja sama. Tapi, suruh wanita itu datang, baru aku akan mempertimbangkan kembali masalah investasi itu," kata pria itu, lalu langsung pergi.

Yi Wantian hanya terdiam dan berdiri di tempat itu dalam waktu yang cukup lama. Namun, ia tidak mengerti apa arti maksud pria tersebut. Apa maksudnya wanita malam itu? Bukankah Yi Qianya ada di sini? pikirnya. Jamuan makan malam yang telah disiapkan Yi Wantian dengan sebaik mungkin berakhir seperti ini hingga membuatnya kehilangan kesabaran.

Yi Qianya tidak tahu apa yang terjadi saat itu sehingga ia menatap ke arah ibunya dan bertanya, "Ma, apa yang sebenarnya terjadi?"

Ibu Yi Qianya melirik Yi Wantian yang sedang menelepon, lalu berkata dengan lirih, "Qianya, saat terakhir kali papamu menyuruhmu ke Hotel King untuk kencan buta, apakah kamu benar-benar tidak pergi ke sana?"

"Kenapa aku harus ke hotel?" tanya Yi Qianya dengan bingung. Ia memandang ibunya, lalu menjelaskan, "Aku sudah bilang, malam itu aku pergi audisi dan aku meminta temanku untuk membantuku menunggu pria itu di hotel. Pria itu akhirnya tidak datang sama sekali. Apanya yang kencan buta? Eh, Tunggu..."

Selama beberapa saat, Yi Qianya menatap ibunya dengan tatapan kosong. Kemudian, ia tampaknya menyadari sesuatu, "Ma, apa akhirnya yang terjadi?"

Melihat putrinya seperti itu, ibu Yi Qianya tidak bisa menyembunyikannya lagi. Ia menjelaskan bahwa malam itu pasti terjadi suatu kesalahpahaman. "Qianya, ada kesalahpahaman. Tidak ada yang menduga bahwa temanmu yang ternyata meminum alkohol itu."

Yi Qianya hanya terdiam dan tak bisa berkata-kata. Saat ia duduk, ia masih merasa tercengang. Ia menyadari bahwa ternyata ini bukanlah kencan buta, melainkan sebuah tipuan dan semuanya sudah diatur. Saat itu, mereka mengira Ning Youyou adalah Yi Qianya sehingga Ning Youyou lah yang dibawa masuk ke hotel untuk dinikmati pria itu.

Tidak ada ekspresi di wajah Yi Qianya yang akhirnya mengetahui hal ini. Ia mencoba mengingat kembali dan merasa tidak heran jika ada yang salah dengan Ning Youyou saat itu. Ternyata, ini yang terjadi di belakangnya.

avataravatar
Next chapter