1 SERAH JABATAN

Ini adalah cerita pertama author, bila ada kesalahan kata. Mohon maaf dan maklumi ya. Ngomong-ngomong jangan lupa follow dulu ya guys, semoga author tetap bisa up setiap hari. 

Menjadi pria sukses di usia tiga puluh tahun, bukan hanya sebagai seorang direktur utama. Akan tetapi sudah memiliki berbagai macam usaha dibidangnya, menjadi pasangan pria itu merupakan suatu anugerah dan harapan besar bagi siapa saja. Karena kehidupan yang serba mewah. Apa pun yang diinginkan pasti akan dituruti oleh seorang pengusaha kaya yang namanya cukup terkenal di negeri ini. 

Memiliki beberapa anak perusahaan, memiliki jet pribadi yang digunakan untuk perjalanan setiap kali pergi ke luar negeri untuk mengurus segala keperluan perusahaan. Meneruskan perusahaan milik orang tuanya yang hingga kini berjalan dengan baik. 

Dia adalah Kevin Sanjaya, putra dari Junaidi Sanjaya. Pengusaha terkenal yang berjalan dibidang properti dan sebagainya. Anak laki-laki tunggal yang dimiliki oleh keluarga itu. Menjadi keluarga terhormat, tentu saja siapa pun menginginkan hal itu. 

Kevin, adalah seorang pria yang hari itu sedang berada di kantor milik sang papa. Sebenarnya dia menjalankan bisnis itu diam-diam. Akan tetapi karena sang papa hendak pensiun, mau tidak mau dia harus menggantikan papanya memimpin perusahaan itu. 

Hari pengesahan di mana dia akan menjadi direktur utama di perusahaan papanya. Juga menjadi direktur diperusahaannya sendiri. Tetapi perusahaan papanya tentu saja jauh lebih besar dibandingkan dengan miliknya. 

Pria dengan kulit putih dan mata cokelat, perawakan tinggi dan tentu saja sangat atletis, tatapan matanya seperti elang yang begitu tajam. Siap menyerang mangsa bagi siapa saja yang mulai mengancamnya. Kevin, bukanlah pria yang dingin seperti kebanyakan direktur lainnya. Dia tentu saja adalah pria yang sangat ramah. Tetapi sifat dinginnya terkadang mulai timbul lagi jika hidupnya selalu saja diatur oleh sang mama. 

Mungkin bagi sebagian orang, Kevin merupakan pria yang begitu sempurna. Tidak pernah terdengar kabar bahwa dia pernah memiliki kekasih hingga umurnya yang menginjak kepala tiga. Dia bukanlah pria yang senang gonta-ganti perempuan. Ada suatu kejadian yang membuat dirinya begitu enggan jika harus membahas perempuan. Bahkan dia sudah memiliki seorang kekasih yang dijodohkan karena orang tuanya. Dia tidak pernah menganggap perempuan itu kekasihnya. Semua itu adalah rencana dari orang tuanya. Walaupun status sepasang kekasih, atau lebih tepatnya perempuan itu adalah tunangannya, tetapi Kevin tidak pernah berpikiran untuk menjadikan Sonia sebagai istrinya. 

Di kantor, banyak yang menyaksikan kedatangan Kevin dan mulai tunduk terhadap putra satu-satunya yang dimiliki oleh keluarga Sanjaya. Dia memiliki dua orang adik. Akan tetapi kedua adiknya adalah perempuan. Semua aset milik orang tuanya harus dia kerjakan sendiri. 

Menuruti segala permintaan orang tuanya demi membahagiakan sang mama. Harus rela untuk terus bekerja. Bahkan, hingga urusan asmara pun, orang tuanya berperan begitu penting. 

Tiba di ruangan rapat, semua mata tertuju padanya. "Tuan muda datang," bisik beberapa orang yang langsung memberi hormat kepada Kevin. Dia bukan orang yang gila hormat, lebih condong kepada kinerja seseorang. Bukan hanya hormatnya. 

Kevin membalas dengan senyuman sederhana kemudian mengambil posisi duduk tepat di sebelah papanya. Penyerahan jabatan akan dilakukan beberapa menit lagi. 

"Selamat pagi semuanya..." pembukaan dimulai oleh Junaidi selaku papa Kevin yang sedang memulai rapat dan memperkenalkan kepada yang lainnya bahwa pemimpin perusahaan akan diteruskan oleh Kevin. "Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah hadir di sini. Ini merupakan momen yang sangat saya tunggu-tunggu karena setelah menunggu lama, hingga pada akhirnya anak saya mau untuk menggantikan posisi saya sebagai presiden di perusahaan ini," 

Semua orang-orang di sana mendengarkan dengan cermat. Barangkali ada yang berpikir mengganti presiden perusahaan itu artinya akan ada kebijakan baru di perusahaan. Secara, Junaidi terkenal karena keramahannya kepada siapa saja. Berbeda dengan Kevin yang menampilkan ekspresi datar. Itu karena dia belum berbaur dengan yang lainnya. Kadang, dia harus berusaha untuk menyesuaikan diri terlebih dahulu sebelum pada akhirnya memberikan pekerjaan bagi calon karyawannya nanti. 

"Ini adalah anak pertama saya, yaitu Kevin Sanjaya, adalah orang yang akan menggantikan posisi saya di sini. Harap kerja samanya agar bisa lebih baik dalam bekerja!" sapaan Junaidi. 

Kini waktunya bagi Kevin untuk memperkenalkan diri kepada yang lainnya. 

"Saya, Kevin Sanjaya. Direktur baru di perusahaan ini. mohon kerjasamanya," ucapnya. Sesingkat itu adalah sapaan Kevin kepada karyawannya. Dia pun akhirnya duduk kembali ke posisi semula. Mungkin beberapa orang akan memaki atau mengumpat ketika mendengar sapaan Kevin yang sesingkat itu. Bahkan orang-orang yang berperan penting hendak memperkenalkan diri, tetapi Kevin memberikan isyarat menggunakan tangannya agar orang tersebut diam pada posisi duduknya. 

Kevin izin untuk keluar meninggalkan rapat dan menerima telepon sejenak. Tidak lain itu dari mamanya, tentu saja alasan dari mamanya menghubungi adalah untuk mengajak Sonia pergi jalan-jalan. Suatu hal yang tidak pernah ditolak oleh Kevin. Dia tahu mamanya memiliki riwayat penyakit yang begitu menyebalkan. Kevin tidak ingin ada hal buruk terjadi kepada sang mama. Maka dari itu, mau tidak mau dia harus menyetujui hal itu. 

Sekaya apa pun,setinggi apa pun jabatannya di perusahaan. Mamanya adalah nomor satu, itu adalah prinsip hidup dari seorang Kevin Sanjaya. Tidak ingin memberikan contoh buruk kepada kedua adiknya yang kali ini masih duduk di bangku kuliah dan satunya lagi masih menempuh pendidikan dibangku SMA. 

Menjadi seorang kakak bukanlah hal yang mudah, karena dia harus memberikan contoh yang baik. Namun, sejenak dia terhenti, mengingat kembali apa yang pernah terjadi delapan tahun silam. Ketika di mana dia menjadi pria yang sangat brengsek. 

"Aku pasti bisa menemukan kamu, sekalipun kamu bersembunyi," ucapnya pada dirinya sendiri ketika mengingat lagi hal yang membuat Kevin menjadi pria yang hingga kini tidak ingin terlalu lebih dekat dengan perempuan lain. Karena masa lalu, merupakan sesuatu yang tidak bisa dilupakan. Semakin belajar dilupakan. Maka akan semakin teringat. Karena memaksakan diri merupakan suatu hal yang tidak akan pernah baik....

avataravatar