30 Menatapi kekasihnya tidur

Saat waktu menunjukkan pukul tujuh malam, Alexa baru pulang dari kantor. Dia langsung ke kamar dan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang dengan posisi tengkurap, dan perlahan terlelap karena sangat kelelahan.

Gea keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan bathrobe. Dia menghela napas saat melihat Alexa yang ketiduran padahal belum mandi ataupun makan.

"Kasihan sekali. Dia bekerja keras dan gaji yang akan dia terima hanya 20 persen. Bos cerewet itu memang sangat keterlaluan!" gumam Gea sedikit kesal mengingat bagaimana sikap Siska yang sangat kelewatan.

Gea beralih mengambil pakaiannya dari dalam lemari. Dia mengambil underwear hitam ketat, terusan dress berwarna biru gelap sebatas lutut dengan pundak terbuka dan sangat ketat terdapat manik-manik di beberapa sisi kain kemudian segera mengenakannya.

Setelah mengenakan pakaian, Gea beralih duduk ke kursi depan meja rias dan segera memoles wajahnya dengan make up agak tebal dan merubah gaya rambutnya dengan gaya agak Curly. Tidak lupa pula dia menyemprotkan parfum beraroma mawar ke arah tubuhnya yang seksi.

"Alexa ... Alexaaa!"

Gea memanggil-manggil Alexa bermaksud membangunkannya.

Akhirnya Alexa pun terbangun namun malas beranjak dari ranjang. "Kenapa?" tanyanya dengan sangat lesu.

"Apa kamu sudah makan malam?" tanya Gea.

"Belum, Aku belum lapar dan sekarang aku hanya ingin tidur ... Pinggang dan pundakku rasanya sangat pegal," jawab Alexa beralih memeluk guling berwarna pink di sampingnya hingga dress-nya sedikit tersingkap.

Gea menghela napas kemudian kembali menatap pantulan dirinya di cermin, segera membenarkan rambutnya yang dia rasa kurang tepat. "Aku akan berangkat ke klub sebentar lagi," ucapnya.

"Berangkatlah," sahut Alexa.

"Aku menunggu jemputan," ucap Gea.

"Siapa yang akan menjemputmu? Apa itu Bastian?" tanya Alexa agak malas.

"Bukan, yang menjemputku adalah bodyguard khusus klub," jawab Gea.

"Waw. Kamu seperti princess, mau pergi saja dijemput bodyguard," gumam Alexa tersenyum simpul namun matanya terpejam.

"Itu demi keamanan ku sebagai DJ di klub itu karena beberapa hari yang lalu ada pengusaha yang ingin berkencan denganku tapi aku menolak. Dia memang tampan dan masih muda tapi aku tidak bisa menerima tawarannya karena aku sudah punya Bastian yang sangat baik padaku. Bahkan dia juga baik padamu meski aku terkadang merasa bahwa dia hanya pria pembohong. Tapi dia sungguh royal dan tidak pelit. Entah sudah berapa puluh juta dia berikan padaku." Gea berceloteh sambil memasangkan anting ke kedua telinganya. Dia melirik Alexa yang malah tidak merespon lagi dan ternyata sudah ketiduran lagi. Hmm, itu berarti sejak tadi dia bicara sia-sia.

___

Melvin menghentikan mobilnya di area parkiran apartemen tempat Gea dan Alexa tinggal. Dia segera turun dari mobil sambil membawa kantong plastik berwarna putih bertuliskan nama toko ternama di Indonesia. Pria itu tampak begitu keren dalam balutan celana jeans abu-abu dipadu dengan t-shirt putih dan jaket abu-abu, serta menyisir rambutnya dengan style pompade.

Melvin menghubungi Alexa dengan maksud mengabari bahwa dia sudah tiba di apartemen. Namun pacarnya itu tidak memberi jawaban samasekali.

"Lebih baik aku langsung hampiri saja," ucap Melvin berjalan dengan langkah agak cepat menuju masuk ke apartemen itu dengan masih membawa kantong plastiknya.

Hingga beberapa menit berlalu, Melvin tiba di depan unit apartemen Gea dan segera mengetuk pintunya.

Ceklek ...

Pintu terbuka, Melvin menatap Gea yang sudah tampil seksi dan cantik, tersenyum ramah padanya. "Apa Alexa ada?" hanya dengan tatapan datar.

"Dia sedang tidur," jawab Gea kemudian berjalan masuk ke rumah mempersilahkan Melvin untuk ikut masuk.

"Jam segini dia tidur?" tanya Melvin sambil berjalan mengikuti Gea.

Gea berbalik menoleh menatap Malvin dan berkata, "dia baru pulang dan langsung tidur. Mungkin dia kelelahan."

"Baiklah kalau begitu. Aku akan menunggunya di sini sampai dia bangun," sahut Melvin kemudian duduk di sofa. Dia meletakkan plastik yang sejak tadi di bawanya ke atas meja. Hem, sebenarnya apa isi plastik itu?

Hening sejenak di antara mereka. Gea jadi bingung. Dia akan pergi malah ada tamu dan Alexa belum juga bangun. "Eh, Melvin." akhirnya dia memanggil tamu itu.

"Ya," sahut Melvin tanpa menoleh

"Tidak apa-apa kan jika aku pergi? ... eh, Kamu bangunkan saja Alexa jika dia tidak segera bangun."

"Ya, tidak apa-apa. Silahkan pergi, biar aku yang menemaninya," seru Melvin dengan tatapan datarnya.

"Bagaimana jika dia tidak segera bangun?" tanya Gea, khawatir Alexa akan lanjut tidur sampai pagi.

"Aku akan tetap menunggunya, atau mungkin akan membangunkannya," jawab Melvin.

"Oke. kalau begitu aku pergi sekarang," sahut Gea kemudian mengambil tasnya yang berukuran kecil di atas meja kemudian menentengnya dan berjalan keluar apartemen. 'Mereka berduaan. Apa yang akan terjadi nanti? Semoga Alexa tidak diterkam.' batinnya sambil berjalan mengingat Alexa yang tidur dengan masih memakai dress bahkan belum mandi.

___

Hingga sekitar 30 menit berlalu, Melvin menunggu Alexa sambil memainkan ponselnya. Dia mulai jenuh, gelisah, dan juga bosan karena kekasihnya itu tak kunjung bangun. Pria itupun meletakkan ponselnya ke atas meja kemudian beranjak dari sofa, berjalan menuju kamar untuk menyusul sang kekasih.

Melvin membuka pintu kamar pelan sekali, hingga perlahan terbuka dan melihat Alexa masih tidur begitu nyenyak sambil memeluk guling.

"Imut," gumam Melvin sambil tersenyum hangat. Dia berjalan memasuki kamar itu dengan sangat santai, memasukan tangan kirinya ke dalam saku samping celananya. "Dia bahkan masih memakai pakaian seperti tadi siang. Dia pasti sangat lelah hingga langsung tidur sebelum sempat mandi," ucapnya kemudian duduk di tepi ranjang.

Melvin duduk bersandar pada kepala ranjang tepat di samping Alexa. Dia tidak segera membangunkan kekasihnya itu namun malah menyelimuti nya dan merangkulnya dari samping dan mengusap-usap kepalanya dengan sangat lembut. Pria itu terdiam, sesekali melirik sang kekasih yang sangat terlihat nyaman meski dia tau hatinya sedang tidak nyaman.

'Aku tau sebenarnya kamu sangat meragukan aku. Aku memang terkesan memaksakan semuanya tapi ... aku ingin segera move on dari Joey. Dia sudah mengunci hatiku selama ini dan kurasa kamu orang yang bisa membuka hatiku kembali,' batin Melvin kemudian menundukkan kepalanya, mencium pelipis Alexa karena posisi tidurnya miring.

Alexa menggeliat, merubah posisinya hingga tanpa sadar dia memeluk perut Melvin dengan sangat posesif dan melanjutkan aktivitas tidurnya yang sangat nyenyak.

Melvin tersenyum, mencium kening Alexa dan lanjut mengusap-usap rambutnya dengan lembut sambil menatapinya.

'Kamu gadis yang baik, imut, cantik, lucu, dan sayang keluarga. Aku yakin, ketika kamu mencintai aku, maka aku akan sangat nyaman karena jiwamu yang memang indah. Aku berharap bisa segera mencintaimu ... aku sedang mencobanya dengan terus berdekatan dengan mu.' Melvin terus bermonolog dengan dirinya sendiri, hingga perlahan dia pun ketiduran karena sejak tadi siang juga belum sempat istirahat.

Akhirnya mereka tidur bersama. Entah bagaimana paniknya Alexa nanti ketika terbangun dan menyadari sudah tidur bersama seorang pria. Lagian, Melvin ngawur.

buat yang suka baca karya aku, aku punya karya di fizzo. bisa dibaca sampai tamat gratis. judulnya the replacement bride love after marriage atas nama pena dellunaxray.

ada juga yang masih on going di akun baby Moonjuice judul : Obsesi gila tuan CEO.

bantu dukung di sana ya, karena saya nggak nulis lagi di sini. di sana semua karya bahasa Indonesia kok. dan gratis.

avataravatar
Next chapter