webnovel

Undangan yang Mendadak

Clara sedari tadi sibuk menggigiti kuku jarinya setelah selesai berbicara dengan ayahnya melalui saluran telefon.

"Bisakah kau berhenti menggigiti kuku kuku jari mu itu" ucap Mr.K karena merasa risih dengan tingkah Clara.

Tak biasanya ia begitu.

Clara tak menjawab perkataan Mr.K, namun langsung menghentikan tindakan yang barusan di tegur oleh Mr.K, dan menghembuskan nafasnya kasar.

Mr.K hanya menggelengkan kepala nya pelan.

"Katakan padaku, apa yang dikatakan ayahmu sehingga kau gelisah seperti ini ?"

Dengan sedikit ragu Clara menatap manik Mr.K lekat.

Ia menetralkan nafasnya terlebih dahulu sebelum menjelaskan percakapannya dengan ayah nya itu pada Mr.K.

"Jadi ..."

Flashback On

"Hallo"

"..."

Hening tak ada jawaban dari seberang telefon.

"Bisakah kau berbicara ?"

"A...-ayah"

Clara berbicara sedikit gugup, karena telah lama ia tak mendengar suara ayahnya itu.

Sontak ayah Clara yang mendengar suara putri nya langsung terenyuh mendengarnya.

"Putriku ?"

"Hng .... ini aku yah"

"Mengapa kau baru menelfon ayahmu ini anak nakal ? kau tak tahu bahwa ayah sudah menelfonmu berkali kali heum ?"

"I...-itu ... maaf kan aku yah ... a..-aku—"

Belom sempat Clara melanjutkan kalimatnya yang terdengar ragu ragu, Ayah nya langsung memotong perkataan Clara.

"Iya ayah tahu ... kau baru saja keluar rumah sakit kan ? untuk itu kau tak ingin membuat ayahmu yang tua ini khawatir bukan?"

Manik Clara membulat mendengar perkataan ayahnya itu.

'Bagaimana ayah tahu ?' monolog Clara pada dirinya sendiri.

"A..-ayah bagaimana ayah tahu ? apakah ayah memantauku ?"

"Terpaksa ayah mencarimu ... karena aku kehilangan kontakmu" ucap Ayah Clara jujur.

"Ma...-maaf ayah"

"Apakah kau masih sakit ?" tanya sang Ayah dengan suara yang terdengar melembut.

"Sudah yah .... aku sudah mendingan kok yah"

"Syukurlah .... lain kali tak usah menutupinya pada ayah ... kau harus selalu memberi kabarmu pada ayah apapun yang terjadi .... mengerti ?"

"Baik ayah"

"Oh iya tadi ayah di beritahu oleh orang ayah bahwa kau di rumah sakit ditemani oleh seorang pemuda .... bisakah kau kenalkan pada ayah ?"

Deg

Seketika Clara diam, ia tak menjawab perkataan ayahnya itu.

'Apa yang harus kukatakan pada ayah ?'

Clara menggaruk tengkuk nya, dan sedikit menggigit bibirnya.

Mr.K yang awalnya meninggalkan Clara sendirian, akhirnya mendekati Clara yang menurut Mr.K ekspresi Clara terlihat aneh baginya.

"Mmm... itu asisten ku ayah namanya Ken"

Mr.K tampak mengerutkan alisnya.

Mengapa ia dibicarakan oleh Clara ??

"Ayah hanya ingin mengenalnya .... bagaimana kalau kita makan malam dirumah lusa ?"

"Hah ?"

"Ada apa memang nya?"

"Tidak ada apa apa ... hanya saja perkataan ayah terlalu mendadak"

"Kalau gitu ayah tunggu kehadiranmu dirumah"

"Hng"

Setelah itu ayah Clara memutuskan telefonnya.

Flashback Off

"Bagaimana ini ?" tanya Clara pada Mr.K yang kini ada di hadapannya.

"Yasudah kita kesana" ucap Mr.K

"Apa tak masalah ?" tanya Clara menatap Mr.K menelisik.

"Mmm ... aku akan menjagamu nanti"

Clara menghela nafasnya kasar.

"Baiklah ... kalau gitu lusa kau kerumah bersamaku" ucap Clara pada akhirnya.

"Hng ... sudah sana kau membersihkan dirimu setelah itu beristirahat di kamar yang sudah kuberitahu padamu" ucap Mr.K pada Clara.

Clara langsung menganggukan kepalanya menurut pada perkataan Mr.K.

'Sebaiknya sebelum bertemu orangtua Clara aku harus mempersiapkan matang matang ... jadi apabila terjadi sesuatu yang terburuk aku sudah siap' gumam Mr.K dalam benak.

Dengan hati yang sedikit merasa tak enak Clara menyeret langkah nya menuju kamar nya yang sudah disediakan oleh Mr.K.

'Hah ~~ apa aku menghalangi pekerjaannya ?' lirih Clara dalam benak.

Setelah melihat Clara tampak terlihat sudah memasuki kamarnya, Mr. K. tampak memasuki kamar kerja nya juga, dan mengambil handphone nya untuk menelfon seseorang, untuk memastikan suatu hal.

—————

Leave comment and vote 😊

Next chapter