webnovel

Sakit

Keesokan paginya Clara masih tampak bergelung di dalam selimutnya seperti tak ingin beranjak dari ranjang nya itu.

Tok Tok Tok

Ketukan dari pintu kamar Clara seakan memaksa nya untuk bangun dari tempat tidurnya.

Dengan terpaksa Clara membangunkan dirinya, dan mengumpulkan kesadarannya.

Perlahan Clara turun dari ranjang tempat tidurnya.

Entah mengapa Clara merasa badannya terasa lemah, dan perutnya sedikit nyeri seakan terlilit. Ia berusaha mengabaikannya dan tetap kuat.

Ceklek

"Sudah bangun ?"

"Hng"

"Kalau gitu ayo kita sarapan"

Lagi lagi Clara hanya mendengung dan menganggukan kepala nya.

"Kau kenapa ? apakah kau sakit ?" ucap Chris saat melihat perubahan sikap Clara.

Clara hanya menggelengkan kepala nya pelan.

"Aku akan ikut ke ruang makan" ucap Clara berusaha meyakinkan Chris bahwa ia tak apa apa.

Chris jalan lebih dahulu berjalan dibanding Clara, sedangkan Clara berada di belakang Chris sambil mengekori langkah Chris, yang sesekali Clara seolah menyeret langkah nya, dan memeluk erat tubuhnya.

'Ada apa dengan tubuhku ? kenapa terasa lemas dan perutku terasa melilit, apakah karena kemarin aku telat makan ?'

Setelah sampai di ruang makan, Clara langsung mendudukkan dirinya, sedangkan Chris mengambil gelas dan mengisinya dengan susu.

"Terimakasih Chris ... maaf merepotkan"

"Tidak masalah .... lagian aku senang bisa dekat dengan gadis yang dekat dengan kakakku"

Clara hanya dapat tersenyum tipis tanpa menjelaskan apapun .

"Kau akan ke kantor hari ini seperti kemarin ?"

"Rencana nya sih begitu, tidak apa kan ?"

"Hng tidak apa ... aku bisa sendiri disini" ucap Clara pada akhirnya.

Saat Clara berusaha mengunyah makanannya dan menelan nya. Clara merasa mual dan ingin memuntahkan makanan itu, belom lagi perutnya yang semakin terasa melilit.

"Hei kau baik baik saja ?" ucap Chris panik saat melihat wajah Clara yang tampak lebih pucat dari sebelumnya.

Buliran cairan membasahi kening Clara.

Clara sebisa mungkin menahan rasa sakit yang kini mulai sangat menyerangnya.

Ingin sekali rasanya Clara menekan perutnya itu keras, hanya saja bukankah nanti akan menyebabkan yang lebih fatal, seperti luka pada perutnya yang akan terbuka dan terluka kembali ?

Demi menyenangkan Chris yang sudah bersusah membuatkan nya sarapan.

Clara berusaha menghabiskan makanan yang sudah disiapkan Chris.

'Bertahanlah... ini salah mu sendiri Clara... kenapa telat makan hingga tengah malam baru kau makan'

"Jam berapa kau akan berangkat ?"tanya Clara pada Chris dengan susah payah menahan sakit.

"Sebentar lagi" ucap Chris sambil melihat jam yang melingkar di tangannya itu.

Wajah Clara terlihat pucat, belom lagi tangan Clara yang terasa dingin dan basah.

"Sepertinya aku akan berangkat sekarang ... tak apa kan aku tinggal ?" tanya Chris pada Clara.

Clara tak menjawab melainkan menganggukan kepalanya sebagai jawaban, dan berusaha tersenyum.

'Sepertinya ada yang aneh dengan Clara ?' gumam Chris sambil melangkahkan kaki nya ke arah pintu keluar.

Baru saja Clara hendak mengikuti Chris keluar, pandangan Clara tiba tiba memudar, dan ....

Brukk

Mendengar bunyi seseorang terjatuh, langsung saja Chris menghampiri Clara.

"Clara !!"

Chris berusaha menggoyangkan tubuh Clara membangunkan dirinya, namun manik Clara setia terpejam.

Dengan hati hati Chris mengangkat Clara menuju kamar nya.

Chris panik, ia tak tahu apa yang harus ia lakukan.

Awalnya Chris ingin membawa Clara langsung ke rumah sakit, namun berhubung dia ingat perkataan Mr.K bahwa untuk tidak membawanya keluar dari rumah, maka dari itu ia mengurungkan niatnya.

Chris mencoba mengambil handphone nya dan membuat panggilan pada kakak nya, namun .....

... tak ada jawaban.

Berkali kali Chris mencoba menelfon Mr.K namun tak kunjung diangkat, dengan terpaksa Chris mencoba mengambil handphone Clara yang berada di nakas samping ranjang Clara, dan mencoba membuat panggilan pada Mr.K.

Tak ada jawaban pada panggilan pertama.

Dengan sedikit ragu Chris mencoba menghubungi Mr.K kembali.

"Hallo ... Clara ada apa ?"

"Hallo Kak"

"Chris ??"

"Iya ini aku"

"Ada apa ? kenapa kau yang mengangkat telfonnya ?"

"Clara pingsan ...."

"Bagaimana bisa ? kau tidak merawatnya ?"

Suara Mr.K terdengar sedikit meninggi dan terdengar dingin.

"Bolehkah aku membawanya ke rumah sakit ? , badannya sedikit panas, dahi dan tangannya basah, dan sedari tadi ia memegang perutnya"

Hening

Tak ada jawaban dari Mr.K.

"Tunggu aku, aku akan kesana"

Chris mengerutkan dahinya. Chris

tak menyangka kakak nya seprotective itu pada Clara.

"Seperti nya setelah ini memang harus memanggil Clara dengan sebutan kakak" gumam Chris memandang Clara yang terbaring lemah.

...

...

Seorang pria paruh baya tengah mengujungi rumah besar yang berada dikawasan elit, dimana tinggalah seorang wanita tua yang masih tampak cantik untuk seusia nya.

"Jadi bagaimana keadaan cucuku ... apakah dia baik baik saja ?"

"Aku kehilangan jejak nya bu .... tapi tenang saja aku sedang mencari nya"

"Bagaimana bisa ?! kau tahu dia cucuku satu satunya yang ku anggap !"

"Aku tahu bu ... aku akan mencari nya sampai ketemu bu"

Wanita tua itu tampak menghela nafasnya panjang sebelum menyandarkan menyamankan kembali duduknya ke sofa singgasananya.

"Cari cucuku sampai dapat.. aku tak mau dia sampai di tangan wanita gila itu .... kau tau sendiri cucuku tak tahu apa apa"

"Baik bu"

Pria paruh baya itu tampak menundukkan kepala nya memberi hormat pada wanita tua yang berada di hadapannya.

Sungguh pria paruh baya itu tak bisa apa apa jika sang wanita tua membicarakan mengenai cucu kesayangannya.

--------------------

Leave comment and vote 😊

Next chapter