webnovel

Orang Baru

Tampak seorang pemuda dengan raut wajah kesal berjalan mondar mandir ditempatnya berpijak.

"Arghhh ... sialan!!!" geram pemuda itu membanting segala yang ada di mejanya.

Deru nafas pemuda itu sangat jelas terlihat naik turun dan tidak stabil.

"Anthony .. kau !!"

Pemuda itu terus menerus meluapkan kekesalannya.

"Siapa sebenarnya mereka ? berani berani nya mengacaukan semua rencanaku ...." marah pemuda itu.

Ceklek

Sontak kepala pemuda itu menoleh kearah pintu yang tiba tiba terbuka.

Jackson terdiam, dia tak menyangka akan kehadiran sosok yang kini tengah terlihat di hadapannya.

Seorang wanita paruh baya yang masih terkesan cantik dengan pakaian nya yang elegan dan minimalis tampak hadir di hadapannya, di dampingi sosok yang ia kenal yang tak lain kakak nya Jessi.

"Jackson apa yang kau lakukan ??!!" tanya Jessi seraya berbisik.

Jackson terdiam. Ia tak pernah menyangka, bahwa sosok wanita itu akan datang ke hadapannya saat ini.

"Bibi ?!"

"Hai Jackson !" ucap wanita paruh baya itu dengan seringaian tipis nya yang tergambar jelas di wajahnya.

"Ha..-hai bi" jawab Jackson dengan nada seolah terintimidasi.

"Seperti nya aku datang di waktu tak tepat" sindir wanita paruh baya itu sambil berjalan mendudukkan dirinya di sofa yang berada disana, tanpa memerdulikan ekspresi Jackson.

Jackson terdiam ia tak dapat berkata apa apa sedikit pun.

Dengan perlahan Jackson ikut mendudukkan dirinya di sofa yang berseberangan dengan wanita paruh baya itu, sedangkan Jessi sudah duduk disebelah wanita paruh baya itu.

"Jadi ... sejauh mana yang sudah kau lakukan ? dan apa saja yang kau dapatkan ?" tanya Wanita paruh baya itu to the point, tanpa basa basi panjang.

Jackson menarik nafasnya dalam, dan menghela nya perlahan, sedangkan Jessi yang duduk disamping wanita paruh baya itu seakan diam, dan sesekali memainkan jemarinya kikuk.

"Awalnya aku sudah membuat perangkap untuk Clara ... bahkan aku tak segan mencelakakannya ... hanya saja ... rencana ku di gagal kan oleh seseorang... dan aku tak tahu siap itu .... mereka mengancam anak buahku" ucap Jackson jujur pada akhirnya.

Wanita paruh baya itu diam tak banyak bicara, dan memejamkan maniknya sesaat.

"Ck ... dia menjaganya" lirih wanita paruh baya itu, sembari mengepalkan tangannya yang bebas.

Jackson, dan Jessi yang menangkap aura tersebut, hanya dapat bergidik ngeri.

"Apakah anak buahmu akan tutup mulut ?" tanya wanita paruh baya itu.

"Kurasa begitu ... aku menyewa nya ... tak mungkin dia sembarangan... dia pembunuh bayaran profesional" ucap Jackson berusaha meyakinkan.

"Baik... kalau begitu kita test mereka ... kita akan tantang balik mereka" ucap wanita paruh baya itu penuh seringaian.

Jujur saja Jackson tak memahami maksud dari wanita paruh baya itu, dan dengan terpaksa Jackson hanya menganggukan kepalanya dalam kebingungan.

***

Mr. K yang masih dirawat di rumah sakit akhirnya melakukan terapi jalan, berhubung kaki nya belom dapat di gerakkan seperti sebelumnya.

Berkali kali Mr. K tak mampu menopang tubuh nya sendiri, dan berakhir limbung, namun bukan Mr. K namanya jika ia harus menyerah begitu saja.

Ia tak menyerah sedikit pun, bahkan Clara saja tak mampu melihatnya.

Mr. K terus menerus terjatuh, dan Clara bahkan sudah memohon pada dokter terapinya untuk menghentikan aktivitas nya, namun dengan cepat di sanggah oleh Mr. K.

Dengan terpaksa Clara akhirnya di tarik keluar oleh Prof. Hans, karena Mr. K meminta bantuan papa nya kali ini, untuk membiarkan Clara tak melihat terapinya itu.

Kedua lutut Mr. K tampak sedikit lebam, bahkan tangannya juga terdapat memar kecil karena terjatuh berulang ulang.

Bruk

Lagi lagi Mr. K terjatuh untuk sekian kalinya.

Tap ... Tap ... Tap

Seorang pria paruh baya tampak mendekat padanya.

"Ka..-kau !"

Mr. K kaget bukan main ia tak menyangka pria patuh baya itu kini ada di hadapannya.

"Sini aku bantu" ucap pria pruh baya itu sambil mengulurkan tangannya.

Mr. K terdiam, ia tak menggubris tangan itu.

"Ck ... jangan keras kepala ... kau seorang yang menyukai keponakan ku bukan ?" tanya pria paruh baya itu.

Seketika Mr.K terdiam.

Tahu darimana dia ?? Sejauh mana dia melacakku ? apakah dia mengetahui identitas asliku ? atau ia mengetahui identitas samaranku ?

Hal itu yang terbesit pertama kali di otak Mr. K .

"Hei anak muda ... kau sungguh tak mau mengambil uluran tangan ku ini ?"

Lagi lagi ucap pria paruh baya itu.

Mr. K masih setia pada posisi nya yang masih terduduk di lantai.

"Haruskah kupanggil namamu .... Ken ??"

Deg

'Hah ~ syukurlah dia hanya mengetahui nama samaranku... tak sia sia aku membuat identitas itu' monolog Mr. K dalam benak.

Ya jauh sebelumnya Mr. K sudah memasukkan identitas baru nya di sistem pemerintahan, bahkan sudah mengunci akses identitas diri nya yang asli, sehingga tak satupun orang dapat mendetect nya, kecuali memang hacker handal.

Dengan terpaksa Mr. K akhirnya mengambil tangan pria paruh baya itu, untuk membantunya berdiri.

"Akhirnya ku tahu alasan semua nya mengapa kau sangat melindungi keponakan ku ... ternyata kau mencintainya ... dasar anak muda jaman sekarang" gumam pria paruh baya itu sambil memapah Mr. K kearah bangku yang tersedia di sana.

Mr. K diam tak menjawab, disatu sisi memang benar adanya, walaupun alasan sebenarnya bukan seperti itu.

"Apa mau mu ? mengapa kau datang ? oh iya ... terimakasih sudah menepati janji,  diwaktu aku tak sadarkan diri Tuan David" ucap Mr. K tegas.

"Tenang ... aku hanya ingin memberitahumu hal penting ... dan kurasa ini menyenangkan untukmu... dan untuk Clara memang itu sudah kewajibanku"

Mr. K mengeryitkan dahi nya bingung.

"Apa maksudmu ?" tanya Mr. K.

David tersenyum sejenak, lalu meyodorkan tablet miliknya.

"Kau ... mendapatkannya ?!" kaget Mr. K

David hanya memberikan senyum puasnya pada Mr. K.

"Tentu saja"

Ada rasa senang di hati Mr. K, karena satu langkah yang harusnya ia tangani, kini sudah diselesaikan oleh David.

"Sebentar lagi akan ada pertunjukkan" ucap David menatap Mr. K lekat dengan pikirannya yang sudah memikirkan rencana yang sudah ia susun.

————

Haiii berhubung hari ini seya punya senggang waktu untuk nulis .... jadi seya selesain chapter ini, sekaligus sempetin up untuk kalian reader setia seya yang mau selalu nunggu novel ini ...., dan makasih semuanya yang udah nyemangatin seya untuk tetep nulis novel ini 😄

Leave comment and vote 😊

Next chapter