webnovel

Memberi Alasan

Clara masih terdiam tak menjawab pertanyaan Mr. K padanya, bahkan Chris yang awalnya tak memerhatikan pertanyaan Mr. K kini ikut menatap Clara.

Clara meneguk saliva nya kasar.

"Apa yang kau sembunyikan dariku ? Apakah tadi ada yang berniat mencelakakanmu ?" Tanya Mr. K dengan nada lembut sambil berusaha mendudukkan dirinya, yang sebelumnya hanya berbaring.

Ada rasa bersalah di dalam hati Mr. K, karena pada saat sekarang ini ia tak dapat menjaga Clara agar selalu di sampingnya, justru selama ia sakit malah Clara lah yang menjaga dirinya.

Dengan perasaan tak enak hati, Clara pun memutuskan untuk berbicara jujur pada Mr. K.

"Baiklah aku tidak akan menyembunyikan apapun darimu .... asal kau berjanji padaku untuk tidak terlalu khawatir padaku ...karena aku baik baik saja"

Mr. K menatap Clara sejenak, dan menimbang permintaan Clara.

"Baiklah ... aku akan mengikuti kemauanmu" Ucap Mr. K mengalah pada Clara.

Flashback On

Clara melangkah kan kaki nya dengan malas ke arah Cafe yang berada di seberang Rumah Sakit.

Tatapan Clara tampak kosong, pikirannya masih di penuhi dengan Mr. K yang belom juga terbangun, bahkan dalam pikirannya ia selalu menyalahkan dirinya sendiri, dan merutuk dirinya sendiri bahwa seharusnya dialah yang berada diposisi Mr. K saat ini.

Clara yang tak pernah memerhatikan sekitar bahkan tidak menyadari bahwa ada beberapa anak buah suruhan David yang melindungi Clara dari jauh, sebagaimana kesepakatan antara Mr. K dan David.

Kling

Bel Cafe tersebut berbunyi nyaring saat Clara membukakan pintu Cafe tersebut.

"Ah... kukira bunyi apa ternyata bunyi lonceng itu" kaget Clara pelan memecah lamunannya.

Clara berjalan malas dan mendudukkan dirinya di tempat kosong, yang berada di sudut ruangan Cafe tersebut.

"Ini menunya nona... mau langsung pesan ?"

"Ah... iya .. saya lihat dulu menunya ... nanti saya akan panggil jika saya sudah memilih menunya" sahut Clara pada pelayan Cafe tersebut.

Pelayan itu tersenyum manis pada Clara.

Setelah menentukkan menu yang akan ia pilih, Clara pun segera memanggil pelayan yang sebelumnya menghampirinya.

Pelayan tersebut datang pada Clara, namun dengan wajah yang sulit diartikan.

Ada tatapan takut yang dapat Clara lihat dari wajah tersebut.

Clara yang bingung dengan perubahan raut wajah pelayan tersebut, akhirnya bertanya langsung pada pelayan tersebut mengenai perubahan raut wajahnya.

"Ada apa denganmu .. kau tampak seperti ketakutan .. adakah orang yang menggangumu atau kau sedang sakit ?" tanya Clara lembut pada pelayan tersebut.

Pelayan tersebut mengarahkan pandangannya pada sekeliling ruangan Cafe tersebut, sontak Clara mengikuti arah pandang pelayan tersebut, dan.....

.....tepat pada saat manik pelayan tersebut berpapasan kearah pemuda yang memakai pakaian serba hitam dan sepatu putih kets pandangan pelayan tersebut seolah membola dan tampak mengalihkan arah pandangnya, bahkan Clara dapat melihat pelayan tersebut meremat ujung bajunya.

'Apa orang itu mengancam dirinya ?' tanya Clara dalam benak.

"Ma...-mau pesan apa nona ?" tanya pelayan tersebut dengan suara sedikit bergetar.

"Mmm .. aku ingin pesan menu yang ini dan ini" ucap Clara sambil menunjuk buku menu yang ada di hadapannya.

Clara yang mengingat pesan yang dulu pernah Mr. K tuliskan menggunakan tisu sebagai alat kominukasi mereka agar tak terpantau oleh orang yang mengincarnya, langsung saja mempraktekan hal yang ia lakukan dulu pada sang pelayan.

Namun kali ini, Clara lah yang menjadi penentu pembuat pesan tersebut.

Clara yang , mengetahui bahwa orang yang mencurigakan itu ada dibelakang nya, untuk itu ia langsung menutupi jarak pandang pemuda yang hendak memboikot komunikasi mereka.

'Ancaman apa yang mereka buat terhadapmu ?' tulis tangan Clara yang tertera pada tisu tersebut.

Sang pelayan tampak meneguk saliva nya susah payah dan tangannya sedikit bergetar.

"A...-ah jadi anda ingin pesan yang ini ?" ucap sang pelayan, sambil tangannya menulis di sebuah tisu yang clara berikan sebelumnya.

'Mereka mengancam akan membunuhku jika aku memberitahu padamu bahwa mereka mengincarmu ... aku takut mereka akan meracunimu'

Sontak Clara membulatkan maniknya, namun mengatur nafasnya ia tak mau jika orang yang menginginkan dirinya tau bahwa ia mengetahui niat mereka.

Denga berat Clara mengucapkan 'Terimakasih' pada pelayan tersebut.

Jujur pikiran Clara kali ini tampak kalut, bahkan ada rasa takut yang Clara rasakan.

Clara memainkan jari jemari nya sambil memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk mengelabui orang yang tadi mengancam pelayan tersebut tanpa membuat pelayan tersebut di rugikan tentunya.

Tak berapa lama pelayan tersebut datang dengan segelas minuman yang di pesan Clara sebelumnya.

Clara terdiam sambil mengalihkan manik nya menatap manik pelayan itu seolah memberikan kode apakah minuman itu yang dia maksud sebelumnya.

Manik pelayan itu berkedip beberapa kali.

Clara yang memahami maksud pelayan itu, tanpa sengaja menyenggol minuman yang baru saja diletakkan itu.

Prank!!!

"Ahh .. maafkan aku ... bolehkah aku mengganti minumannya dengan yang baru ?" ucap Clara tiba tiba.

"Ah ... baik ... permisi... saya buatkan kembali"

Sebelum seorang cleaning services sempat membersihkan gelas nya yang pecah terjatuh, Clara meraih handphone nya seolah handphone nya bergetar sebelumnya, dan berpura pura mendapatkan panggilan penting.

Setelah menutup telefon nya Clara segera beranjak dari tempat duduk nya dan membayar bill makan, serta pecahan gelas sebelumnya.

Dengan tergesa gesa Clara melangkahkan kaki cepat, tanpa menyadari pemuda dengan pakaian serba hitam itu ikut bangun dari tempat duduk nya, dan mengikuti langkah Clara.

Sreett ..

"Aww..." ringis Clara pelan tanpa sengaja saat seseorang menarik pergelangan tangan dirinya.

"A..-anda siapa ??" ucap Clara dengan nada bergetar pada pemuda yang ada di hadapan Clara.

"Maaf aku tak sengaja menarik tanganmu terlalu kuat ... sebaiknya kau kembali ke ruang rawat inap itu .... disini tak aman ... timku akan mengurus orang yang hampir mencelakakanmu" ucap pemuda itu.

Clara terdiam sejenak, sambil memikirkan perkataan pemuda itu.

"Siapa dia ? mengapa ia tahu bahwa aku sedang diincar pemuda serba hitam itu ? dan terakhir bagaimana ia tahu sebelumnya aku berada di ruang rawat inap menemani Kevin ?" monolog Clara dengan segala pertanyaan yang terbesit di otaknya.

Flashback Off

——-

Leave comment and vote 😊

Next chapter