webnovel

Khawatir

Mr.K tengah berlari terburu - buru setelah mendapatkan kode dari Clara.

'Aish apa yang terjadi dengannya ?'

Sepanjang perjalanan menuju tempat dimana Clara terlacak nampak raut wajah khawatir yang tersirat di Mr.K.

Tap

Tap

Tap

Mr.K mendekati lokasi Clara yang terlacak di layar handphone nya, yang ia sudah atur dengan gelang milik Clara.

"Clara !" pekik Mr.K saat melihat Clara yang tergeletak begitu saja di lantai, bahkan cairan merah dari pinggang Clara sudah sedikit membasahi lantai.

'Sial .. aku terlambat' gumam Mr.K dalam hati merutuki diri sendiri.

Tanpa aba aba, Mr.K langsung membalut pinggang Clara dengan sobekan baju miliknya dan mengangkat Clara menuju mobilnya.

"Bertahanlah ... maafkan aku" bisik Mr.K pada telinga Clara.

Tak ada sahutan dari Clara.

Hanya raut wajah yang semakin pucat dan dahi yang basah yang bisa tergambarkan dari wajah Clara.

...

...

Dengan sebisa mungkin Mr.K menaikkan kecepatan mobil nya, agar tidak terlambat sampai ke rumah sakit.

Hanya memakan waktu kurang lebih 15 menit Mr.K sudah sampai di salah satu rumah sakit yang paling dekat dengan agensi.

Langsung saja Mr.K mengangkat Clara dan menidurkan nya di ranjang IGD.

"Kau wali nya ?" ucap salah satu dokter yang mendekati Mr.K.

"Iya, aku walinya, tolong selamatkan Clara" ucap Mr.K

Dokter itu pun mengangguk dan memberitahu Mr.K bahwa ia akan mengusahakan sebisa mungkin untuk menyelamatkan nyawa Clara.

...

...

Berulang kali Mr.K mondar mandir bergerak gelisah, dokter yang memeriksa Clara belom juga memberitahukan mengenai keadaan Clara.

Entah mengapa Mr.K merasakan perasaan takut kehilangan akan Clara.

'Maafkan aku ... aku akan mencari tahu untukmu secepatnya'

"Kau wali pasien tadi kan ?" ucap dokter yang baru saja keluar dari IGD.

Langsung saja Mr.K menganggukan kepalanya.

"Bagaimana keadaan nya saat ini ?" tanya Mr.K

"Dia sudah ditangani, untung saja luka pada perut sebelah kanan nya tidak terlalu dalam dan mengenai saraf ataupun organ penting lainnya" ujar sang dokter memberi penjelasan, yang tentu saja ada perasaan lega yang di rasakan Mr.K.

"Namun...berhubung pasien tadi sempat mengeluarkan banyak darah dan hampir kekurangan volume darahnya, sampai saat ini pasien belum juga sadarkan diri" lanjut ucapan dokter tiba tiba.

Deg

Ada perasaan sesak di dada Mr.K saat mendengar penjelasan lanjutan tiba tiba dokter tersebut.

'Ini salahku' lirih Mr.K dalam hati sambil memejamkan manik nya dan menunduk di hadapan dokter tersebut.

"Di-dia akan selamat kan dok ?" tanya Mr.K ragu ragu dan menatap lekat manik dokter tersebut dengan tatapan menunggu jawaban yang sangat ia harapkan.

"Kalau dilihat dari grafik nya seharusnya tidak ada masalah, kita akan pantau perkembangannya, dan pasien tadi sudah bisa di pindahkan ke ruang rawat, namun masih menggunakan alat bantu nafas" ucap dokter tenang.

Mr.K perlahan menarik dalam nafasnya, dan membuang nya dalam satu kali helaan.

'Aku akan menguatkan dugaanku padanya'

...

...

Setelah beberapa menit ruangan rawat inap Clara siap, Clara pun akhirnya dipindahkan ke ruangan rawat inap VIP yang berada di rumah sakit tersebut.

Dengan asumsi, agar tidak sembarangan orang yang dapat mengunjungi nya, apalagi mengingat bahwa Clara adalah seorang publik figur, yang dimana mungkin bakal banyak wartawan yang akan mencari informasi mengenai dirinya.

"Hei gadis merepotkan bangunlah, kau tidak sedang mengujiku kan ?..... buka matamu, kau tak ingat besok kau harus menandatangani kontrak dengan sebuah brand ?" ucap Mr.K yang sedikit tampak frustasi.

Jujur perasaan yang dirasakan Mr.K kali ini adalah perasaan yang baru pertama kali ia rasakan, dan hal itu sebenarnya membuat nya bingung dengan perasaannya saat ini

————

Next chapter