webnovel

Kelegaan

Mr.K ditemani oleh gadis yang sebenarnya merupakan adik dari Anthony menuju ruang dekanat yang berada di kampus itu.

"Kau anak jurusan apa ? aku tak pernah melihatmu sebelumnya"

Mr.K tampak memutarkan otak nya sejenak seraya berfikir jurusan yang cocok dengan penampilannya kali ini.

"Mmm ... a..-aku jurusan IT" ucap Mr.K gagap

Gadis itu tampak menganggukan kepala nya.

"Kau sudah punya teman disini ?" tanya gadis itu pada Mr.K.

Mr.K sedikit menggarukkan tengkuk lehernya yang tak gatal sambil sedikit menunduk.

"Belom aku belom punya teman disini"

"Mmm sepertinya kau orang baik, maukah kau berteman denganku ?" tanya gadis itu riang sambil mengulurkan tangannya.

"A..-apakah tidak apa apa ? ....kau gadis cantik... sedangkan aku seperti ini" ucap Mr.K seolah merendahkan dirinya akan penampilannya kali ini.

"Hei berteman tidak karena melihat penampilan, kau seharusnya tetap percaya pada dirimu sendiri" ucap gadis itu sambil tersenyum.

Mr.K berusaha mengulas senyumnya lalu menjabat tangan pada gadis itu.

Tak terasa keduanya sudah sampai di depan gedung rektorat. Gadis itu tampak menunjuk gedung rektorat tersebut dan memberi tahu letak ruang dekanat berada.

Setelah memberi arahan pada Mr.K gadis itu menunggu Mr.K di luar gedung rektorat tersebut.

Mr.K tampak seolah melangkahkan kaki nya masuk pada gedung rektorat tersebut,namun tentu saja Mr.K tidak masuk ke ruang dekanat.

Mr.K tidak mempunyai urusan dengan dekanat bukan ?

Setelah dirasa Mr.K cukup mengalur waktu di gedung tersebut Mr.K keluar dari gedung tersebut dengan santai.

"Sudah selesai ?"

"Hng"

"Ayo ikut aku... akan aku ajak kau berkeliling di kampus ini" ujar gadis itu riang.

"I..-iya" ucap Mr.K sambil menganggukkan kepala nya ragu ragu.

Gadis itu tak sadar bahwa Mr.K tengah berusaha mendekatkan diri padanya agar mengetahui celah dari Anthony.

...

...

Clara yang kini di dalam rumah sendiri tanpa di temani Chris merasa bosan dengan tidak adanya aktivitas yang harus ia kerjakan belom lagi Mr.K yang tidak memberi kabar padanya beberapa hari ini.

Karena suntuk akan kebosanan nya, Clara mencoba menelfon Mr.K dengan handphone yang diberikan oleh Mr.K padanya jika ia ingin menghubungi Mr.K.

Satu kali panggilan tak diangkat oleh Mr.K , namun kali ini Clara tak menyerah, ia mendial ulang nomer Mr.K kembali, hingga ....

"Hallo"

"Mr...mr. K ??"

"Hng"

"Yak !!! Kenapa kau meninggalkan ku dengan adikmu itu ? dan kenapa kau tidak memberitahukan padaku apa yang sebenarnya terjadi padamu ? tak bisakah kau memberi tahuku sedikit kabar singkat padaku ? jika kau tak ingin langsung berbicara denganku kau kan juga bisa memberi tahu lewat adikmu itu .... "

Clara tampak menjeda kalimat nya untuk mengambil nafas yang banyak, karena tanpa sadar ia menanyakan banyak pertanyaan pada Mr.K tanpa ada nya jeda sedikitpun, atau dapat dibilang Clara menanyakan banyak pertanyaan itu dengan sekali nafas.

"Maaf...."

Satu kata yang hanya terlontar dari mulut Mr.K. Ia menyadari tak seharusnya ia sama sekali tak memberi kabar pada gadis itu, terlebih membuat pertanyaan besar pada gadis itu secara tiba tiba.

Tapi ..... bukankah Mr.K tak sepenuhnya salah ? Ia hanya tidak ingin gadis itu lebih mengkhawatirkannya jika mengetahui hal yang sebenarnya, belom lagi maksud Mr.K terpaksa menyuruh nya stay di rumah agar tak ada yang bisa menemui nya atau pun menculiknya, Mr.K tak ingin hal itu terjadi.

"Yak !!! kenapa meminta maaf, aku tak butuh kata maaf darimu ! yang aku mau kau menjelaskan semuanya padaku" ujar Clara dengan nada tinggi.

Mr.K tampak meneguk saliva nya kasar. Mr.K sedikit tersentak mendengar nada suara Clara yang terdengar tidak bersahabat seperti sebelumnya, dan jujur baru pertama kali bagi Mr.k dibentak oleh seseorang, bahkan keluarga nya saja tak ada yang berani membentak nya.

"Oke ... oke akan kujelaskan padamu secara singkat" ujar Mr.K mengalah pada Clara.

'Aku tak mungkin memberi tahu kronologis semuanya pada Clara ... apa yang harus kukatakan padanya terlebih dahulu ?'

"Seseorang mengincarku ..."

"A...-apa ? apakah karena aku ? maafkan aku Kevin"

"Hei darimana kau tahu nama asliku ?"

"Mmm... I..-itu aku tahu dari adikmu" ucap Clara jujur.

Mr.K menghela nafasnya sejenak, sebenarnya ia tak ingin kalau client nya mengetahui nama aslinya.

"Bisa kau rahasiakan namaku itu ? aku tak ingin banyak orang yang mengetahui namaku"

"Hng .... aku bisa tutup mulut .. sekarang lanjutkan ceritamu"

"Kurasa mereka mengincarku memang karena aku asisten mu ... untungnya dia tak tau identitas asliku dan menganggap aku lemah.."

"Lalu ?" ucap Clara antusias.

"Aku bersembunyi beberapa waktu agar orang yang mengincarku tak dapat menemui jejakku ... menjauh dari mu ... itu termasuk dalam rencana"

Clara tampak tertegun mendengat ucapan Mr.K.

'Se profesional itukah orang yang mengejarku sampai sampai Mr.K terpaksa menjauh dariku agar tidak terlacak jejak nya ?' gumam Clara menanyakan pada dirinya sendiri.

"Aku sengaja menyuruh Chris yang menjagamu karena aku yakin Chris tak mungkin menyakitimu .... dan aku harap seperti instruksi sebelumnya kau tidak keluar dari rumah ku itu"

"Memang nya ada apa dengan rumah mu ? memang nya kamu dapat memastikan bahwa mereka tak akan kesini disaat tak ada dirimu ?"

"Tenang saja, rumah ku terdapat penjagaan yang lengkap tanpa kau sadari, dan aku dapat memantaumu dari jauh .... aku akan pulang saat urusanku selesai... jaga dirimu baik baik... jangan lupa obati juga lukamu sampai kering"

Alih alih mengatakan 'Ya' pada Mr.K , Clara malah menganggukan kepala nya. Ia lupa bahwa Mr.K tak dapat melihat anggukan kepala nya itu.

"Hei kau dengar perkataanku ?" tanya Mr.K pada Clara karena tidak mendengar respon dari Clara.

"Ah ... iya aku mendengar nya .... aku akan menuruti perkataanmu .... tapi kau juga janji untuk jaga dirimu baik baik"

"Hng tentu saja ...sudah aku tutup dulu"

"Tap..."

Belom juga Clara mengakhiri pembicaraannya Mr.K memutuskan telefonnya sebelah pihak.

"Aish ... kan aku yang menelfonnya ... kenapa jadi dia yang matiin telefonnya sih ?" gerutu Clara kesal.

Ada kelegaan di hati Clara karena sudah dapat mendengar suara Mr.K. Sudah cukup bagi Clara dapat mendengar alasan ia tak bisa pulang, walaupun alasannya karena terlibat oleh masalah nya, tapi tak apa .... bukankah memang dari awal Clara yang membayar nya agar dapat menyelidiki orang yang mengikutinya ? jadi bukankah seharusnya itu sudah menjadi resiko dalam tugasnya ?.

Walaupun sebenarnya saat ini Clara sedikit merasa bersalah pada Mr.K yang sekarang sedang berjuang melindungi dirinya.

"Seharusnya aku yang meminta maaf padamu" lirih Clara pelan.

———————

Maaf baru bisa up sekarang soalnya seya baru aja terbebas dari test dan kerjaan seya yang dikerjain selama 2 minggu belakangan ini.

Terimakasih untuk comment -comment sebelumnya.... seya akan usahain panjangin per chapter nya dan banyak up nya 😁

Leave comment and vote 😊

Next chapter